Jumat, Desember 5, 2025
BerandaBeritaTiDB: Jawaban Revolusioner untuk Meningkatkan Bisnis di Indonesia

TiDB: Jawaban Revolusioner untuk Meningkatkan Bisnis di Indonesia

Dalam era di mana data digital tumbuh sebesar 63% setiap tahunnya di Indonesia, banyak perusahaan berjuang untuk memantau infrastrukturnya yang kian rumit. Basisdata konvensional kerapkali tak dapat lagi mendukung volume transaksi yang sangat tinggi, batasan skala, serta permintaan akan analisis secara instan.

TiDB, sebuah solusi untuk basis data SQL terdistribusi dari PingCAP, muncul sebagai jawaban atas kesulitan tersebut dengan membawa desain inovatif yang menyatukan kemampuan TP (Transaction Processing) Online dan OLAP (Analytical Processing) pada satu sistem.

“MySQL compatible mengizinkan seamless integration dengan existing MySQL based application. Jadi secara garis besar, arsitektur TiDB itu adalah horizontal scalability, scale-nya itu melebar ke samping, kemudian strong consistency, kita support untuk asset compliance dari sisi database, dan offer untuk high availability,” kata Ivan Chandra Senior Solution Architect (PingCAP Indonesia) dalam wawancara dengan ZONA GADGET.


Masalah

Solusi TiDB

Dampak Bisnis
Scalability Peningkatan skala secara horizontal melalui penambahan nodenya Hemat

60% biaya infra
OLTP-OLAP gap Arsitektur HTAP terintegrasi
Real-time analytics

tanpa ETL
High availability Auto-failover multi-node
Downtime <1 menit/tahun
Biaya lisensi Open-source + managed service
70% lebih murah

vs proprietary DB

Fiturnya, TiDB menyediakan ketersediaan dengan kompatibilitas MySQL, mengakomodasi sintaks SQL MySQL sehingga mempermudah proses migrasi tanpa harus melakukan banyak perubahan pada kode aplikasi Anda. Selain itu, ia juga memiliki skalabilitas horisontal yang dapat menambahkan node server baru secara dinamis ketika terjadi peningkatan dalam volume data.

Tak hanya itu, TiDB juga mampu melakukan hybrid transactional/analytical processing (HTAP) yaitu menggabungkan OLTP & OLAP dalam satu sistem. Kemudian, TiDB juga mampu melakukan cloud-native & multi-cloud ready yang memungkinkan pelanggan mendeploy TiDB di AWS, GCP, Alibaba Cloud, atau on-premise.

Solusi TiDB terus menunjukkan tren adopsi yang mengesankan secara global. Berdasarkan data terbaru, solusi database itu telah digunakan oleh lebih dari 3.000 perusahaan di 50+ negara sejak pertama kali diluncurkan pada 2015. Dalam satu dekade terakhir, TiDB telah berevolusi dari proyek open source menjadi solusi enterprise yang matang. TiDB juga mendukung AI-powered SQL untuk aplikasi berbasis Generative AI (seperti RAG—Retrieval-Augmented Generation).

“TiDB dirancang untuk mengatasi keterbatasan database tradisional. Pertumbuhan kami mencerminkan kebutuhan pasar akan database yang bisa melakukan scaling horizontal sekaligus mempertahankan konsistensi data,” ujarnya.

Agar dapat memperluas penggunaannya, PingCAP Indonesia berencana untuk mengutamakan kegiatan pelatihan lewat PingCAP University serta bekerja sama secara lokal dengan perusahaan jasa teknologi informasi.

use case konkret seperti implementasi di perusahaan logistik ternama dan memperkuat posisinya sebagai alternatif menarik di antara solusi database modern.

Banyak perusahaan di Indonesia masih mengandalkan database tunggal atau single-node yang sudah ada sebelumnya. Namun, permintaan untuk skalabilitas dan ketersediaan yang lebih besar menjadi semakin penting, menurut penjelasan dari tim PingCAP Indonesia.


Latar Belakang Pengembangan TiDB

Pada masa di mana teknologi berkembangkan dengan cepat, kekurangan basisdata konvensional dalam menghadapi peningkatan data secara eksponensial menjadikan ini sebagai hambatan signifikan untuk para pemain industri.

Masalah Scalability Vertikal

Database tradisional menghadapi kendala serius dalam hal skalabilitas. “Ketika beban kerja meningkat, solusi tradisional hanya bisa di-scale secara vertikal dengan upgrade CPU dan memori. Namun ada batas maksimum yang tidak mungkin dilewati,” ujarnya

Kebutuhan Horizontal Scalability

TiDB menerapkan metode yang sangat berbeda dengan skalabilitas horisontal. Sistem tersebut mendukung pertambangan node server secara fleksibel. “Mulai dari 5 node dapat diperluas hingga 10 node ketika lalu lintas naik, misalnya pada hari Harbolnas,” jelasnya.

Konsistensi Data Real-time

Berbeda dengan sistem NoSQL yang seringkali mengorbankan konsistensi data, TiDB menjamin strong consistency. “Data yang ditulis di satu node akan langsung terupdate di node lain, memenuhi standar ACID compliance,” ucapnya.

Integrasi OLTP dan OLAP

TiDB menghadirkan terobosan dengan fitur HTAP (Hybrid Transactional/Analytical Processing) yang menyatukan sistem OLTP untuk transaksi dan sistem OLAP untuk analitik. “Integrasi ini mengurangi kompleksitas operasional dan meningkatkan efisiensi biaya,” ujarnya.

Ivan menyatakan bahwa solusi TiDB memberikan deployemen yang fleksibel di beberapa cloud, serta jaminan konsistensi data dan skalabilitas elastis. Dia menjelaskan dalam era transformasi digital saat ini, bisnis memerlukan sistem basisdata yang dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Ivan menambahkan bahwa TiDB diciptakan secara khusus untuk memenuhi keperluan seperti itu.


Menjawab Tantangan Database Modern

Dalam menghadapi kompleksitas pengelolaan data di era digital, TiDB hadir dengan tujuh prinsip desain inti yang menjadikannya solusi database unggulan bagi perusahaan modern.

Berikut penjelasan mendalam tentang prinsip-prinsip tersebut dan bagaimana mereka menjawab kebutuhan bisnis saat ini.

1. Distributed Transaction dengan Strong Consistency

Salah satu landasan pokok dari TiDB adalah kemampuan sistem ini dalam melaksanakan transaksi terdistribusi dengan tetap memelihara konsistensi data yang tangguh. Berbeda dengan database berarsitektur terdistribusi tradisional yang umumnya harus merelakan aspek konsistensi demi mencapai fleksibilitas skala, TiDB menjamin bahwa setiap perubahan data pada sebuah simpul akan segera disesuaikan secara sinkron di semua kluster-klusternya, sehingga sesuai dengan prinsip-prinsip ACID: Ketuntasan (Atomicity), Konsistensi (Consistency), Isolasi (Isolation), dan Keawetan (Durability).

2. Pemisahan Compute dan Storage

TiDB menerapkan desain terkini dengan membedakan antara tingkat pemrosesan SQL (komputasi) dan jenjang penyimpanan data. Pendekatan ini memberikan sejumlah manfaat seperti kemampuan peningkatan skala secara independen, penghematan biaya karena sumber daya bisa diatur layaknya permintaan, serta kinerja maksimal bagi beban kerja yang bervariasi.

3. MySQL Compatibility

Walaupun sistem penyimpanan-nya berbeda, TiDB dirancang sepenuhnya agar kompatibel dengan MySQL. Ini memudahkan proses migrasi dari MySQL ke TiDB tanpa harus mengubah kode aplikasi. Selain itu, DBA serta pengembang dapat menggunakan alat-alat MySQL yang telah dikenal mereka untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.

4. Hybrid Transactional/Analytical Processing (HTAP)

TiDB menghilangkan batasan antara OLTP (transaksi) dan OLAP (analitik) dengan arsitektur HTAP, real-time analytics tanpa mengganggu transaksi, tidak perlu ETL (Extract, Transform, Load) yang memakan Waktu sehingga menjadi solusi terpadu untuk kebutuhan bisnis yang dinamis. “Perusahaan bisa mengambil keputusan berdasarkan data terbaru, bukan data kemarin,” ucapnya.

5. Siap untuk Era Cloud-Native dan Lingkungan Multi-Cloud

TiDB dirancang untuk mengikuti zaman cloud yang memungkinkan deploys fleksibel (di AWS, GCP, Azure, atau lokal), serta menjaga konsistensi data bahkan saat berjalan di multiple clouds.

kekuatan pemulihan langsung yang disesuaikan dengan muatan pekerjaan.

6. High Availability & Fault Tolerance

TiDB menjawab permasalahan downtime yang menjadi musuh bisnis digital. TiDB mampu mereplikasi otomatis di seluruh node, auto-failover jika ada node yang mati, minimal downtime (<1 menit/tahun).

7. Observability yang Kuat

TiDB menyediakan alat pemantauan lengkap yang berfungsi untuk tracking performa real-time, mendeteksi masalah sebelum berdampak ke bisnis dan

mengoptimasi resource berdasarkan data actual.

Dengan tujuh prinsip di atas, TiDB menjadi solusi ideal untuk startup yang butuh skalabilitas instan, perusahaan fintech yang wajib menjaga konsistensi data, e-commerce dengan fluktuasi traffic tinggi dan sektor logistik yang bergantung pada analitik real-time.


Skalabilitas dan Keamanan Data

Dalam dunia bisnis yang semakin digital, kemampuan infrastruktur data untuk berkembang secara dinamis (scalability) sekaligus menjaga keamanan (security) menjadi faktor penentu kesuksesan.

TiDB mengutamakan kedua elemen tersebut sebagai landasan bagi transformasi digital organisasi.

“Skalabilitas tidak hanya merupakan persoalan teknis, tetapi juga suatu keperluan bisnis yang krusial. Saat bisnis semakin maju, jumlah pengguna serta data meningkat dengan cepat. Sistem perlu dapat membesar tanpa merugikan efisiensi,” jelas Ivan.

Ivan menjelaskan bahwa HTAP dari TiDb menggabungkan OLTP dengan OLAP ke dalam sebuah platform tunggal. Dia menambahkan, “Dengan demikian perusahaan akan mampu mendapatkan laporan secara instan tanpa memberi beban berlebih pada basis data transaksional.”

Ivan menegaskan bahwa keamanan data tidak dapat dinegosiasikan dan pentingnya keamanan data sebagai lapis cadang utama. TiDB telah mencapai berbagai standar dan sertifikasi internasional antara lain PCI DSS untuk aktivitas perbankan, HIPAA untuk proteksi data kesehatan, GDPR dalam menjaga kerahasiaan pribadi, serta ISO 27001 terkait pengelolaan keamanan informasi.

Fintech dan healthtech memerlukan jaminan bahwa data tidak akan bocor, termasuk ketika mereka melakukan perluasan skala operasi. Dalam persaingan dunia digital, kemampuan untuk ditingkatkan serta keamanannya merupakan hal yang wajib ada—notakan hanya sebagai penambah nilai tetapi menjadi suatu keharusan fundamental, demikian katanya.

Perusahaan yang menerapkan solusi serupa TiDB melaporkan penurunan biaya infrastrukturnya sebesar 70%, waktu tidak aktif berkurang drastis dari hitungan jam menjadi hanya beberapa menit setahun, serta memudahkan verifikasi atas kepatuhan terhadap aturan regulasi.


Kemampuan AI

PingCAP telah meluncurkan fitur terbarunya pada TiDB yang menjadikannya sebuah vector database, sehingga merombaknya dari hanya menjadi satu sistem transaksional menjadi platform lengkap untuk mendukung Generative AI (Gen AI). Fitur ini membolehkan perusahaan menciptakan solusi AI berdasarkan data internal mereka dengan lebih mudah.

“Komputer hanya mengerti angka. Setiap teks, gambar, atau suara perlu diubah menjadi vektor numerik berdimensi banyak supaya dapat diproses oleh kecerdasan buatan,” jelasnya.

Dokumen PDF milik perusahaan diubah ke format vektor lalu disimpan dalam sistem TiDB. Pertanyaan dari para pekerja cocokkan dengan vektor yang relevan kemudian dibalas oleh model kecerdasan buatan tersebut.

TiDB memungkinkan pembuatan Retrieval-Augmented Generation (RAG) application yaitu knowledge management system yang memungkinkan chatbot berbasis dokumen internal, pencarian Semantik yaitu menemukan informasi tanpa keyword exact match dan keamanan data yang memungkinkan Anda tidak perlu mengirimkan data sensitif ke model AI publik

“Beda dengan ChatGPT yang pakai data internet, RAG di TiDB hanya gunakan pengetahuan internal perusahaan. Lebih aman dan akurat,” tambah Ivan.

Contoh nyata implementasi TiDB RAG. Dunia perbankan dapat menggunakan TiDB RAG untuk chatbot internal dan paham manual prosedur serta regulasi.

TiDB RAG dapat digunakan di rumah sakit untuk sistem pencarian cepat di rekam medis dan menyelesaikan masalah troubleshooting mesin berbasis manual teknis di dunia manufaktur.


Proses Migrasi Mudah

Bagi banyak perusahaan, migrasi database sering dianggap sebagai proses rumit yang membutuhkan perubahan besar. Namun, TiDB dari PingCAP menghadirkan solusi revolusioner dengan kompatibilitas penuh terhadap MySQL dan membuat integrasi sistem menjadi lebih mudah dari yang dibayangkan.

TiDB didesain untuk bekerja seperti MySQL, meski dengan arsitektur yang jauh lebih modern. Aplikasi berbasis MySQL dapat terhubung ke TiDB tanpa perubahan kode. Driver dan ORM (Sequelize, Hibernate, dll.) yang biasa digunakan di MySQL tetap berfungsi. Aplikasi diubah untuk menggunakan konektor MySQL dan proses itu lebih sederhana daripada migrasi arsitektur penuh.


Hambatan serta janji di Indonesia

AntarAja, perusahaan logistik dalam negeri yang menjadi pemimpin dalam penerimaan TiDB di Indonesia, sebelumnya menghadapi berbagai masalah sistem. Database tradisional mereka sering kali membebani hingga 100 persen, bahkan setelah peningkatan kapasitas CPU tetap tidak efektif. Selain itu, gangguan layanan secara berkala juga menghambat aktivitas para pengantar paket.

Setelah berpindah ke solusi TiDB, dampaknya sangat signifikan. Waktu respon AntarAja menjadi 50% lebih cepat pada sistem manajemen kurir. Selanjutnya, pengurangan biaya infrastruktur bagi AntarAja mencapai 70%, sementara waktu down-time hampir nihil dengan sistem yang tetap stabil menghadapi peningkatan volume pesanan.

“TiDB merupakan jawaban yang pas ketika pertumbuhan bisnis kami meningkat secara eksplosif. Sekarang, tim IT dapat mengkhususkan diri dalam menciptakan inovasi daripada hanya menyelesaikan masalah sistem,” jelas perwakilan dari AntarAja.

Bukan hanya AntarAja, solusi TiDB pun sudah diandalkan oleh beberapa perusahaan global besar seperti Pinterest, yang dapat mengelola triliunan permintaan analitis; Ninja Van (di Asia Tenggara), untuk menyortir jutaan transaksi logistik setiap hari; serta berbagai perusahaan finTech dan e-commerce dalam menanganinya beban transaksi yang sangat tinggi.


Aspek

Database Tradisional

TiDB

Scalability
Vertical (upgrade server)
Horizontal (tambah node)

Consistency
Strong (tapi single-node)
Distributed + ACID compliant

Analytics
Diperlukan ETL untuk data warehouse
Real-time HTAP

High Availability
Manual replication
Auto-failover, multi-zone deployment

Biaya
Mahal (license, maintenance)
Open-source + cloud-efficient

Ivan menyebutkan sejumlah hambatan dalam meneraplikan TiDB di Indonesia antara lain persepsi para konsumen yang masih cenderung menggunakan basis data tradisional, berbagai perusahaan merasa puas dengan penggunaan database tunggal saja serta minimnya kesadaran akan pentingnya sistem terdistribusi.

“Sistem horizontal scaling serta tingkat ketersediaan yang tinggi masih menjadi sesuatu yang baru. Orang banyak terkejut ketika mengetahui bahwa database dapat melakukan skalabilitas secara otomatis layaknya TiDB,” ucapnya.

Oleh karena itu, PingCap Indonesia bakal terus memperkuat kesadaran merek di Tanah Air, menggelar serangkaian sosialisasi pendidikan ke bermacam sektor industri, serta bekerja sama dengan penyedia layanan awan lokal.

“Kita akan menjalankan sejumlah kegiatan, latihan serta kerja sama bersama mitra setempat. Klien tentu merasa lebih terbantu dalam berkomunikasi, karena mereka memiliki kepercayaan pada mitra lokal,” katanya.

Bukan hanya itu saja, PingCap Indonesia juga berencana untuk secara aktif mendirikan komunitas serta memberi pendidikan melalui seminar web dan lomba pembobolan kode. Tidak tertutup kemungkinan, seorang juara dari ajangTiDB global berasal dari Indonesia.

PingCAP University pun hadir dengan menyediakan berbagai macam pembelajaran gratis seperti artikel blog, workshop, dan sebagainya. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para pengembang lokal, tim DevOps, serta arsitek agar dapat menggunakan TiDB dengan lebih efisien.

“Yang terakhir, kami berkolaborasi erat dengan berbagai pihak dalam dunia usaha termasuk perusahaan besar, startup, bank, fin tech, logistic, dan e-commerce. Kita kerap hadir serta mengikuti sejumlah acara bersama untuk mempromosikan TiDB kepada publik. Di samping itu, kami juga menjalin hubungan dekat dengan penyedia layanan awan, khususnya para pemain global, namun fokus utamanya adalah pada kolaborasi mereka dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lokal di Indonesia,” jelas dia.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular