Dampak Globalisasi dan Teknologi terhadap Karakter Bangsa
Globalisasi dan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) memiliki dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, kemajuan tersebut membawa manfaat besar bagi kemajuan peradaban manusia. Namun di sisi lain, dampak negatifnya juga tidak bisa diabaikan, khususnya dalam mengancam karakter bangsa Indonesia.
Menurut pandangan penulis, penting untuk menempuh jalan tengah agar arus globalisasi dan pertumbuhan teknologi tetap berjalan sesuai koridor yang sehat. Dengan demikian, pencegahan diperlukan agar ruang-ruang yang berpotensi menyebabkan keburukan dapat diminimalkan. Salah satu ancaman yang muncul adalah kemunduran karakter bangsa, terutama pada generasi muda.
Dalam dunia pendidikan, banyak fenomena yang menunjukkan penurunan karakter anak-anak. Misalnya, perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual sering kali terjadi. Perkembangan globalisasi dan teknologi telah menjadi wadah baru bagi perilaku negatif, termasuk cyber bullying atau perundungan di dunia maya. Anak-anak kini lebih mudah melakukan tindakan merugikan melalui media sosial tanpa memahami konsekuensinya.
Cyber bullying merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja, seperti mengolok-olok, mempermalukan, atau menyakiti korban. Tindakan ini dapat menyebabkan permusuhan, gangguan psikologis, pelanggaran hukum, serta merusak masa depan anak bangsa. Korban merasa terzalimi dan mengalami rasa sakit hati, yang akhirnya menciptakan suasana tegang dan kebencian.
Selain itu, cyber bullying juga bisa menyebabkan rasa malu dan hina pada korban. Tindakan ini tidak hanya melanggar UU ITE, tetapi juga mengganggu proses belajar dan pengembangan diri peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, terutama stakeholder dalam dunia pendidikan, untuk memberikan perhatian serius terhadap masalah ini.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan antara lain:
Sosialisasi bijak dalam bermedsos
Satuan pendidikan dapat mengadakan kegiatan sosialisasi tentang penggunaan media sosial secara bijak. Mengundang pemateri ahli akan sangat bermanfaat dalam memberikan pemahaman yang mendalam.Kerja sama dengan wali murid
Wali murid memainkan peran penting dalam mengontrol pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua harus meningkatkan kewaspadaan, salah satunya dengan memantau gadget dan aktivitas media sosial anak secara berkala.Meningkatkan program karakter dan religiositas
Program karakter dan religiositas yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dapat membentuk peserta didik yang memiliki akhlak yang baik. Hal ini akan mencegah mereka dari tindakan negatif seperti cyber bullying.Mengaktifkan Satgas TPPK
Satuan Tugas Tim Pencegahan dan Penanganan Perundungan (TPPK) yang selama ini dibentuk oleh satuan pendidikan perlu bekerja secara optimal. Mereka harus melakukan kegiatan konkret untuk mencegah dan menangani masalah perundungan.Membuat peraturan satuan pendidikan
Satuan pendidikan dapat membuat aturan terkait perundungan. Aturan ini bersifat mengikat dan memiliki sanksi bagi pelanggarnya, seperti surat peringatan atau poin pelanggaran.Evaluasi dan refleksi secara berkala
Pendidik dan satuan pendidikan perlu melakukan evaluasi dan refleksi terhadap fenomena-fenomena terbaru yang berpotensi mengganggu masa depan peserta didik dan mutu pendidikan.
