Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedMengungkap Kehebatan iPhone 17 di Tengah Tarif Bebas dan Daya Beli Melemah

Mengungkap Kehebatan iPhone 17 di Tengah Tarif Bebas dan Daya Beli Melemah

Harga iPhone 17 yang Diperkirakan Mahal Meski Ada Kebijakan Bebas Impor

Harga iPhone 17, yang akan dirilis dalam waktu dekat, diperkirakan tetap tinggi. Meskipun kebijakan bebas impor dari Amerika Serikat (AS) telah diberlakukan, pengaruhnya terhadap harga di Indonesia dinilai tidak signifikan. Namun, ada sejumlah segmen pasar yang disasar oleh Apple, sehingga iPhone 17 tetap diminati meski daya beli masyarakat sedang melemah.

Berdasarkan bocoran laporan dari JPMorgan, harga iPhone 17 hanya akan naik untuk varian iPhone 17 Pro karena kapasitas penyimpanannya dimulai dari 256GB. Estimasi harga yang diberikan mencakup beberapa model, antara lain:

  • iPhone 17: US$799 (sekitar Rp13,1 juta)
  • iPhone 17 Air: US$899 (sekitar Rp14,8 juta)
  • iPhone 17 Pro: US$1.099 (sekitar Rp18 juta)
  • iPhone 17 Pro Max: US$1.299 (sekitar Rp21,3 juta)

Dengan asumsi kurs rupiah terhadap dollar AS sekitar Rp16.400 per dolar. Meskipun demikian, saat smartphone tersebut tiba di Indonesia, harganya diperkirakan tidak mengalami perubahan besar. Saat ini, belum diketahui kapan iPhone 17 akan hadir di pasar Indonesia. Namun, secara global, produksi terbaru Apple diperkirakan akan dirilis pada Selasa, 9 September.

Pengaruh Kebijakan Impor Terhadap Harga iPhone 17

Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, memperkirakan bahwa harga iPhone 17 sulit bersaing dengan ponsel asal China seperti Oppo, Xiaomi, atau Huawei. Meskipun ada relaksasi tarif impor dari AS, kebijakan tersebut tidak langsung berdampak pada harga di Indonesia.

Heru menjelaskan bahwa sebagian besar produksi iPhone masih dilakukan di Tiongkok. Oleh karena itu, aturan relaksasi impor 0% dari AS belum jelas dampaknya terhadap harga di Indonesia. Ia menegaskan bahwa aturan mainnya masih belum jelas karena iPhone banyak diproduksi di Tiongkok, sementara kebijakan relaksasi hanya berlaku jika produk diimpor langsung dari AS.

“Jika iPhone tetap didatangkan dari Tiongkok, maka tidak akan ada perubahan harga yang signifikan karena kebijakan relaksasi tidak berlaku. Sebaliknya, jika harus diimpor dari AS, biaya tambahan seperti ongkos kirim bisa membuat harga semakin tinggi,” ujarnya.

Menurut Heru, iPhone masih kesulitan bersaing dengan smartphone China, khususnya di segmen menengah ke bawah. “iPhone tetap tidak kompetitif dibanding ponsel-ponsel China yang masuk ke pasar bawah dan menengah,” tegasnya.

Penjelasan dari Ketua Umum Idiec

Ketua Umum Idiec, Tesar Sandikapura, juga menyampaikan pandangan serupa. Ia menegaskan bahwa kebijakan bebas impor tidak berdampak langsung karena pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPH) tetap berlaku normal. Selain itu, tarif 0% hanya berlaku jika impor dilakukan langsung dari AS. Padahal, secara faktual, impor produk Apple ke Indonesia berasal dari Tiongkok dan Vietnam, yang tidak menerapkan tarif 0%.

Perubahan Tarif Impor yang Diberlakukan Trump

Tarif impor yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap sejumlah negara mitra dagang, termasuk Indonesia, akan berlaku pada Kamis, 7 Agustus 2025. Dalam lembar fakta yang dirilis Gedung Putih, daftar bea impor tersebut mencakup baik mitra yang sudah maupun yang belum menyelesaikan kesepakatan dagang dengan AS.

Tarif revisi dijadwalkan mulai berlaku tujuh hari setelah keputusan terbaru Trump pada 1 Agustus 2025. Dengan demikian, tarif tersebut akan diberlakukan pada Kamis, 7 Agustus 2025. Jeda pemberlakuan tarif diberikan guna memberi waktu bagi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS melakukan penyesuaian teknis dalam pemungutan bea masuk.

Presiden Trump mengatakan bahwa dengan memberlakukan tarif terhadap negara-negara dengan praktik dagang yang tidak resiprokal, ia mendorong produksi dalam negeri dan melindungi industri AS. Untuk Indonesia, Trump menyatakan bahwa AS telah mencapai kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk dari RI, lebih rendah dari sebelumnya 32%. Namun, ekspor AS ke Indonesia nantinya tidak akan dikenakan tarif sama sekali, termasuk untuk perangkat teknologi seperti smartphone.

“Mereka [Indonesia] membayar 19% dan kami tidak membayar apa pun. Kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular