Zona Gadget.CO.ID, YOGYAKARTA – Akan segera hadir Politeknik Kecerdasan Buatan Budi Mulia Dua (PLAI BMD), sebuah institusi dibawah pengawasan Yayasan Pendidikan Tinggi Budi Mulia Dua. Nantinya lembaga ini bakal menerima calon mahasiswa baru guna memulai perkuliahan pada separuh kedua tahun mendatang. Ini menjadi efek langsung dari penyerahan secara formal Surat Keputusan tentang izin pembentukan perguruan tinggi baru tersebut, yakni pada hari Kamis tanggal 8 Mei 2025.
“Ini adalah sebuah hari yang bersejarah, alhamdulillah kami langsung sujud syukur ketika mendengar kabar tersebut. Hal ini juga akan mengawali sebuah babak baru bahwa PLAI BMD siap menerima mahasiswa baru,” kata Ketua Yayasan Budi Mulia Dua, Tasniem Fauzia Rais, dalam sambutannya pada acara seremonial yang diadakan di Auditorium PLAI BMD, Jalan Raya Tajem, Panjen, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pendirian PLAI BMD berawal dari sebuah keprihatinan minimnya talenta digital di Indonesia. Tasniem mengungkapkan, di Malaysia tiap 1 juta penduduk terdapat 1.800 talenta digital berkemampuan tinggi. Begitu juga di India di mana terdapat 1.200 talenta digital berkemampuan tinggi pada tiap 1 juta penduduknya. “Di Indonesia hanya terdapat 250 (talenta digital) tiap 1 juta manusia,” ujar Tasniem.
Menurut Tasniem, Indonesia sangat mendesak membutuhkan ahli-ahli AI mengingat sudah banyak kasus kejahatan siber yang terjadi di Tanah Air belakangan ini, sebut saja
ransomware
yang menyerang salah satu bank BUMN beberapa tahun silam serta kebocoran pusat data nasional akhir tahun lalu.
“Sementara itu, dalam zaman modern ini, data seringkali digambarkan sebagai
new gold
(tambang emas baru-Red). Oleh karena itu kebocoran data sama saja dengan pencurian atau perampokan. Hal itulah yang membuat kami yang lama berkecimpung di dunia pendidikan ini merasa perlu berbuat sesuatu,” tutur Tasniem.
PLAI BMD di masa depan akan menyediakan tiga pilihan utama dalam bidang studi yakni Kecerdasan Buatan & Robotika, Sains Data Praktis, serta Rekayasa Keamanan Cyber. Rencana kurikulumnya mengutamakan pengajaran sebesar 70% praktikal dan sisanya atau 30% adalah materi teoritis. Sampai saat ini, PLAI BMD telah bekerja sama dengan total 13 perusahaan dari industri terkait.
Dengan memperkenalkan sektor industri ke dalam kurikulum belajar, diharapkan para mahasiswa mampu menciptakan barang atau jasa berbasis teknologi AI yang sudah siap untuk didistribusikan pasar dan juga mampu meresahkan masalah-masalah negeri ini, sambil membentuk mereka menjadi profesional yang handal.
experienced graduates
yang siap berkompetisi di dunia kerja,” ujar Tasniem.
Pembina Yayasan Budi Mulia Dua, Amien Rais, juga merasa terharu dengan diterbitkannya SK pendirian PLAI BMD. Ia tak menyangka, gedung yang awalnya ia bangun untuk mendirikan stasiun televisi swasta tersebut menjadi cikal bakal berdirinya perguruan tinggi. “Saya berharap pimpinan dan dosen-dosennya bekerja sebaik mungkin dengan performa yang sebagus-bagusnya. Mudah-mudahan Allah melancarkan niat baik kita,” kata tokoh reformasi tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Direktur PLAI BMD, Dr Ridho Rahmadi menyampaikan beberapa tujuan utama dari lembaga ini termasuk pembangunan sentra penelitian kecerdasan buatan (AI), pusat pengembangan bakat AI, pusat industri AI, serta pusat perhitungan dan penyimpanan data. Tambahan pula, PLAI BMD berencana untuk mendorong sejumlah projek prototype seperti misalnya aplikasi obrolan dengan nama SANTUN, pesawat rakett eksperimental bernama ROS-13, dan suatu jenis transportasi pintar disebut VELOQU.

“Target kami adalah menghasilkan hingga 30 inisiatif produk dan lebih dari 150 profesional AI terkualifikasi pada akhir tahun ini,” ujar Ridho dengan ambisi menjadikan Indonesia sebagai rujukan global di sektor kecerdasan buatan itu.
Ridho juga sadar bahwa PLAI BMD hadir dalam kondisi yang cukup sulit. Terlebih lagi, sekarang hanya sisa sekitar empat bulan lagi untuk membujuk para orangtua supaya bersedia mendaftarkan anak mereka ke perguruan tinggi yang diketuai olehnya itu.
“Jadi untuk saat ini target realistis kami adalah sebanyak 50 mahasiswa per prodi atau sebanyak total 150 mahasiwa. Namun jika pun ada 300 mahasiswa yang diterima kami pun Insya Allah siap,” tutur Ridho yang merupakan pakar IT tersebut.
Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof Setyabudi Indartono, mengucapkan selamat kepada PLAI BMD yang telah secara resmi berdiri. Ia mengungkapkan, PLAI BMD yang menjadi perguruan tinggi swasta ke-100 yang ada di Yogyakarta, hadir di tengah situasi yang tak mudah.
“Karena dari 100 perguruan tinggi swasta tersebut baru sembilan yang berstatus unggul. Sedangkan dari 750-an prodi yang ada saat ini baru 171 yang unggul. Hal ini menjadi salah satu faktor menurunnya animo mahasiswa untuk kuliah di Yogyakarta,” kata Prof Setyabudi.
Dia berharap agar PLAI BMD dapat melaksanakan pengelolaan institusi pendidikan tinggi dan mempertahankan ekosistem Tridharma Perguruan Tinggi dengan efektif. Dia juga menekankan bahwa aspek penting dari sebuah perguruan tinggi adalah mutu para dosen, karena sesuai hasil survei BAN-PT, tenaga pengajar merupakan salah satu faktor utama yang mendorong mahasiswa untuk belajar di Yogyakarta selain status akreditasinya.
Ia pun berharap PLAI BMD bisa menjalankan operasional kampus dengan efisien dan efektif serta menciptakan kurikulum yang dinamis. “Mari bersama-sama kita kembalikan imej Yogyakarta sebagai kota pendidikan,” kata Prof Setyabudi.

