Pelatihan Upskilling di Job Fair Jakarta: Membuka Peluang Kerja dengan Teknologi AI
Di tengah semangat para pencari kerja, sebuah sesi pelatihan upskilling berlangsung sangat menarik dan interaktif. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Job Fair dan Upskilling yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Dalam pelatihan kali ini, peserta yang terdiri dari para penyandang disabilitas tampak sangat antusias mengikuti materi yang diberikan.
Salah satu tema utama dalam pelatihan adalah pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam digital marketing. Materi ini dibawakan oleh dua instruktur yang bekerja sama secara efektif. Salah satunya menyampaikan penjelasan secara lisan, sementara yang lainnya memberikan bantuan melalui bahasa isyarat agar semua peserta dapat memahami isi materi dengan baik.
Di sebelah ruangan, layar besar menampilkan slide presentasi yang menjelaskan konsep dasar AI serta bagaimana teknologi ini bisa diterapkan dalam dunia pemasaran digital. Peserta juga diajak untuk aktif berdiskusi dan bertanya, sehingga suasana pelatihan terasa dinamis dan mendekatkan para peserta dengan materi yang diberikan.
Instruktur menjelaskan bahwa AI memiliki peran penting dalam digital marketing. Contohnya, ketika seseorang ingin memulai bisnis online, AI dapat menjadi alat bantu untuk mencari ide usaha. “Misalnya, jika Anda memiliki uang seratus ribu rupiah, AI seperti ChatGPT bisa membantu Anda menemukan ide produk yang cocok untuk dijual,” jelas instruktur kepada peserta.
Selain itu, peserta juga diajarkan cara menggunakan AI untuk menganalisis target pasar. Dengan bantuan AI, mereka dapat mengetahui segmen pasar, usia, dan wilayah yang tepat untuk produk yang akan dijual. Hal ini sangat berguna bagi para penyandang disabilitas yang ingin membangun bisnis sendiri.
Tidak hanya itu, peserta juga diperkenalkan pada penggunaan AI dalam membuat konten promosi. Instruktur menjelaskan bahwa AI seperti ChatGPT bisa membantu menciptakan konten tanpa memerlukan kemampuan desain atau produksi video. “Anda cukup memberikan perintah yang jelas, dan AI akan membuat konten secara otomatis,” tambah instruktur.
Pentingnya Penggunaan Prompt dalam AI
Dalam sesi pelatihan selanjutnya, peserta diajarkan tentang konsep prompt. Menurut instruktur, prompt merupakan kunci utama dalam memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan pengguna. Tanpa prompt yang jelas dan spesifik, AI cenderung memberikan jawaban yang tidak akurat.
Instruktur memberikan contoh praktis, seperti saat ingin membuat konten jualan minuman kopi kekinian. “Jangan hanya menulis ‘buatkan konten jualan kopi’, tetapi sertakan detail seperti target pasarnya, gaya bahasanya, dan lain sebagainya,” jelasnya.
Penggunaan prompt bisa dilakukan melalui teks atau suara. Dengan begitu, peserta dapat lebih mudah berinteraksi dengan AI dan memperoleh hasil yang optimal.
Kehadiran Peserta Penyandang Disabilitas
Di tengah riuhnya aktivitas para pencari kerja yang berkunjung ke area booth perusahaan, puluhan peserta penyandang disabilitas tetap fokus mengikuti pelatihan. Mereka tampak serius dan aktif berpartisipasi dalam diskusi maupun tanya jawab.
Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang AI dan digital marketing, tetapi juga membuka peluang bagi peserta untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas kesempatan kerja. Dengan adanya pelatihan seperti ini, diharapkan para penyandang disabilitas dapat lebih mandiri dan berkontribusi dalam dunia kerja.
