Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedAI Jadi Prioritas Saat Pendanaan Riset Tertunda

AI Jadi Prioritas Saat Pendanaan Riset Tertunda

Pemanfaatan AI dalam Proses Pendanaan Riset

Proses pendanaan riset yang seringkali lambat dan penuh dengan kendala administratif menjadi tantangan utama bagi dunia penelitian. Dalam menghadapi hal ini, semakin banyak pihak yang mulai mempertimbangkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu mempercepat dan meningkatkan efisiensi di berbagai tahapan siklus riset, termasuk pencarian donor penelitian.

Penggunaan AI dalam konteks ini biasanya dilakukan melalui aplikasi digital khusus yang dirancang untuk memudahkan komunikasi dan koordinasi antara berbagai pihak terkait. Aplikasi tersebut umumnya menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan pengguna memantau publikasi ilmiah yang tersedia, sehingga dapat menemukan potensi kolaborasi atau sumber pendanaan yang sesuai.

Kartiko Eko Putranto, Perencana Madya di Pusat Riset Optimalisasi Proses Industri, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan bahwa evaluasi penelitian di Indonesia biasanya dilakukan setelah riset selesai, seperti menilai apakah hasilnya telah dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah atau tidak. Namun, dengan adanya AI, sistem bisa memprediksi apakah riset yang diajukan terkait dengan program pemerintah atau relevan dengan isu-isu yang sedang berkembang.

“Dengan data yang ada, AI bisa memberikan prediksi awal mengenai potensi dampak sebuah riset terhadap masyarakat,” ujarnya dalam Global Research Council (GRC) Meeting 2025 di BRIN, Rabu 3 November 2025 sore.

Menurut Kartiko, kemampuan prediktif dari AI sangat berguna bagi lembaga pendana dalam mengambil keputusan. Dengan algoritma analisis berbasis data, lembaga pendana dapat memperkirakan tidak hanya kelayakan teknis sebuah penelitian, tetapi juga manfaat sosial dan ekonominya.

“AI bisa membantu menilai apakah hasil riset nanti benar-benar memberikan dampak nyata. Jika anggaran terbatas, lebih baik dialokasikan untuk riset yang manfaatnya jelas,” katanya.

Bagi peneliti, AI juga bisa membantu dari tahap menulis proposal hingga mengevaluasi kembali relevansi risetnya. Sementara itu, bagi pihak pendana, AI bisa menjadi alat bantu dalam menentukan prioritas pembiayaan.

Meski begitu, Kartiko menekankan bahwa keputusan akhir tetap harus berada di tangan manusia. Keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dan kontrol manusia menjadi kunci agar AI benar-benar berfungsi sebagai alat bantu, bukan pengganti dalam proses penentuan pendanaan riset.

Kendala yang Sering Dihadapi Peneliti

Ruchi Chauhan, Vice President & Head of Marketing (ROW) Cactus Communications, mengatakan salah satu kendala terbesar yang sering dihadapi peneliti adalah penulisan proposal yang tidak sesuai dengan syarat atau parameter yang ditetapkan lembaga pendana.

“Setiap lembaga pendana memiliki ruang lingkup dan ketentuan masing-masing. Banyak aplikasi yang ditolak atau tertunda karena data tidak lengkap, sehingga terjadi bolak-balik revisi yang memperlambat proses,” ujarnya.

Ia menambahkan, masalah juga muncul pada tahap penilaian. Di banyak lembaga pendana di dunia, tim penilai biasanya berukuran kecil sementara jumlah aplikasi yang masuk bisa mencapai seratus kali lipat dari kapasitas mereka. Kondisi ini membuat proses seleksi hibah memakan waktu sangat lama.

“Di sinilah AI bisa berperan. Dengan alat bantu berbasis AI yang dirancang secara berpusat pada manusia, lembaga pendana dapat mempercepat proses penyaringan awal proposal sesuai parameter yang telah ditetapkan. Ini akan sangat membantu tim penilai dalam melakukan seleksi tahap pertama,” tuturnya.

Selain mempercepat proses awal, AI juga dinilai dapat membantu memperluas jaringan peninjau. Dukungan AI dapat mengurangi beban lembaga pendana sekaligus memperpendek waktu tunggu bagi peneliti. Dengan demikian, AI menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan yang sering muncul dalam proses pendanaan riset.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular