Jumat, Desember 5, 2025
BerandaUncategorizedProfil Mira Murati, Otak di Balik ChatGPT yang Menolak Tawaran US$1 Miliar...

Profil Mira Murati, Otak di Balik ChatGPT yang Menolak Tawaran US$1 Miliar dari Zuckerberg

Mira Murati, Visioner AI yang Menolak Tawaran Miliaran Dolar

Mira Murati, seorang visioner teknologi keturunan Albania-Amerika, kembali menjadi perhatian publik karena tindakan yang mengejutkan. Dia menolak tawaran besar dari CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang mencapai US$1 miliar. Sebagai mantan Chief Technology Officer (CTO) OpenAI dan pendiri startup AI Thinking Machines Lab, Murati telah menjadi tokoh penting dalam persaingan global di bidang kecerdasan buatan.

Penolakan yang dilakukan oleh timnya terhadap tawaran tersebut menunjukkan kepercayaan mereka terhadap kepemimpinan Murati dan keyakinan terhadap visi jangka panjang perusahaan rintisan tersebut. Ini juga menegaskan bahwa keputusan untuk tetap berada di Thinking Machines Lab lebih kuat daripada godaan finansial besar.

Otak di Balik ChatGPT

Sebelum mendirikan Thinking Machines Lab, Murati pernah menjabat sebagai kepala teknologi di OpenAI, salah satu posisi paling berpengaruh dalam dunia AI modern. Selama masa jabatannya, dia memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi inovatif seperti ChatGPT, DALL·E, dan Codex—sistem-sistem yang mengubah cara manusia berinteraksi dengan AI.

Karya-karyanya membawa AI generatif ke arus utama, memicu gelombang inovasi di berbagai industri, termasuk pendidikan, kesehatan, desain, dan pengodean. Murati bukan hanya seorang pemimpin teknis, tetapi juga seorang visioner strategis. Di OpenAI, dia menekankan pentingnya keamanan, keselarasan, dan pengembangan yang bertanggung jawab, mendorong organisasi untuk mempertimbangkan dampak sosial dari sistem AI yang canggih.

Dalam lingkungan internal, ia dikenal sebagai “otak AI” di balik proyek-proyek OpenAI yang paling ambisius. Ia dipuji karena sikap tenang dan fokus, serta kemampuannya membimbing tim multidisiplin melalui periode inovasi yang intens. Kombinasi presisi teknik dan pemikiran yang berpusat pada manusia menjadi dasar bagi langkah berani berikutnya, yaitu mendirikan perusahaan AI-nya sendiri.

Perusahaan Baru yang Menggiurkan

Thinking Machines Lab, perusahaan milik Murati, didirikan pada awal 2025 dan segera menjadi salah satu startup AI yang paling diminati. Meskipun belum meluncurkan produk apa pun, perusahaan ini baru-baru ini berhasil mengumpulkan pendanaan tahap awal senilai US$2 miliar dengan valuasi mendekati US$12 miliar, dipimpin oleh Andreessen Horowitz.

Tujuan dari startup ini adalah menciptakan sistem AI yang dapat dikustomisasi, diinterpretasikan, dan diakses secara luas, yang diharapkan dapat mendefinisikan ulang lanskap AI. Para ahli industri mengatakan bahwa mode tak terlihat perusahaan ini justru menambah daya tariknya. Dengan Murati sebagai pemimpin, ekspektasi terhadap apa yang akan datang sangat tinggi.

Alasan Penolakan Tawaran Meta

Meta, yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, menawarkan paket kompensasi gaji mulai dari US$200 juta hingga US$1 miliar kepada beberapa anggota tim Murati untuk bergabung dengan Superintelligence Lab yang baru saja diluncurkan. Namun, semua tawaran itu ditolak. Sumber mengatakan bahwa tim Thinking Machines Lab percaya bahwa ekuitas mereka di startup ini memiliki potensi nilai yang jauh lebih besar, dan lebih penting lagi, mereka lebih menghargai independensi dan visi Murati daripada gaji dari perusahaan teknologi besar.

Dalam industri teknologi di mana gaji besar sering menjadi penentu keputusan, loyalitas yang ditunjukkan oleh tim Murati sangat menonjol. Penolakan tawaran menggiurkan dari Meta menunjukkan keyakinan mereka terhadap misi dan potensi jangka panjang perusahaan rintisan tersebut.

Banyak pengamat juga mencatat bahwa kesempatan untuk membantu membentuk masa depan AI dari nol, tanpa batasan perusahaan raksasa, merupakan peluang langka dan bermakna, yang telah Murati ciptakan dengan kerja keras.

Pengakuan Internasional

Kepemimpinan Mira Murati telah diakui di seluruh dunia, membawanya masuk dalam daftar 100 Tokoh Paling Berpengaruh di AI versi Time (2024) dan 100 Wanita Paling Berpengaruh di Bisnis versi Fortune (2023). Dengan semakin menguatnya Thinking Machines Lab dan penolakan tawaran miliaran dolar dari Meta, Murati tidak hanya memantapkan posisinya sebagai pengembang AI, tetapi juga sebagai pembentuk masa depannya.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular