Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta Jadi Tantangan Baru dalam Penilaian Olahraga
Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 yang akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 19 hingga 27 Oktober 2025, tidak hanya menjadi momen penting bagi dunia senam, tetapi juga menjadi sejarah baru karena menjadi pertama kalinya kejuaraan dunia diselenggarakan di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, acara ini juga akan menjadi tempat uji coba sistem penilaian berbasis kecerdasan buatan (AI) yang diharapkan dapat mengubah cara pengambilan keputusan dalam olahraga ini.
Presiden Federasi Senam Internasional (FIG), Morinari Watanabe, menyampaikan bahwa penerapan teknologi AI dalam proses penilaian adalah langkah inovatif yang sangat penting. Ia menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya, sebagian dari proses penilaian dan penghitungan skor akan menggunakan sistem AI. Teknologi ini akan memungkinkan penampilan atlet ditampilkan di layar setelah video, sehingga memberikan transparansi yang lebih tinggi dan adil.
Dalam konferensi pers yang digelar di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 18 Oktober 2025, Watanabe menekankan bahwa tantangan terbesar dalam olahraga senam selama ini adalah kompleksitas sistem penilaian yang sering kali sulit dipahami oleh publik. Dengan hadirnya AI, FIG berharap sistem ini dapat meningkatkan transparansi dan memperkuat kepercayaan antara atlet, juri, dan para penonton.
Masa Depan Penilaian Olahraga dengan Teknologi AI
Penerapan AI dalam penilaian senam artistik merupakan bagian dari upaya global untuk memperbaiki akurasi dan objektivitas dalam evaluasi performa atlet. Teknologi ini mampu menganalisis gerakan atlet secara real-time dan memberikan data yang lebih akurat dibandingkan penilaian manual. Hal ini tentu saja akan memberikan dampak besar terhadap tingkat kompetisi dan fair play dalam olahraga.
Selain itu, penggunaan AI juga diharapkan bisa mengurangi risiko kesalahan penilaian yang sering terjadi dalam konteks senam. Sistem ini akan bekerja dengan membandingkan gerakan atlet dengan standar yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan skor yang lebih konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan.
Impak bagi Masyarakat dan Penggemar Olahraga
Kehadiran AI dalam penilaian senam juga akan memberikan dampak positif bagi para penggemar olahraga. Dengan tayangan video dan analisis yang lebih jelas, penonton akan lebih mudah memahami alur penilaian dan perhitungan skor. Hal ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang olahraga dan membuat mereka lebih terlibat dalam setiap pertandingan.
Selain itu, penggunaan teknologi ini juga akan membuka peluang bagi pengembangan sistem penilaian di cabang olahraga lainnya. Dengan hasil yang baik di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025, kemungkinan besar sistem AI akan diterapkan dalam kompetisi-kompetisi lain di masa depan.
Persiapan yang Matang untuk Tuan Rumah
Jakarta sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 harus melakukan persiapan yang sangat matang. Tidak hanya dalam hal infrastruktur dan fasilitas, tetapi juga dalam hal penyelenggaraan acara yang mencerminkan standar internasional. Kesiapan ini akan menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan acara besar dengan kualitas yang tidak kalah dengan negara-negara lain.
Selain itu, kehadiran AI dalam penilaian juga akan menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta dan penonton. Teknologi ini akan memberikan pengalaman baru dalam menonton senam, di mana setiap gerakan atlet dapat dianalisis secara detail dan cepat.
Kesimpulan
Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta bukan hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga menjadi titik awal bagi transformasi dalam sistem penilaian olahraga. Dengan penerapan AI, FIG ingin menciptakan lingkungan yang lebih transparan dan adil, serta meningkatkan kualitas penilaian secara keseluruhan. Ini merupakan langkah besar dalam upaya memajukan olahraga senam dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sistem kompetisi global.
