JAKARTA, Zona Gadget
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyebutkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (
artificial intelligence
Tidak dapat membatalkan kemampuan manusia.
Akan tetapi, orang yang tidak menggunakan kecerdasan buatan akan tertinggal dibandingkan mereka yang menggunakkannya seiring semakin meluasnya digitalisasi dalam berbagai aspek hidup.
“Lagi pula, kecerdasan buatan tak dapat mengambil alih peran manusia. Namun, orang yang tidak menggunakan AI pasti akan tertinggal dibandingkan mereka yang memakainya,” ungkap Gibran ketika menyampaikan pidatonya di Binus University, BSD, Tangerang, sebagaimana dilaporkan oleh stasiun televisi Kompas TV pada hari Jumat, 2 Mei 2025.
Gibran berpendapat bahwa AI harus dioptimalkan dengan tepat guna dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari itu, Indonesia selalu memiliki banyak anak berbakat.
Banyak remaja berbakat yang mampu menciptakan inovasi baru, seperti halnya di bidang kecerdasan buatan dan robotika.
Dia kemudian menceritakan tentang pengalaman yang didapatnya ketika mengunjungi salah satu sekolah di kawasan BSD beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu lalu kami mengunjungi sebuah sekolah di BSD dan mereka berhasil memenangkan kompetisi robotics. Robot yang mereka buat digunakan untuk membersihkan terumbu karang. Ini membuktikan bahwa Indonesia tidak akan pernah kekurangan anak berbakat, semua sangat kreatif,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pemerintah telah memulai implementasi kurikulum kecerdasan buatan wajib di sekolah-sekolah.
Perencanaannya, kurikulum tersebut akan diberlakukan pada tahun ajaran baru mendatang.
“Bulan lalu kami berbincang pula dengan Bapak Menteri Pendidikan. Mulai awal tahun ajaran baru nanti, kami akan mengintegrasikan kurikulum pembelajaran kecerdasan buatan di tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK,” terangnya.
