Rabu, Desember 17, 2025
BerandaUncategorizedNVIDIA Uji Coba Teknologi Deteksi Lokasi untuk Mencegah Penyelundupan ke Tangan Tiongkok

NVIDIA Uji Coba Teknologi Deteksi Lokasi untuk Mencegah Penyelundupan ke Tangan Tiongkok

Perusahaan Teknologi Mengembangkan Teknologi Pendeteksi Lokasi untuk Cip Kecerdasan Buatan

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, NVIDIA, dikabarkan sedang menguji coba perangkat lunak pendeteksi lokasi yang dirancang khusus untuk jajaran cip kecerdasan buatan (AI) mereka. Pengembangan ini dilakukan sebagai respons terhadap munculnya berbagai spekulasi mengenai penyelundupan cip canggih ke Tiongkok.

Teknologi verifikasi lokasi yang dikembangkan oleh NVIDIA memungkinkan perusahaan untuk mengetahui di negara mana sebuah cip beroperasi. Fitur ini dirancang untuk memantau pergerakan perangkat keras bernilai tinggi dan mencegahnya jatuh ke tangan pihak yang tidak memiliki izin resmi. Dengan adanya fitur ini, perusahaan berharap dapat memperkuat pengawasan terhadap distribusi produknya.

Kebijakan keamanan ini menjadi sangat penting dalam situasi saat ini, di tengah maraknya isu pasar gelap dan dugaan penyelundupan teknologi. Beberapa waktu terakhir, muncul laporan yang menyatakan bahwa model AI milik China, DeepSeek, diduga dilatih menggunakan cip NVIDIA Blackwell yang diselundupkan secara ilegal. Tuduhan ini mengindikasikan adanya kebocoran serius dalam rantai pasokan global yang memungkinkan teknologi tersebut digunakan secara tidak sah.

NVIDIA dengan tegas membantah adanya bukti penyelundupan yang sistematis. Juru bicara perusahaan menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti atau petunjuk yang mendukung klaim adanya “pusat data hantu” yang dibangun untuk menipu dan kemudian diselundupkan ke tempat lain. Menurut mereka, skenario seperti itu terdengar sangat tidak masuk akal.

Namun, meskipun demikian, NVIDIA tetap berkomitmen untuk mengejar dan menindaklanjuti setiap petunjuk atau laporan dugaan pelanggaran yang mereka terima. Tujuannya adalah menjaga integritas distribusi produknya dan memastikan bahwa teknologi yang mereka kembangkan tidak disalahgunakan.

Kabar tentang pengembangan fitur pelacakan ini muncul hanya beberapa hari setelah adanya pembaruan regulasi dari pemerintah Amerika Serikat. Pada awal pekan ini, NVIDIA dilaporkan telah mendapatkan persetujuan untuk mulai menjual cip AI seri H200 kepada pelanggan tertentu di Tiongkok. Namun, izin tersebut hanya berlaku untuk cip H200 yang merupakan teknologi generasi sebelumnya. Penjualan cip seri Blackwell masih dilarang.

Kesenjangan akses teknologi antara H200 dan Blackwell inilah yang disinyalir menjadi pemicu utama munculnya pasar gelap dan upaya penyelundupan. Untuk menangkal hal ini, NVIDIA mencoba menghadirkan fitur verifikasi lokasi berbasis latensi.

Mekanisme kerja perangkat lunak ini dinilai cukup canggih karena tidak bergantung pada sistem pemosisian global (GPS) konvensional. Teknologi ini bekerja dengan melacak kinerja komputasi dan menganalisis penundaan atau latensi dalam komunikasi antar-server. Variasi waktu respons dalam transmisi data tersebut mampu memberikan indikasi akurat mengenai lokasi fisik geografis di mana cip tersebut sedang dioperasikan.

Perangkat lunak ini akan bersifat opsional bagi para pelanggan. NVIDIA berencana memprioritaskan ketersediaan fitur pelacakan ini untuk cip seri Blackwell terlebih dahulu. Seri Blackwell sendiri merupakan lini produk cip AI terbaru dan paling canggih dari NVIDIA yang saat ini menjadi fokus utama pembatasan ekspor teknologi.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular