jogja.Zona Gadget
, YOGYAKARTA – Pelajar yang ingin mendalami Artificial Intelligence (AI) berkesempatan untuk berkuliah di perguruan tinggi khusus bidang tersebut.
Sebentar lagi, Politkenik AI Budi Mulia Dua akan secara resmi diluncurkan dan dapat menerima pendaftaran calon mahasiswa untuk tahun akademik 2025.
Tasniem Fauzia Rais, yang merupakan Ketua Yayasan Budi Mulia Dua, menyebut bahwa pihaknya telah menerima Surat Keputusan (SK) untuk pembangunan perguruan tinggi baru dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V.
“Pemberian surat keputusan ini menandai awal dari era baru dimana PLAI BMD telah siap untuk menyambut calon mahasiswa yang baru,” kata Tasniem saat berada di Aula PLAI BMD di Jalan Raya Tajem, Ngemplak, Sleman, DIY pada hari Kamis tanggal 8 Mei.
Menurut dia, banyaknya kasus kejahatan siber membuat Indonesia membutuhkan banyak ahli di bidang AI.
Pakar-pakar AI yang profesional bisa membantu beberapa masalah, misalnya serangan ransomware yang menyerang salah satu bank BUMN beberapa tahun silam serta kebocoran pusat data nasional akhir tahun lalu.
“Padahal pada era saat ini data diibaratkan sebagai new gold sehingga kebocoran data sama saja dengan pencurian atau perampokan. Hal itulah yang membuat kami yang lama berkecimpung di dunia pendidikan ini merasa ingin berbuat sesuatu,” katanya.
Dia menyebut bahwa Politeknik AI BMD memberikan tiga pilihan pendidikan utama yakni Kecerdasan Buatan & Robotika, Sains Data Praktis, serta Teknik Keamanan Digital. Program studi tersebut menerapkan kurikulum yang lebih banyak menekankan pada pengalaman praktek dibandingkan teori sebesar 70% banding 30%. Sampai saat ini, PLAI BMD telah bekerja sama dengan total 13 perusahaan dari bidang industri.
“Dengan melibatkan industri dalam proses pembelajaran, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan produk berbasis AI yang siap dipasarkan dan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa, serta menjadikan mereka experienced graduates yang siap bersaing di dunia kerja,” katanya.
Direktur PLAI BMD Ridho Rahmadi mengatakan visi kampus tersebut di antaranya adalah membangun pusat riset AI, pusat talenta AI, pusat bisnis AI, serta pusat komputasi dan data.
Di samping itu, PLAI BMD bakal memulai beberapa projek prototype seperti contohnya aplikasi obrolan berjudul SANTUN, roket prototipe dengan nama ROS-13, dan satu unit transportasi pintar yang disebut VELOQU.
Dia mengatakan bahwa mereka menargetkan akan ada sekitar 30 proyek produk dan lebih dari 150 profesional AI berkualitas tinggi yang dilatih dalam satu tahun.
Kepala LLDIKTI Wilayah V Prof Setyabudi Indartono menyebutkan bahwa PLAI BMD merupakan perguruan tinggi swasta ke-100 yang berada di Yogyakarta dan datang pada saat kondisi yang tidak ringan.
“Dari seratus perguruan tinggi swasta, hanya sembilan saja yang tercatat sebagai institusi unggulan. Sementara itu, dari lebih 750 program studi yang tersedia sekarang, cuma 171 yang mendapatkan status unggul. Ini merupakan salah satu alasan mengapa minat mahasiswa untuk belajar di Yogyakarta turun,” ujarnya.
Dia berharap bahwa PLAI BMD dapat mengelola kegiatan kampus secara efisien dan efektif sambil menyusun kurikulum yang fleksibel.
“Marilah kita sama-sama memulihkan citra Yogyakarta sebagai kota pendidikan,” ujar Prof Setyabudi.
(antara/jpnn)

