Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedKetika Prabowo Akui Jadi Korban Kecanggihan AI

Ketika Prabowo Akui Jadi Korban Kecanggihan AI

Presiden Prabowo Subianto Akui Pernah Jadi Korban Kecanggihan Teknologi AI

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pernah mengalami pengalaman yang menunjukkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dalam sebuah pidato yang disampaikan dalam acara sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Sabtu (18/10/2025), ia menyampaikan bahwa AI bisa digunakan untuk membuat informasi palsu atau menyesatkan.

Prabowo menjelaskan bahwa dalam era digital saat ini, penyebaran informasi palsu menjadi semakin mudah berkat kemampuan AI. Contohnya, ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah ditemukan dalam video yang menampilkan dirinya bernyanyi dengan suara merdu, meskipun sebenarnya ia tidak bisa menyanyi. “Saya hanya diam saja,” katanya.

Selain itu, Prabowo juga sempat menemukan video dirinya berpidato dalam bahasa Mandarin dan Arab. Ia mengaku hanya bisa diam karena video tersebut muncul pada masa kampanye. “Dibikin Prabowo pidato dalam bahasa Mandarin, luar biasa pidatonya. Tapi karena saya sedang kampanye, aku diam aja. Dibikin Prabowo pintar pidato bahasa Arab, karena aku waktu itu kampanye goa diam aja. Padahal itu salah,” ujarnya.

Imbau Waspada Dampak, Tapi Jangan Takut Teknologi

Prabowo juga menyinggung penggunaan AI dalam demonstrasi pada Agustus 2025. Menurutnya, banyak gambar dan video yang dimanipulasi sehingga menyesatkan publik. Contohnya, ada demo yang hadir 100 orang dibilang 50.000. “Ada gambar-gambar enggak tahu dari tahun berapa. Ini berbahaya,” ujar Prabowo.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh takut terhadap perkembangan teknologi. Menurut dia, teknologi bisa menjadi alat penting untuk mengentaskan kemiskinan dan kelaparan jika digunakan secara benar. “Teknologi pun harus kita waspadai. Rakyat harus dikasih tahu, tidak semua yang ada di YouTube, di sosmed itu benar dan baik. Teknologi bisa menghilangkan kemiskinan dan kelaparan, tapi kenapa masih banyak orang miskin dan lapar,” kata Prabowo.

Belajar Setiap Hari, Ajak Mahasiswa Terus Mengembangkan Ilmu

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengaku masih rutin belajar dua hingga empat jam setiap hari. Ia mendorong para mahasiswa untuk tidak berhenti menuntut ilmu meski telah lulus. “Saudara terima gelar, baru awal dari perjalanan yang jauh. Saya sampai sekarang masih mungkin 2, 3, 4 jam tiap hari saya belajar, tiap hari,” ucapnya.

Ia menyebutkan, generasi muda saat ini beruntung karena memiliki akses ke berbagai sumber pengetahuan melalui internet dan kecerdasan buatan, misalnya ChatGPT. “Sekarang ada alat yang luar biasa, untuk anak-anak muda sekarang ada YouTube, ada internet ya. Ada ChatGPT, enak sekali kalian. Tanya Om, tanya Pakde Google,” ujarnya.

Penggunaan AI dalam Kampanye Pilpres 2024

Prabowo sebenarnya bukan sosok asing terhadap teknologi AI. Pada masa kampanye Pilpres 2024, tim sukses Prabowo-Gibran justru menjadi salah satu pihak yang paling gencar memanfaatkan kecerdasan buatan. Kala itu, sosok Prabowo dan Gibran diubah menjadi karakter animasi tiga dimensi dengan teknologi AI, hingga muncul istilah “Gemoy”.

Karakter versi AI tersebut kemudian digunakan secara masif di berbagai alat peraga kampanye dan media sosial. Perwakilan tim sukses Prabowo-Gibran Astrio Feligent menjelaskan, strategi tersebut sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan zaman. “Justru ini merupakan simbol bahwa Prabowo dan Gibran mengakui adanya perubahan zaman hari ini, di mana AI sudah jadi bagian tidak terpisahkan dari hidup kita,” ujar Astrio.

Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Penggunaan AI yang Aman dan Etis

Seiring pesatnya perkembangan teknologi AI, pemerintah kini tengah menyiapkan regulasi untuk menjamin penggunaannya tetap aman dan etis. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan, pemerintah akan menerbitkan peraturan presiden (perpres) tentang keamanan dan keselamatan penggunaan AI sebagai bagian dari peta jalan AI nasional.

“Kita memasukkan satu peraturan presiden yang lain, rencana peraturan presiden yang lain yang terkait dengan peta jalan AI nasional ini, yaitu tentang keamanan dan keselamatan pengembangan dan penggunaan AI,” kata Nezar di Kantor Kemenkomdigi, Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Dia menargetkan, draf peraturan selesai disusun bulan ini dan segera diharmonisasikan dengan kementerian serta lembaga lain sebelum akhir 2025. Nezar menjelaskan, peta jalan AI nasional akan mengatur keseimbangan antara inovasi dan perlindungan terhadap risiko dari AI. Teknologi ini juga diarahkan untuk mendukung sektor strategis seperti kesehatan, pendidikan, keuangan, layanan publik, dan transportasi.

“Spiritnya itu adalah memaksimalkan manfaat dari artificial intelligence dan meminimalkan risiko-risiko yang muncul,” ucap Nezar. Nezar menambahkan, peraturan tersebut tidak memuat sanksi pidana, tetapi dapat merujuk pada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) serta peraturan hukum lain bila terjadi penyalahgunaan. Dengan kebijakan itu, pemerintah berharap ekosistem AI di Indonesia dapat berkembang secara aman, etis, dan produktif, serta memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital global.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular