Zona Gadget.CO.ID – JAKARTA.
Indonesia sudah memperkenalkan langkah strategis terbaru guna mengerjakan bidang industri semikonduktor serta artificial intelligence (AI). Ini mencerminkan betapa vitalnya area tersebut menjadi sumber penggerak perkembangan ekonomi di masa mendatang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa sektor semikonduktur serta teknologi kecerdasan buatan (AI) bakal jadi salah satu motor penggerak ekonomi yang ditingkatkan di masa mendatang.
Dia menggarisbawahi janji Indonesia untuk menjadikan dirinya sebagai pemimpin utama di kawasan ASEAN dalam bidang ekonomi digital, dengan perkiraan nilai sektor ini akan menyentuh US$ 150 miliar pada tahun 2025.
“Ekonomi digital saat ini dinilai mencapai sekitar US$150 miliar di Indonesia dan di kawasan ASEAN diproyeksikan akan tumbuh hingga satu ribu triliun,” ungkap Menko Airlangga pada konferensi pers, Rabu (30/4).
Airlangga juga menggarisbawahi besarnya potensi milik Indonesia, di mana diperkirakan nilai bidang ini dapat meroket hingga US$ 600 miliar pada tahun 2030.
“Potensi ini lah yang akan dipenuhi oleh sektor semiconductor,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa industri semikonduktor di Indonesia berbeda dari industri konvensional, karena lonjakannya tidak terlihat.
Selanjutnya, Menteri Koordinator Airlangga menekankan bahwa Indonesia telah mendirikan sentra data kecerdasan buatan di Kawasan Nongsa dan ini akan menjadi sektor prioritas yang akan dikembangkan lebih jauh lagi.
Dia meramalkan bahwa di tahun 2045, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan sangat bergantung pada sektor digital dan teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Strategi utamanya berfokus pada desain chip,” jelas Menko Airlangga. Hal itu menggarisbawahi betapa vitalnya infrastruktur serta pembinaan tenaga kerja terampil di bidang tersebut.
Kolaborasi global pun merupakan prioritasnya, di mana Indonesia telah mengkonfirmasi kerjasama dengan universitas-universitas di Amerika Serikat (AS) seperti Arizona State University dan Purdue University.
“Selain itu, kita juga akan mendorong kolaborasi dengan institusi pendidikan dan sumber daya manusia di Singapura,” katanya.
Selain itu, pengembangan ekosistem industri semokonduktor dan AI akan melibatkan investasi, perdagangan, serta juga pengembangan sumber daya manusia melalui beasiswa dan pelatihan vokasi.
Menko Airlangga menegaskan bahwa Kementerian Perekonomian sudah membentuk satuan kerja pengembangan ekosistem semikonduktor dan AI untuk mendukung inisiatif ini.
