Program Pelatihan Guru Digital: TOT Coding dan AI Nasional
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikdasmen telah resmi meluncurkan Program Training of Trainer (TOT) Coding dan Artificial Intelligence (AI) Nasional. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat transformasi pendidikan berbasis teknologi, dengan fokus pada penguatan kompetensi guru dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21.
Program ini menargetkan sebanyak 10.000 guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/SMK. Mereka akan mendapatkan pelatihan intensif yang mencakup pembelajaran berbasis koding, data science, serta pemanfaatan AI dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan demikian, diharapkan lahir guru-guru digital Indonesia yang siap menjadi penggerak utama inovasi pendidikan.
Fokus Utama Program TOT Coding dan AI
Program TOT ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi guru agar mampu:
– Mengintegrasikan materi coding dan AI ke dalam kurikulum sekolah.
– Memanfaatkan teknologi digital dan platform pembelajaran interaktif.
– Mengembangkan modul dan proyek pembelajaran berbasis pemecahan masalah nyata (project-based learning).
– Menumbuhkan kemampuan berpikir logis, analitis, dan kreatif siswa.
Direktur GTK Pendidikan Dasar, Dr. Nunuk Suryani, menyampaikan bahwa guru harus menjadi pionir dalam menciptakan inovasi pembelajaran digital. “Melalui TOT ini, kami ingin menyiapkan pelatih-pelatih daerah yang bisa melatih guru lainnya,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Model Pelatihan Berbasis Kolaborasi
Pelatihan dilakukan secara hybrid (daring dan luring) dengan sistem berjenjang. Setiap peserta yang lulus tahap pertama akan berperan sebagai trainer di tingkat daerah, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat disebarluaskan secara masif ke sekolah-sekolah di wilayahnya.
Materi pelatihan mencakup beberapa aspek penting, antara lain:
– Dasar-dasar pemrograman (coding) dengan bahasa Python dan Scratch.
– Pengenalan Artificial Intelligence (AI) dan penerapannya di dunia pendidikan.
– Integrasi AI dalam media pembelajaran digital.
– Etika penggunaan teknologi dan literasi digital di kelas.
Selain melibatkan praktisi teknologi dari dalam negeri, pelatihan ini juga bekerja sama dengan mitra global seperti Microsoft, Google for Education, dan Huawei Academy. Kerja sama ini diharapkan memberikan wawasan dan sumber daya yang lebih luas bagi para peserta.
Dampak Program TOT bagi Guru dan Siswa
Dengan adanya pelatihan ini, guru diharapkan mampu:
– Menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan interaktif.
– Mengembangkan konten digital dan simulasi berbasis AI di kelas.
– Mengarahkan siswa memahami logika pemrograman sejak dini.
– Menumbuhkan budaya pembelajaran kolaboratif dan adaptif.
Bagi siswa, program ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Selain itu, mereka juga diharapkan mampu menjadi pencipta teknologi, bukan sekadar pengguna. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi guru, tetapi juga membuka peluang bagi siswa untuk mengembangkan potensi mereka dalam dunia teknologi.

