Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedGuru Tetap Penting di Era Digital, Pakar Sebut AI Hanya Alat Bantu

Guru Tetap Penting di Era Digital, Pakar Sebut AI Hanya Alat Bantu

Peran Guru dalam Era Digital yang Penuh Teknologi

Dalam era di mana teknologi berkembang pesat, penting untuk memahami bahwa meskipun alat bantu digital seperti kecerdasan buatan (AI) semakin canggih, peran manusia tetap tidak tergantikan. Hal ini ditegaskan oleh Dr. John T. Almarode, seorang pakar pendidikan internasional yang memiliki pengalaman luas dalam bidang ilmu pembelajaran dan penerapannya di ruang kelas.

John T. Almarode adalah profesor pendidikan di James Madison University (JMU), Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai ahli dalam bidang pendidikan yang telah bekerja sama dengan guru dan pemimpin pendidikan di berbagai negara seperti Australia, Inggris, Korea Selatan, Mesir, dan Arab Saudi. Pengalamannya juga melibatkan presentasi penelitiannya kepada Kongres AS dan Gedung Putih, sehingga menjadikannya tokoh yang memiliki wawasan mendalam tentang dunia pendidikan.

Menurutnya, AI tidak bisa menggantikan peran guru. “Sebagus apapun teknologi generative AI berkembang, itu hanyalah alat bantu — bukan jawaban. Dari pandemi Covid-19, kita belajar satu hal penting, peran guru tidak dapat digantikan. Teknologi mungkin berubah, tetapi guru yang hebat akan selalu bertahan,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tersebut disampaikan saat ia menjadi pembicara dalam Konferensi Tahunan ke-15 Redea Institute yang bertema “Menggagas Ulang Pendidikan di Era Digital”. Konferensi ini menekankan pentingnya menyesuaikan strategi pembelajaran dengan perubahan zaman tanpa melupakan nilai-nilai dasar pendidikan. Menurut Almarode, strategi pembelajaran harus memiliki kejelasan, empati, dan hubungan manusiawi antara guru dan siswa.

“Sebagai pendidik, kita harus mengakui bahwa para siswa dan rekan kerja kita kini menghadapi lingkungan yang sangat berbeda dibandingkan dengan yang pernah kita alami,” ujarnya. Ini menunjukkan bahwa pendidik perlu memahami dinamika baru dalam proses belajar-mengajar, termasuk tantangan yang dihadapi siswa akibat perubahan teknologi dan globalisasi.

Konferensi internasional ini juga menghadirkan beberapa pakar teknologi pendidikan lainnya. Di antaranya adalah Kenneth Shelton, CEO McREL International Bryan Goodwin, serta sesi Learning Heroes yang menampilkan guru-guru dari berbagai jenjang untuk berbagi pengalaman langsung di kelas.

Redea Institute adalah lembaga pendidikan dan riset yang fokus pada pengembangan profesional guru, administrator, dan staf pendidikan di Indonesia. Didirikan oleh Antarina S.F. Amir, lembaga ini sebelumnya dikenal sebagai HighScope Indonesia Institute dan telah berkiprah sejak tahun 1996.

CEO Redea Institute, Antarina S.F. Amir, menambahkan bahwa konferensi ini merupakan wadah untuk membangun kolaborasi dan inspirasi lintas generasi maupun disiplin. “Kami terus berkomitmen memberikan yang terbaik bagi anak-anak melalui pengembangan guru, agar mereka mampu mencetak pembelajar yang relevan dengan dunia masa depan,” katanya.

Dengan menyoroti suara Almarode, konferensi ini menegaskan bahwa pendidikan di era digital bukanlah soal menggantikan peran manusia dengan mesin. Justru, teknologi harus digunakan sebagai alat bantu yang mendukung peran guru dalam membentuk generasi yang lebih baik. Dengan demikian, pendidikan tetap mempertahankan sentuhan manusia yang tidak bisa digantikan oleh siapa pun atau apa pun.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular