Zona Gadget.CO.ID – JAKARTA.
PT ITSEC Asia Tbk (
CYBR
Kembali fokus pada pencapaian pertumbuhan pendapatan sebesar dua angka, sambil bertujuan meningkatkan profitabilitas hingga tahun 2025. Perusahaan yang beroperasi di industri keamanan cyber tersebut akan mengembangkan pangsa pasarnya baik secara lokal maupun internasional.
CYBR menghasilkan pendapatan bersih senilai Rp 325,12 miliar pada akhir tahun 2024. Ini merupakan peningkatan sebesar 55,74% dari pendapatan tahun 2023, yang saat itu mencapai Rp 208,75 miliar.
Pada tahun lalu, penghasilan CYBR mayoritas berasal dari bagian layanan senilai Rp 274,16 miliar yang menyumbang sekitar 84,32% dari keseluruhan penerimaannya. Laba bersih dari bidang layanan ini meningkat sebanyak 69,32% dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Di samping itu, CYBR mendapatkan pendapatan senilai Rp 47,54 miliar dari segmen layanan perangkat lunak danRp 3,42 miliar dari hasil penjualan barang.
Dengan peningkatan pendapatan, CYBR mengubah kerugian neto sebesarRp 35,67 miliar di tahun 2023 menjadi keuntungan senilai Rp 759,93 juta pada tahun 2024.
Joseph Edi Hut Lumban Gaol, Presiden Direksi dari ITSEC Asia, menyatakan bahwa peningkatan performa pada tahun sebelumnya dipengaruhi oleh kenaikan produktivitas serta proses operasi yang menjadi lebih efisien. Sementara itu, pertambahan pendapatan berasal dari para pelanggan setia yang meningkatkan jumlah pembelian atau pemanfaatannya terhadap layanan perusahaan tersebut.
Joseph optimistis CYBR bisa melanjutkan kenaikan pendapatan pada level dobel digit.
” Kami mengharapkan pertumbuhan sekitar dua angka, mungkin antara 30% hingga 55%, tetapi kita lihat saja bagaimana perkembangan pasarnya untuk tahun ini,” jelas Joseph saat berbicara di acara ITSEC Cyber Security Summit 2025, Senin (28/4).
Untuk mendapatkan keuntungan, Joseph berharap bahwa CYBR dapat mencapai laba bersih di tingkat double-digit miliar rupiah. Menurut Joseph, CYBR akan melanjuti strategi penguatan dasar dengan menekankan pencapaian kelayakan finansial serta peningkatan penetrasi pasarnya.
Joseph menggambarkan bahwa saat ini CYBR telah mempunyai banyak klien yang terdistribusi di wilayah Asia Pasifik. Mayoritas kliennya berasal dari Indonesia dan kebanyakan adalah perusahaan berukuran besar.
large enterprise
).
CYBR ingin memperluas pasar ke segmen menengah ke bawah. CYBR mengerjakan strategi ini sembari menggelar ekspansi ke pasar luar negeri melalui kantor di Singapura, Australia dan Dubai.
Guna menopang strategi tersebut, CYBR terus memacu penelitian dan pengembangan alias Research & Development (R&D). Joseph bilang, CYBR mengalokasikan dana sebanyak 10%-15% dari total pendapatan sebagai investasi untuk pengembangan R&D.
Direktur ITSEC Asia, Eko Prasudi Widianto menambahkan, Tim R&D berhasil memproduksi perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pasar menengah ke bawah. CYBR pun memasarkan teknologi ini hingga ke wilayah Afrika, India dan Timur Tengah.
“Dalam waktu dekat akan mulai buka market baru ke Amerika Selatan dan Jepang,” kata Eko.
Sebagai upaya memperkuat kesadaran terhadap pentingnya keamanan siber, CYBR pun akan menggelar ITSEC: Cybersecurity Summit 2025. Mengusung tema “The Largest Critical Infrastructure Cybersecurity Event in Southeast Asia”, acara ini akan digelar pada 26 – 28 Agustus 2025 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta.
Joseph mengatakan gelaran ITSEC: Cybersecurity Summit 2025 sekaligus untuk memperingati 15 tahun kiprah ITSEC Asia di industri keamanan siber. Joseph menegaskan, ITSEC: Cybersecurity Summit 2025 dirancang untuk mendorong pertumbuhan dan penguatan ekosistem keamanan siber di Indonesia.
“Di tengah eskalasi serangan digital, kami percaya keamanan siber bukan hanya persoalan teknis, tapi isu strategis yang membutuhkan sinergi lintas sektor. Kami hadirkan summit ini sebagai platform terbuka untuk mempercepat kolaborasi, mendorong inovasi, dan membentuk masa depan digital Indonesia yang lebih resilien,” tandas Joseph.
