Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedNvidia Investasi Rp14 Triliun untuk Pusat Data AI Raksasa

Nvidia Investasi Rp14 Triliun untuk Pusat Data AI Raksasa

Investasi Besar dari Nvidia ke OpenAI untuk Membangun Pusat Data Berkapasitas 10 Gigawatt

Nvidia Corp. akan melakukan investasi hingga US$100 miliar dalam perusahaan OpenAI, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk membangun pusat data dengan kapasitas sebesar 10 gigawatt. Langkah ini menunjukkan semakin meningkatnya permintaan global terhadap teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT dan kebutuhan akan daya komputasi yang sangat besar.

Kerja sama antara dua perusahaan ini telah diumumkan melalui penandatanganan letter of intent, yang menandai awal dari kolaborasi strategis. Investasi tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur pusat data yang dilengkapi dengan chip canggih dari Nvidia. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana triliunan dolar dan membutuhkan berbagai komponen penting seperti chip mutakhir, server, sistem pendingin, serta konsumsi listrik dalam skala besar.

CEO Nvidia, Jensen Huang, menyatakan bahwa investasi dan kemitraan infrastruktur ini menjadi lompatan berikutnya dalam membangun 10 gigawatt untuk menggerakkan era baru kecerdasan. Dalam kesepakatan tersebut, Nvidia akan mendapatkan saham di OpenAI. Investasi akan diberikan secara bertahap, dimulai dengan US$10 miliar saat kontrak ditandatangani. Tahapan berikutnya akan dicairkan setiap kali kapasitas komputasi 1 gigawatt terealisasi.

Meskipun demikian, kedua perusahaan belum mengungkap detail lebih lanjut tentang jadwal investasi. Namun, mereka berharap dapat merampungkan detail fase baru kemitraan strategis ini dalam beberapa pekan mendatang.

Investor menyambut positif kerja sama ini. Saham Nvidia melonjak hingga 4,5% dalam perdagangan di New York dan kini sudah menguat sekitar 36% sepanjang tahun berjalan, menjadikannya sebagai perusahaan paling bernilai di dunia. Sementara itu, OpenAI kini memiliki valuasi sebesar US$500 miliar, menjadikannya sebagai startup teknologi terbesar.

Bagi Nvidia, kesepakatan ini memperkuat hubungan dengan sekutu penting. OpenAI, pembuat chatbot ChatGPT, tengah memperluas infrastruktur AI sendiri dan akan tetap menjadi pelanggan utama Nvidia meskipun perusahaan itu juga mencari pemasok lain. Selain itu, Nvidia berupaya untuk tampil sebagai pendukung pembangunan infrastruktur teknologi dalam negeri, sejalan dengan prioritas pemerintahan Trump. Produsen chip asal Santa Clara, California itu terus menjalin hubungan dengan Gedung Putih, terutama saat perusahaan membutuhkan pelonggaran aturan ekspor teknologi ke China.

Pekan lalu, Nvidia juga sepakat berinvestasi hingga US$5 miliar ke Intel Corp., produsen chip yang kini sebagian sahamnya dimiliki pemerintah AS. CEO OpenAI, Sam Altman, menegaskan bahwa kesepakatan dengan Nvidia akan membuka jalan bagi terobosan AI berikutnya dengan menjamin ketersediaan daya komputasi. “Segalanya berawal dari komputasi. Infrastruktur komputasi akan menjadi fondasi ekonomi masa depan,” ujarnya.

ChatGPT kini digunakan oleh sekitar 700 juta orang setiap pekan, dan memerlukan daya komputasi besar untuk mendukung pengoperasian serta pengembangan produknya. OpenAI sebelumnya sering menghadapi keterbatasan kapasitas komputasi, terutama saat meluncurkan produk baru. Altman bahkan mengungkap lewat media sosial bahwa OpenAI akan segera merilis sejumlah produk baru yang “sangat intensif komputasi” dalam beberapa pekan mendatang.

Kesepakatan ini menambah daftar panjang proyek pembangunan pusat data bernilai jumbo tahun ini. OpenAI dan Oracle Corp. sebelumnya menggagas pembangunan kapasitas 5 gigawatt melalui proyek Stargate, termasuk fasilitas di Abilene, Texas. Pada Januari lalu, OpenAI, Oracle, dan SoftBank Group Corp. juga mengumumkan rencana investasi US$500 miliar untuk 10 gigawatt daya komputasi dalam empat tahun.

Terpisah, Oracle sedang menjajaki kerja sama dengan Meta Platforms Inc. senilai US$20 miliar untuk layanan komputasi awan, di samping proyek pusat data besar Meta di Louisiana yang ditopang pembiayaan sedikitnya US$29 miliar. Sementara itu, awal bulan ini Microsoft Corp. meneken kontrak multiyear hampir US$20 miliar dengan Nebius Group NV untuk kapasitas cloud computing AI serta menyewa layanan komputasi AI senilai US$6,2 miliar di Norwegia. Kesepakatan tersebut di luar rencana belanja US$30 miliar pada kuartal III/2025 guna memperluas jaringan pusat datanya.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular