PR JABAR
– Penerapan teknologi kecerdasan buatan alias AI (artificial intelligence), yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta kemudahan dalam pembelajaran, merupakan bagian dari transformasi digital oleh Telkom Indonesia.
Sejalan dengan itu, Telkom secara proaktif mengkaji kecerdasan buatan (AI) melalui kerja sama dengan beberapa entitas guna mendukung timbulnya bakat teknologi digital di Indonesia.
Ken Ratri Iswari, CEO dari Geekhunter, sebuah perusahaan perekrut bakat di industri TI, menyebutkan bahwa kerjasama itu sejalan dengan permintaan akan tenaga ahli dalam bidang AI.
Keperluan tersebut semakin bertambah sejalan dengan kemajuan teknologi dan perubahan digital di segala bidang.
“Namun, kesiapan talenta dari sisi keterampilan teknis maupun pengalaman praktis masih menjadi tantangan. Inisiatif seperti yang dilakukan Telkom, yakni dengan melibatkan institusi pendidikan dan membuka akses pelatihan berbasis industri merupakan langkah strategis untuk menjembatani kesenjangan tersebut,” tuturnya, baru-baru ini.
Dalam segi potensi, dia menyebutkan, Indonesia memiliki banyak talenta potensial. Hal itu berkat kolaborasi yang tepat di antara dunia industri dengan pendidikan.
Pihaknya berharap, kolaborasi terus terjalin baik untuk mendorong lahirnya generasi digital yang siap bersaing dan berkontribusi bagi kemajuan teknologi nasional.
Saat ini, EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa menyatakan bahwa mereka sedang merancang solusi yang didasarkan pada teknologi kecerdasan buatan atau AI dengan tujuan mempersiapkan generasi muda dalam persaingan skala internasional.
“Dalam rangka mencapai tujuan dari Strategi Nasional AI tahun 2020 hingga 2045, kami terus-menerus bertekad untuk meningkatkan kompetisi dengan menawarkan beragam program yang mampu membentuk bakat dalam teknologi digital khususnya pada sektor kecerdasan buatan,” jelas Komang Budi.
Mendukung pembelajaran mandiri
Telkom, lewat BigBox AI, menghadirkan kesempatan kerjasama dengan institusi pendidikan seperti sekolah dan universitas untuk meningkatkan kompetensi tenaga ahli di bidang kecerdasan buatan.
Dengan program Big Impact dari BigBox AI, pihaknya menghadirkan kampus digital sebagai inovasi pengembangan talenta yang mendukung transformasi ekosistem pendidikan, terutama big data dan AI, di Indonesia.
Melalui program tersebut, ucap Komang Budi, Telkom dapat membantu kampus pada penyediaan infrastruktur digital, kolaborasi riset, pelatihan intensif seperti bootcamp, bahkan proyek kolaborasi pengembangan solusi di banyak industri.
Tersedia pula akses inklusif bagi pelajar dan mahasiswa untuk mengembangkan diri di bidang teknologi melalui pelatihan, program inkubasi, beasiswa, dan kolaborasi industri.
Dia juga menambahkan bahwa Telkom bersama dengan BigBox berkomitmen untuk menyediakan lab digital, peralatan, dan jaringan internet di sekolah serta universitas.
Selain itu, pihaknya melakukan pengembangan berbasis AI untuk mendukung terciptanya generasi digital kompeten, di antaranya teknologi chatbot.
Dalam dunia pendidikan, chatbot AI berfungsi sebagai asisten virtual yang membantu siswa dan pendidik dalam proses pembelajaran.
Menurut Komang Budi, teknologi itu dapat menguraikan bahan pelajaran, memberikan jawaban langsung kepada pertanyaan para siswa, serta menyiapkan soal-soal latihan dan sumber daya pembelajaran yang sesuai.
Di samping itu, chatbot memfasilitasi pendidikan independen melalui pemberian feedback secara instan serta penyesuaian konten berdasarkan permintaan spesifik setiap pengguna. ***
