Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceAirlangga: Pasar AI Indonesia Urutan Ke-4 Terbesar di Asia dengan Nilai Triliunan...

Airlangga: Pasar AI Indonesia Urutan Ke-4 Terbesar di Asia dengan Nilai Triliunan Rupiah


JAKARTA, Zona Gadget

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa saat ini Indonesia berada di posisi keempat sebagai negara yang memiliki potensi besar untuk pasar teknologi kecerdasan buatan.
artificial intelligence
AI yang paling berpotensi di Asia.

Ia menyebut nilai ekonominya bisa mencapai 366 miliar dolar AS atau sekitar Rp6.148 triliun (kurs Rp16.800).

Hal itu ia sampaikan dalam
keynote speech
Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Membangun Kolaborasi dan Kerja Sama Pengembangan Semikonduktor dan Kecerdasan Artifisial (AI) di Indonesia” yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Acara tersebut diadakan oleh Kemenko Perekonomian guna meningkatkan kerjasama antar berbagai pihak yang terlibat dalam pembentukan lingkungan industri semikonduktor dan AI.

“Implementasi AI di Indonesia diproyeksikan dapat berkontribusi hingga 366 miliar dolar AS atau sekitar 12 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030,” kata Airlangga, dikutip dari keterangan resminya.

“Ini menjadi peluang besar yang harus kita manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi,” tambahnya.

Menurutnya, pengembangan teknologi semikonduktor dan kecerdasan buatan menjadi langkah strategis, untuk mempercepat realisasi visi Indonesia Emas 2045.

Visi Indonesia Emas 2045 menargetkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, peningkatan produktivitas, dan penciptaan nilai tambah melalui penguatan sektor-sektor unggulan baru (
new economic engines
), misalnya ekonomi digital, ekonomi hijau, serta bioteknologi modern.

Optimalisasi penggunaan AI, lanjutnya, juga dapat mendorong kemajuan sektor-sektor yang masih belum optimal, seperti otomotif, kesehatan, pendidikan, perbankan, hingga pertanian.

Ia menerangkan, ekosistem semikonduktor di Indonesia saat ini masih dalam tahap awal, namun memiliki potensi besar untuk berkembang.

Beberapa pelaku industri telah beroperasi di berbagai segmen, seperti
design house
,
front-end
(
wafer processing
),
back-end
(
assembly and testing
), perakitan
Printed Circuit Board
(PCB), serta industri pengguna.

“Pengembangan ekosistem ini didorong oleh lembaga riset, asosiasi, serta peluang kolaborasi dalam bidang infrastruktur, regulasi, sumber daya manusia, penelitian, iklim usaha, inovasi, pembiayaan, dan investasi,” ujarnya.

Ia menyatakan pemerintah juga menunjukkan komitmen melalui insentif fiskal dan nonfiskal.

Sebagaimana terbentuknya tim tugas yang bertujuan mendorong percepatan pengembangan ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI), disertai dengan persiapan fasilitas dan zona industri di beberapa daerah seperti Riau, Batam, Bali, dan Singasari. Ini semua dilakukan agar dapat mendukung kemandirian sektor semikonduktor dan meningkatkan kompetitifitas Indonesia dalam panggung internasional.

Airlangga menuturkan, kegiatan FGD ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mengambil langkah proaktif untuk memperkuat ekosistem semikonduktor dan AI di Indonesia.

Dengan adanya kolaborasi dengan Singapura serta peluang kerja sama dengan negara lain, upaya ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menarik investasi untuk pengembangan dan diversifikasi rantai pasok semikonduktor dan AI di masa mendatang.

Untuk menjalankan program tersebut, Airlangga menyebut pihaknya saat ini sedang menyusun Keputusan Menteri (Kepmen) Koordinator Bidang Perekonomian tentang Satuan Tugas Pengembangan Ekosistem Semikonduktor dan Kecerdasan Artifisial.

Peraturan menteri tersebut kemudian akan membentuk Peta Jalan untuk Eкосистем Pengembangan Semikonduktor dan Kecerdasan Buatan. Tim tugas khusus ini diharapkan dapat mendukung percepatan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional.
(Note: It seems like some of the latter part of your sentence got cut off or might have translation issues; I’ve aimed for something coherent within the provided scope.)

“Kerjasama internasional yang dilakukan oleh Indonesia dalam bidang pengembangan semikonduktor dan kecerdasan buatan akan menekankan pada aspek investasi dan perdagangan. Selain itu, ada pula fokus pada pembinaan sumber daya manusia dimana kami akan mendukung program beasiswa bersama,” jelasnya.

“Tak terbatas pada mahasiswa Sarjana saja, namun juga bagi yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana dan doktoral, serta program pelatihan kejuruan,” lanjutnya.

Selanjutnya, ada dorongan untuk mengembangkan inovasi dan transfer teknologi melalui kerja sama penelitian, desain bersama pada sektor-sektor seperti semikonduktor, transportasi, serta teknologi lainnya.

Ikuti kegiatan itu juga ada Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, mantan Ketua Dewan Penasehat Singapore Semiconductor Industry Association (SSIA) François Guibert, serta Direktur Eksekutif SSIA Ang Wee Seng.
founder
dan Chief Executive Officer (CEO) dari NICSLAB Andri Mahendra.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

New Post

Most Popular