Baru-baru ini, sistem pembayaran QRIS (Kode Respon Cepat Standar Indonesia) sedang mendapat perhatian besar. Sampai Amerika juga mengomentari hal tersebut karena QRIS dinilai terlalu otonom, sehingga masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih untuk tidak menggunakan kartu Visa atau MasterCard. Menarik sekali bagaimana teknologi dalam negeri dapat menimbulkan ketidaknyamanan bagi negara lainnya.
Namun, kita tidak akan mengupas tuntas tentang konflik tersebut. Sebalinya, apa yang ingin kami diskusikan hari ini ialah bagaimana cara menggunakan QRIS secara tepat sasaran? Pasalnya, walaupun QRIS menjanjikan kenyamaan dan kepraktisan, namun hal ini dapat berdampak negatif jika tidak digunakan dengan cermat. Dapat memberi manfaat bagi kita, tetapi di lain pihak juga bisa menjadi perangkap apabila kurang teliti.
Bayangkan saja, saat ini membeli berbagai barang hanya dengan melakukan scan. Membeli kopi, menikmati bakso, membayar cuci pakaian, hingga membeli sayuran di pasar juga dapat dilakukan demikian. Tak perlu repot mencari uang kecil atau bertanya, “Maaf, apakah Anda memiliki kembalian?”. Namun, tepatnya karena kemudahan tersebut seringkali kita melupakan bahwa dompet digital pun bisa kosong jika tidak dikelola dengan baik.
Agar semakin pintar dan bijaksana dalam menggunakannya, mari kita perhatikan beberapa tips mudah namun bermanfaat untuk menjaga QRIS tetap aman dan menjadi teman finansial yang baik, bukannya penyebab boros.
1. Berhati-hati dengan Kode QR palsu yang beredar di Publik
Pencurian dengan menggunakan kedok QRIS adalah jenis kejahatan yang mengambil untung dari sistem pembayaran QRIS guna mendapatkan uang atau informasi rahasia seseorang. Berbagai metodenya antara lain ada penggunaan kode QRIS tiruan, serangan phishing lewat QRIS, permintaan sumbangan melalui QRIS bohong-bohongan, dan bahkan bukti transfer QRIS fiktif.
Pernahkah Anda mendengar tentang kasus penipuan menggunakan kode QR palsu di warung lokal atau acara amal? Beberapa orang sengaja mencetak kode QR tiruan dengan nomor rekening mereka dan meletakkannya di atas kode QR resmi pemilik bisnis. Hasilnya, uang justru mengalir ke tangan pelaku penipuan daripada si pemilik sebenarnya.
Jadi, sebaiknya periksa terlebih dahulu apakah kode QRIS tersebut adalah yang resmi dari toko atau penjual sebelum Anda membayar. Jangan ragu untuk bertanya jika sesuatu tampak aneh. Ingatlah bahwa tidak peduli seberapa canggih suatu teknologi, masih dapat dimanfaatkan oleh orang-orang dengan cara curang jika kita kurang berhati-hati. Pokoknya, selalu waspadai agar menjadi pengguna cerdas dan teliti.
2. Tetapkan Batas Penggunaan Sehari-hari
QRIS sangat praktis dan sederhana untuk digunakan. Namun, persis karena kemudahan tersebut, kita cenderung menjadi boros. Saat ini beli bubble tea, esok hari makan ayam geprek, lalu kampanye berikutnya minum kopi gula aren dan semua cukup dengan scanning saja. Jika dijumlahkan, bisa jadi dalam satu minggu uang hingga ratusan ribu hanya akan terpakai untuk membeli camilan.
Oleh karena itu sangatlah krusial untuk menetapkan batas pengeluaran harian. Salah satu caranya adalah dengan mengisi saldo e-wallet sesuai kebutuhan masing-masing hari. Dengan adanya pembatasan ini, kita akan menjadi lebih waspada saat melakukan transaksi scanning kode QR. Sehingga, sistem QRIS bisa digunakan sebagai sarana mendukung manajemen keuangan pribadi dan tidak menjadikan celah bagi kerentanan pada dompet digital Anda.
3. Jangan Menyimpan Seluruh Uang Anda dalam Satu Aplikasi Saja
Mengisi ulang dengan nominal besar tentu sangat nyaman, tetapi juga beresiko. Coba bayangkan jika terjadi kesalahan pada aplikasi atau bahkan mengalami pembobolan oleh peretas. Semua uang akan hilang begitu saja.
Lebih baik jika saldo dipecah menjadi beberapa platform yang berlainan. Salah satunya dipakai untuk pengeluaran sehari-hari dan yang lain sebagai tabungan ataudana siaga. Dengan begitu, apabila salah satu platform mengalami masalah, Anda tetap memiliki sumber daya alternatif.
4. Periksa Riwayat Transaksi Secara Berkala
Terkadang kita merasa, “Yaudahlah, hanya membeli ini saja, tidak terlalu mahal.” Namun saat diperiksa, ternyata “Wah, saldo tersisa hanya sebagian kecil?” Kemudian timbul pertanyaan klasik, “Bagaimana bisa begitu?” Inilah mengapa sangat penting untuk selalu mengecek riwayat transaksi secara rutin. Banyak kasus pemborosan berasal dari beberapa pengeluaran kecil yang lama-kelamaan bertambah banyak, jika dijumlahkan hasilnya cukup signifikan.
Biasakan memeriksa rincian transaksi Anda. Ini bukan sekadar untuk mengendalikan pengeluaran, tetapi juga membantu kita menjadi lebih sadar di mana saja uang kita terbuang percuma. Berdasarkan informasi tersebut, kita dapat mulai merencanakan kembali anggaran kita. Secara keseluruhan, QRIS bisa berfungsi sebagai alat pendukung dalam meningkatkan pemahaman diri tentang kondisi finansial kita melalui pemeriksaan rutin atas sejarah transaksi yang dilakukan.
5. Gunakan QRIS sebagai Sarana Melacak Arus Kas
Setiap transaksi melalui QRIS dicatat secara otomatis. Fitur ini pada dasarnya dapat menjadi instrumen keuangan yang sangat jujur. Cukup dengan memeriksa histori transaksi serta menganalisis data tersebut, kita bisa mengidentifikasi pola pengeluaran uang. Dari situ, kita akan tahu kemana perginya duit kita, hal-hal apa yang membuat kita boros, dan produk atau layanan apa yang kerap kali dibeli.
Dari sinilah kita dapat membuat perencanaan keuangan mingguan atau bulanan. Dimulai dengan langkah dasar, yaitu mencatat pengeluaran untuk makan, biaya transportasi, hiburan serta membatasi pembelian barang-barang tidak esensial. QRIS telah menyediakan datanya dalam bentuk mentah, cukup kita saja yang mengevaluasinya. Maka sebaiknya bukan hanya melakukan scan lalu melupakan, tetapi bagaimana caranya menjadikannya sebagai alat pendamping finansial?
6. Hindari Belanja Impulsif Karena QRIS Mudah Dipakai
Niatnya ke minimarket cuma mau beli sabun, tapi keluar bawa es krim, tisu, dan cokelat. Kenapa? Karena tinggal scan, nggak terasa kalau udah ngeluarin uang. Ini kekuatan sekaligus jebakan dari sistem pembayaran QRIS yang terlalu nyaman buat kita.
Alternatifnya, susunlah sebuah daftar belanja kemudian berikan waktu tunggu. Jika menemukan produk yang menggelitik hati Anda atau penawaran harga terbaik, tunda pembelian sejenak. Kembali kerumah dan tinjau kembali apakah benda tersebut benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar hasrat sesaat serta kesalahan karena melihat dengan mata.
Ini adalah metode mudah namun efektif untuk mengendalikan hasrat berbelanja tidak penting. Kita masih dapat menggunakan QRIS dengan cerdas dan tetap merasakan kemudahannya tanpa overdosis dalam penggunaannya.
7. Nyalakan Pemberitahuan serta Fitur Keamanan Ekstra.
Banyak orang tidak peduli tentang fitur keamanannya. Namun, sebenarnya, karena kita kerap menggunakan QRIS untuk transaksi, risiko akan keselamatan menjadi lebih tinggi. Aplikasi dompet digital ini dapat berpotensi menjadi sasaran empuk bagi para peretas atau pengganggu.
Oleh karena itu, sebaiknya hidupkan pemberitahuan instan, gunakan kode PIN yang unik bukannya menggunakan tanggal lahir, serta manfaatkan teknologi pengenalan sidik jari atau wajah untuk keamanan tambahan.
Mengikuti langkah ini mudah dan bisa sangat efektif dalam mencegah orang tak berwenang mengakses dana kita.
8. Gunakan Promosi Namun Hindari Perangkap
Potongan harga, uang kembali, serta kode voucher memang sangat menarik perhatian. Namun, jangan sampai Anda tergiur untuk membeli benda-benda yang sesungguhnya tak diperlukan hanya gara-gara adanya tawaran potongan harga. Terlebih lagi dengan proses yang cukup sederhana yakni sekadar klik lalu pindai kode QR.
Terapkan promosi untuk keperluan rutin seperti berbelanja sehari-hari, membayar tagihan, atau mengisi ulang pulsa. Dengan begitu, Anda bisa tetap bijak dalam pengeluaran tanpa terbuai. Perlu dipahami bagaimana memilah antara penghematan nyata akibat diskon dengan pemborosan yang disamarkan sebagai tawaran menarik.
9. Jaga Selalu Ketersedian Uang Tunai
QRIS sungguh membuat hidup lebih mudah, tetapi itu tak bermakna kita mesti sepenuhnya tanpa tunai. Ada situasi tertentu ketika uang fisik dapat menjadi solusi dalam keadaan darurat. Sebagai contoh, seperti warung kecil yang belum menggunakan QRIS, ganggunya sinyal, padamnya listrik, baterai ponsel habis hingga perangkat sudah rusak sama sekali.
Begini nih, sangat berguna memiliki sejumlah uang tunai sebagai tabungan. Persiapkan dana tunai yang cukup untuk berjaga-jaga menghadapi keadaan mendesak. Ingatlah bahwa QRIS hanyalah alat pendukung dan tidak dapat menggantikan seluruh jenis transaksi. Meskipun teknologi semakin maju, gaya hidup kita perlu tetap adaptif. Simpan beberapa uang tunai agar kamu siap jika suatu hari nanti sistem QRIS tak bisa digunakan lagi.
10. Perbarui Secara Berkala Aplikasi E-Wallet atau M-Banking Anda
Aplikasi yang digunakan untuk bertransaksi, khususnya yang menggunakan sistem QRIS, jika kurang sering diperbarui dapat menyebabkan proses transaksi menjadi lambat, mengalami kesalahan, atau bahkan mungkin sudah tidak aman lagi. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya bug atau beberapa fitur esensial tidak bekerja dengan optimal. Misalnya saja kode QR IS yang tak tertangkap atau waktu pemuatan yang cukup lama.
Pengembang merilis pembaruan tidak untuk mempersulit kita, tetapi untuk meningkatkan kinerja, menambah fungsi baru, atau menyelesaikan masalah keamanan. Oleh karena itu, jangan ragu-ragu dalam melakukan pembaharuan. Aktifkan pengaturan otomatis agar selalu terlindungi saat Anda menerapkan skanning kode QRIS tersebut.
****
QRIS tidak hanya berfungsi sebagai metode pembayaran, melainkan juga menjadi indikator perkembangan teknologi dalam bidang keuangan. Meskipun kenyamanan yang ditawarkan oleh sistem QRIS sangat membantu, namun jangan sampai hal ini membuat Anda menghabiskan uang secara berlebihan atau boros. Gunakanlah QRIS dengan penuh pertimbangan dan bijaksana, hindari perilaku sembarangan melakukan scan saja. Sebab bagaimanapun canggihnya suatu teknologi, ia masih memerlukan pemakai yang mampu menggunakan sumber daya tersebut secara tepat dan pintar.

