Pelatihan Kecerdasan Buatan untuk Pegawai Kemendikdasmen
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) bekerja sama dengan Monash University menyelenggarakan sebuah lokakarya yang bertujuan untuk memperkenalkan pemanfaatan Kecerdasan Buatan (KA) atau Artificial Intelligence (AI) dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas pegawai dalam menghadapi tantangan digitalisasi pendidikan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa penguasaan KA menjadi salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki generasi muda Indonesia. Ia menekankan pentingnya kemampuan ini dalam menghadapi perkembangan teknologi di masa depan.
“Kita mau tidak mau harus menyiapkan diri dengan kemampuan KA dan Big Data sebagai kompetensi paling dibutuhkan di masa depan dalam 5 tahun ke depan,” ujar Abdul Mu’ti saat memberikan sambutan di hadapan 80 pegawai Kemendikdasmen.
Menurut Mu’ti, penguasaan KA juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan pendidikan, khususnya bagi anak-anak di daerah terpencil. Namun, ia menegaskan bahwa penggunaan KA harus disertai dengan etika yang kuat agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi generasi mendatang.
Pelatihan KA menjadi sangat penting dalam meningkatkan kompetensi pegawai. Ia berharap, para peserta dapat bekerja lebih efisien dan memiliki presisi tinggi sehingga dapat melakukan banyak hal tanpa perlu melibatkan banyak orang.
Peran Monash University dalam Pengembangan Teknologi Pendidikan
President and Pro Vice-Chancellor of Monash University, Matthew Nicholson, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh Kemendikdasmen kepada universitasnya. Ia bangga karena Monash University telah meluluskan lebih banyak mahasiswa Indonesia dibandingkan universitas asing lainnya.
“Kehadiran kampus kami di Indonesia sejak 2021 adalah bentuk nyata dari dukungan pemerintah dan masyarakat Indonesia selama lebih dari 65 tahun,” ungkap Nicholson.
Ia menambahkan bahwa Monash University sangat antusias dalam menjajaki peluang baru, khususnya dalam pemanfaatan KA di dunia pendidikan. Ini merupakan bagian dari kontribusi nyata universitas dalam pembangunan masyarakat yang sejahtera.
Pengalaman Peserta Lokakarya
Salah satu peserta lokakarya, Nur Amrizal dari Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM), menyampaikan rasa syukurnya karena mendapat kesempatan untuk mengikuti program pelatihan KA. Ia merasa pengalaman ini akan sangat berguna dalam tugasnya sehari-hari.
“Kebetulan karena saya bertugas di PPSDM, tentunya pengalaman dan pengetahuan terkait dengan pemanfaatan KA di lingkungan pendidikan akan sangat menambah wawasan,” ucap Amrizal.
Amrizal menambahkan bahwa teknologi KA membantu dalam beberapa aspek pekerjaan. Misalnya, AI bisa menjadi teman diskusi yang baik saat membuat desain pembelajaran. Selain itu, teknologi ini mampu mempercepat pengolahan data dan meningkatkan kualitas kerja pegawai.
Ia juga merasa teknologi KA memberikan inspirasi untuk mengembangkan output pekerjaannya. Dengan adanya pelatihan ini, ia berharap dapat terus berkembang dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai di bidang pendidikan.

