Sabtu, Desember 6, 2025
BerandaUncategorizedPertama di Dunia, Albania Mengangkat Bot AI Jadi Menteri bernama Diella

Pertama di Dunia, Albania Mengangkat Bot AI Jadi Menteri bernama Diella

Inovasi Pemerintahan dengan Kecerdasan Buatan

Pemimpin Albania, Edi Rama, melakukan langkah yang tidak biasa dalam pemerintahannya dengan mengangkat seorang “menteri” berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Diella. Langkah ini dilakukan sebagai upaya untuk memerangi korupsi dan meningkatkan transparansi serta inovasi di lingkungan pemerintahan.

Diella, yang bermakna “matahari” dalam bahasa Albania, menjadi entitas AI pertama yang diberikan peran resmi dalam kabinet. Meski tidak memiliki bentuk fisik, ia digambarkan sebagai figur perempuan berpakaian tradisional Albania dan dikembangkan bersama Microsoft. Rama menyebut Diella sebagai alat strategis untuk memastikan semua proses tender publik berjalan tanpa celah korupsi.

Sejak awal 2025, Diella telah membantu masyarakat melalui platform digital e-Albania, melayani lebih dari satu juta pertanyaan dan permintaan dokumen digital. Menurut Rama, sistem berbasis data dan aturan yang tidak bisa disuap akan membuat tender publik sepenuhnya bebas dari korupsi.

Status Hukum yang Tidak Sah

Meski terdengar spektakuler, pengangkatan Diella lebih bersifat simbolis. Konstitusi Albania menyatakan bahwa menteri harus merupakan warga negara berusia minimal 18 tahun dan sehat secara mental, sehingga entitas non-manusia seperti Diella tidak sah secara hukum. Namun, bagi Rama, ada manfaat jelas: tidak ada risiko kebocoran politik, tidak ada ambisi kekuasaan, dan tidak mungkin terlibat skandal keuangan.

“Ini memberi tekanan kepada anggota kabinet untuk bertindak dan berpikir berbeda. Itu keuntungan terbesar yang saya harapkan dari menteri ini,” ujarnya.

Reaksi yang Beragam

Langkah ini mendapat berbagai respons. Partai oposisi Demokrat menyebut gagasan tersebut konyol dan inkonstitusional. Pengusaha keuangan Aneida Bajraktari Bicja menilai Rama sering mencampuradukkan reformasi dengan “sandiwara politik”, meskipun ia mengakui potensi positif jika sistem ini benar-benar meningkatkan transparansi.

Pakar hukum mempertanyakan akuntabilitas Diella karena tanggung jawab publik selalu diemban oleh pejabat manusia, bukan algoritme. Kekhawatiran juga datang dari pakar keamanan siber. Jika sistem ini diretas, dampaknya bisa sangat besar karena terkait kontrak bernilai jutaan euro.

Peluang Baru dalam Antikorupsi

Meski begitu, beberapa ahli menilai langkah ini bisa menjadi peluang. Dr. Andi Hoxhaj dari King’s College London menyebut AI mampu meminimalkan praktik curang karena semua syarat tender dapat diperiksa secara transparan secara daring. Ia menambahkan, ambisi Albania bergabung dengan Uni Eropa pada 2027 menjadi dorongan kuat untuk memberantas korupsi.

“Banyak yang dipertaruhkan. Jika Diella efektif, maka patut dicermati,” kata Hoxhaj.

Rama sendiri tidak menyangkal adanya unsur publisitas dalam pengangkatan ini. Namun, ia menegaskan pesan serius di baliknya: jika para menteri tidak bergerak cepat dan bersih, kursi mereka suatu hari bisa benar-benar digantikan oleh kecerdasan buatan.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular