ZONAGADGET, Jakarta – Pesatnya perkembangan kecerdasan buatan atau akal imitasi (AI) telah membawa perubahan besar dalam dunia kerja. Kekhawatiran akan hilangnya sejumlah pekerjaan akibat otomatisasi oleh AI pun semakin meluas. Meski demikian, tidak semua profesi bisa digantikan oleh teknologi ini. Beberapa pekerjaan justru masih sangat bergantung pada keunikan dan kemampuan manusia yang sulit atau bahkan tidak bisa ditiru oleh mesin.
Para pakar dan hasil studi terkini mengungkapkan adanya profesi-profesi yang relatif aman dari ancaman AI, baik dalam jangka pendek maupun beberapa tahun mendatang. Newsweek melaporkan, berdasarkan analisis dari US Career Institute, sejumlah pekerjaan yang melibatkan interaksi langsung antarmanusia cenderung lebih terlindungi dari AI dibanding pekerjaan kantoran biasa. Itu karena AI masih memiliki keterbatasan signifikan, terutama dalam hal empati dan penilaian kompleks yang sulit diotomatisasi.
Dirangkum dari Newsweek dan Forbes, berikut sederet pekerjaan yang aman dari ancaman AI:
1. Profesi di Bidang Kesehatan dan Pendidikan
Studi yang dirilis pada Februari 2023 tersebut menyebutkan AI berpotensi mengubah sekitar 300 juta pekerjaan penuh waktu, tetapi pada bidang kesehatan dan pendidikan termasuk yang paling tahan terhadap dampak tersebut. Perawat menempati posisi teratas sebagai pekerjaan paling aman karena tugasnya yang meliputi perawatan pasien secara langsung, empati, dan penilaian kompleks yang sulit diotomatisasi.
Selain itu, jabatan seperti koreografer, asisten dokter, dan konselor kesehatan mental juga menonjol karena permintaan yang terus meningkat dan ketergantungan pada interaksi manusia. Profesi di bidang pendidikan pun tetap memiliki tempat penting dan diminati, mengingat perannya yang tidak dapat digantikan oleh mesin.
2. Pekerja Terampil
Pekerja terampil seperti tukang listrik dan tukang kayu memiliki keahlian praktis serta kemampuan dalam memecahkan masalah yang tidak bisa digantikan oleh AI. Para pekerja terampil harus mampu bekerja di berbagai kondisi, beradaptasi dengan tantangan unik serta mengaplikasikan pengetahuan langsung di lapangan.
Ketangkasan fisik, kesadaran ruang, dan keputusan cepat yang mereka ambil membuat pekerjaan ini tahan terhadap otomatisasi. Meski AI dapat membantu dalam alat dan perencanaan, keterampilan mendetail tenaga manusia tetap tak tergantikan.
3. Pengambil Keputusan Strategis
Para eksekutif dan wirausahawan memegang peran penting yang menuntut kepemimpinan serta kemampuan pengambilan keputusan strategis. Mereka harus memahami masalah kompleks, menimbang risiko dan manfaat, serta menentukan langkah yang membawa organisasi menuju keberhasilan.
AI memang dapat memberikan data dan analisis, tetapi wawasan mendalam tentang dinamika bisnis, kepentingan stakeholder, dan visi jangka panjang adalah kualitas khusus manusia yang menjaga posisi mereka dari ancaman otomatisasi.
4. Profesi Kreatif
Para profesional kreatif seperti seniman, penulis, dan desainer diprediksi aman dari AI. Profesi ini membawa orisinalitas dan sentuhan personal dalam setiap karya yang sulit disaingi AI.
Teknologi AI generatif memang mampu membantu proses kreatif dan mengerjakan tugas-tugas sederhana, tetapi esensi kreativitas yang meliputi inspirasi, nuansa budaya, serta hubungan emosional yang mendalam adalah milik manusia.
Kemampuan dalam mengekspresikan pengalaman dan emosi unik menjadikan para profesional kreatif tetap unggul. AI dalam hal ini berperan sebagai alat pendukung dan bukan sebagai pengganti.
5. Petugas Tanggap Darurat
Petugas tanggap darurat seperti pemadam kebakaran, paramedis, dan polisi menjalankan tugas yang membutuhkan ketangkasan berpikir, penilaian manusiawi, dan kehadiran fisik di lapangan. Mereka harus cepat menilai situasi tak terduga, membuat keputusan penyelamat nyawa, serta memberikan pertolongan segera.
Kompleksitas dan dinamika kondisi darurat ini belum dapat diatasi oleh AI. Tuntutan fisik dan emosional yang dihadapi menunjukkan betapa pentingnya peran manusia yang tak tergantikan dalam profesi vital ini.

