Penyegaran Baterai dan Pergeseran ke e-SIM pada iPhone 17
Apple tampaknya sedang mempersiapkan perubahan besar dalam strategi perangkat kerasnya melalui peluncuran seri iPhone 17 yang dijadwalkan berlangsung pekan depan. Salah satu aspek utama yang mendapat perhatian lebih adalah daya tahan baterai, yang selama ini menjadi kritik umum dari pengguna dan pesaing di industri smartphone.
Berdasarkan laporan terbaru, semua varian iPhone 17 akan hadir dengan kapasitas baterai yang lebih besar dibandingkan generasi sebelumnya. Untuk model standar, iPhone 17 diperkirakan dilengkapi baterai sebesar 3.692 mAh. Sementara itu, varian lebih ringan, iPhone 17 Air, memiliki kapasitas baterai sebesar 3.036 mAh. Perluasan kapasitas ini tidak hanya terjadi pada model dasar, tetapi juga pada versi Pro dan Pro Max.
iPhone 17 Pro disebut memiliki baterai sebesar 3.988 mAh, sementara iPhone 17 Pro Max dikabarkan menyentuh angka 4.832 mAh. Jika informasi ini benar, maka ini menjadi langkah signifikan Apple untuk meningkatkan daya tahan baterai yang selama ini sering tertinggal dari kompetitor.
Yang menarik lagi, Apple ternyata berhasil menambah kapasitas baterai tanpa mengorbankan desain ramping yang menjadi ciri khas perusahaan. Model-model dengan fitur e-SIM saja—termasuk iPhone 17 Air, Pro, dan Pro Max—dilaporkan memiliki kapasitas baterai yang lebih besar. Masing-masing model memiliki kapasitas sebesar 3.149 mAh, 4.252 mAh, dan 5.088 mAh. Penghapusan baki kartu SIM fisik memberi ruang tambahan di dalam perangkat, sebuah penyesuaian kecil yang bisa membawa manfaat bagi pengguna.
Pergeseran ini juga menunjukkan ambisi Apple untuk mempercepat transisi menuju standar komunikasi berbasis e-SIM. Meski adopsinya masih terbatas di beberapa negara berkembang, keputusan Apple dapat menjadi dorongan bagi operator telekomunikasi untuk mempercepat kesiapan infrastruktur mereka.
Peluncuran iPhone 17 akan dilakukan pada 9 September pukul 10 pagi waktu Amerika Serikat. Selain iPhone, Apple juga diperkirakan akan meluncurkan Apple Watch generasi terbaru serta AirPods Pro 3. Hal ini menunjukkan strategi perusahaan dalam memperkuat ekosistem produk yang saling terhubung.
Bagi konsumen, peningkatan baterai bukanlah satu-satunya hal yang menarik. Apple juga berpotensi mengambil arah baru dalam desain dan teknologi. Dengan semakin bergantung pada e-SIM, perusahaan ini mungkin menghadapi resistensi dari pasar-pasar yang masih mengandalkan fleksibilitas kartu SIM fisik.
Namun, di balik risiko tersebut, ada potensi keuntungan besar. Hilangnya komponen fisik yang dianggap usang bisa membuka ruang untuk desain lebih inovatif, sistem pendinginan yang lebih efisien, hingga baterai berkapasitas lebih tinggi. Analis melihat langkah ini sebagai indikasi bahwa Apple semakin serius dalam mengejar efisiensi daya untuk mendukung fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan yang membutuhkan energi lebih besar.
Pasar saat ini sangat antusias menanti peluncuran iPhone 17. Dalam beberapa tahun terakhir, peluncuran iPhone sering dipandang sebagai pembaruan iteratif. Namun kali ini, dengan rumor baterai yang lebih besar dan pergeseran ke e-SIM penuh, Apple tampaknya ingin menunjukkan bahwa iPhone 17 bukan sekadar penyegaran tahunan, melainkan sebuah pernyataan visi teknologi masa depan.
Apakah konsumen akan menyambut perubahan ini dengan antusias atau skeptisisme masih harus dilihat. Yang jelas, pada 9 September mendatang, mata dunia akan kembali tertuju ke panggung Apple—di mana satu pengumuman bisa mengubah arah industri ponsel pintar untuk tahun-tahun berikutnya.
