Peran Jaringan Modern dalam Mendukung Pertumbuhan Bisnis di Era Kecerdasan Buatan
Di tengah percepatan adopsi kecerdasan buatan (AI) yang signifikan, para pemimpin teknologi di Indonesia menyadari bahwa infrastruktur jaringan yang ada saat ini tidak lagi cukup untuk mendukung kebutuhan bisnis masa depan. Mereka mengakui bahwa AI memerlukan transportasi data yang cepat, efisien, dan stabil, sehingga infrastruktur jaringan harus diperkuat agar dapat berjalan optimal.
Menurut laporan terbaru dari Cisco, perubahan besar telah terjadi dalam cara kerja perusahaan akibat munculnya asisten AI, agen AI, dan beban kerja berbasis data. Hal ini menciptakan lalu lintas jaringan yang lebih dinamis, sensitif terhadap latensi, dan kompleks. Untuk menjawab tantangan ini, jaringan modern menjadi fondasi penting dalam mendukung penggunaan AI secara efektif.
Managing Director Cisco Indonesia, Marina Kacaribu, menekankan bahwa perusahaan-perusahaan harus menyadari bahwa jaringan modern adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesuksesan di masa depan. Ia juga menyoroti bahwa sebanyak 98% perusahaan di Indonesia menganggap jaringan modern sebagai hal penting untuk AI, IoT, dan cloud. Selain itu, 98% pemimpin IT juga berencana meningkatkan porsi anggaran untuk jaringan dalam keseluruhan belanja IT mereka.
Keamanan dan Resilience Jaringan Menjadi Prioritas Utama
Keamanan siber menjadi salah satu fokus utama bagi para pemimpin IT. Sebanyak 100% dari mereka menyatakan bahwa jaringan yang aman sangat penting untuk operasional dan pertumbuhan perusahaan, dengan 86% menilai kebutuhan tersebut sangat krusial. Selain itu, 97% dari mereka percaya bahwa peningkatan kualitas jaringan akan memperkuat keamanan siber.
Kemampuan jaringan yang resilien juga menjadi kebutuhan utama, terutama karena 60% perusahaan pernah mengalami gangguan serius. Gangguan ini umumnya disebabkan oleh serangan siber, beban jaringan yang tinggi, atau kesalahan konfigurasi software. Dampaknya bisa sangat besar, dengan kerugian hingga US$160 miliar per tahun per perusahaan akibat gangguan parah.
Dampak Jaringan Modern pada Pendapatan dan Pertumbuhan Bisnis
Marina juga menyebutkan bahwa 58% pemimpin IT melihat dampak terbesar dari jaringan modern terhadap pendapatan adalah penerapan AI yang bisa melakukan personalisasi. Hal ini membuat pengalaman pelanggan menjadi lebih personal dan cepat, yang akhirnya meningkatkan loyalitas pelanggan dan pertumbuhan bisnis.
Para pemimpin IT sudah mulai merasakan manfaat finansial dari jaringan modern, seperti peningkatan pengalaman pelanggan (61%), peningkatan efisiensi (74%), dan dukungan terhadap inovasi (62%). Namun, nilai-nilai ini berisiko hilang jika infrastruktur belum siap untuk menghadapi AI atau skala real-time.
Tantangan dan Langkah yang Perlu Diambil
Untuk mendukung potensi pertumbuhan dan penghematan secara maksimal, para pemimpin IT harus menutup beberapa celah penting. Beberapa antara lain adalah sistem yang terfragmentasi (45%), implementasi yang belum lengkap (63%), dan ketergantungan pada pengawasan manual (44%).
Riset terbaru Cisco juga menunjukkan bahwa CEO di seluruh dunia memiliki pemahaman serupa dengan para pemimpin IT tentang pentingnya infrastruktur di era AI. Sebanyak 97% CEO tengah memperluas pemanfaatan AI, dan 78% mengandalkan CIO atau CTO dalam pengambilan keputusan investasi. Mereka juga menyadari bahwa infrastruktur lama yang ketinggalan akan menghambat pertumbuhan.
Dengan pergeseran arsitektur jaringan perusahaan yang signifikan, manajemen perusahaan mendukung pemimpin teknologi mereka untuk mengawali transformasi jaringan. Sebanyak 96% dari mereka meyakini bahwa kemitraan yang terpercaya akan menjadi kunci sukses dalam proses transformasi ini.
