Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedKumparan AI 2025: Mempercepat Dampak Kolaborasi AI

Kumparan AI 2025: Mempercepat Dampak Kolaborasi AI

Kumparan Merilis Indonesia AI Report 2025

Tahun ini, kumparan merilis Indonesia AI Report 2025, sebuah laporan kolaboratif bersama Populix yang mengeksplorasi bagaimana masyarakat Indonesia melihat, memanfaatkan, dan beradaptasi dengan kecerdasan buatan. Riset ini melibatkan 1.000 responden dari berbagai kota besar di Indonesia, termasuk berbagai latar belakang usia dan profesi.

Hasilnya menunjukkan bahwa masyarakat kini melihat AI sebagai peluang untuk meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja baru. Meskipun sebagian besar responden memahami manfaat AI, mereka masih belum sepenuhnya memahami cara kerjanya. Laporan lengkap ini dapat diunduh melalui platform kumparan.

Perubahan Akibat AI yang Terlihat Nyata

Andrias Ekoyuono, Chief of AI & Corporate Strategy kumparan, menjelaskan bahwa dampak AI kini terlihat nyata dalam ruang ekonomi, sosial, dan budaya. Sebanyak 95 persen responden percaya bahwa AI akan mengubah cara mereka bekerja dalam lima tahun ke depan, meski 68 persen juga khawatir pekerjaannya bisa tergantikan.

Implementasi AI di kumparan kini mendapat pengakuan global. Berdasarkan laporan Ahrefs tentang Global Top 50 Most Cited Brands in AI Assistants, kumparan tercatat sebagai salah satu brand asal Indonesia yang menjadi rujukan utama bagi ChatGPT, Perplexity, dan Google AI Overviews.

“Kami ingin mendorong bagaimana AI dapat diimplementasikan secara konkret, bukan hanya membahas konsep tetapi menampilkan hasil nyata dan kolaborasi yang mempercepat dampak positif bagi masyarakat,” tambah Andrias.

AI sebagai Peluang Besar

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyampaikan bahwa kecerdasan buatan bukan ancaman, melainkan peluang besar bagi bangsa jika dikembangkan dengan nilai dan etika yang benar. Lebih lanjut, Meutya menekankan bahwa kemajuan teknologi harus berpihak pada manusia dan membawa manfaat bagi semua.

“AI bukan sekadar algoritma, tapi cermin dari nilai yang kita tanamkan. Karena itu, setiap langkah inovasi harus bersifat inklusif agar tidak meninggalkan siapa pun,” pesan Meutya.

Peran AI dalam Industri Nasional

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti peran penting AI sebagai pendorong efisiensi dan inovasi industri nasional. “AI telah menjadi fondasi yang penting bagi daya saing industri masa depan dan ini bukan lagi sekadar tren teknologi,” ujar Agus.

Saat ini, 66% Chief Information Officer di berbagai perusahaan menyatakan kekhawatiran akan tertinggal dari kompetitor apabila mereka tidak segera mengimplementasikan AI dalam perusahaan masing-masing. Kondisi ini menggambarkan urgency yang tinggi untuk bergerak cepat dan melakukan langkah strategis yang terukur.

Pendidikan dan Kolaborasi Lintas Sektor

Dari sisi pengembangan sumber daya manusia, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menekankan peran pendidikan, riset, inovasi, serta kolaborasi lintas lembaga pendidikan dan industri untuk memastikan Indonesia memiliki talenta yang adaptif terhadap kemajuan teknologi AI.

“AI bisa menggantikan pekerjaan tapi juga bisa menciptakan pekerjaan. AI bisa menurunkan keamanan, tetapi juga bisa mendeteksi ancaman lebih akurat. Kita bisa menggunakan AI untuk memeriksa reliabilitas informasi. Di Indonesia, kita bisa menggunakan AI sama seperti negara maju, karena AI adalah penyeimbang,” tutur Stella.

Pemanfaatan AI dalam Layanan Kesehatan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan pandangan mengenai bagaimana pemanfaatan AI berpotensi besar dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia — mulai dari deteksi dini penyakit, efisiensi operasional rumah sakit, hingga percepatan riset medis yang berbasis data.

“AI itu ‘kan butuh belajar, butuh data. Ternyata yang kita lakukan tentang digitalisasi, konektivitas, robotik, bioteknologi, nanti akan berdampak sangat besar terhadap perkembangan AI di kesehatan, yang nanti akan berdampak sangat besar terhadap layanan kesehatan di Indonesia,” jelas Budi.

Diskusi Panel Lintas Sektor

Acara kumparan AI for Indonesia 2025 menghadirkan berbagai diskusi panel lintas sektor yang membahas kolaborasi industri, etika penggunaan AI, hingga implementasinya dalam layanan publik dan ekonomi digital.

Dari sektor pemerintahan hadir Ketua Sekretariat Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) Otoritas Jasa Keuangan. Dari sektor swasta hadir Founder & Group CEO VIDA Niki Luhur, CTO GDP Venture & CEO GDP Labs On Lee, Chief Data & AI Officer Indosat Ooredoo Hutchison Chirag Sukhadia, VP Technology Strategy and Consumer Product Development Telkomsel Ronald Limoa, VP IT Automation & Security NeutraDC MD Septianto (Adhie), Data Science Assistant Vice President Blibli Welly Dwi Putra, Deputy EGM Digital Product Telkom Indonesia Fauzan Feisal, Group Head Enterprise Data Management & Analytics BRI Ajutorius Pinem, dan Wakil Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan Yayasan Mitra Netra Budi Darmulyana.

Acara ini didukung oleh berbagai mitra, antara lain VIDA, BRI, Indosat Ooredoo Hutchison, ASUS, Blibli, Samsung, Telkom Indonesia, Telkomsel, Neutra DC, dan Pelindo.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular