Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceResiko Tinggi: Komdigi Ingatkan AI dalam Kesehatan Memerlukan Regulasi dan Pengujian

Resiko Tinggi: Komdigi Ingatkan AI dalam Kesehatan Memerlukan Regulasi dan Pengujian


Zona Gadget,

JAKARTA —
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Digital (Komtekdi)
Mengevaluasi teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dalam bidang kesehatan mengharuskan kita untuk memberikan perhatian yang lebih mendalam.

Nezar Patria, Deputi Menteri Komunikasi dan Digital, menggarisbawahi kepentingan dari pelaksanaan pengawasan serta pembangunan melalui metode sandboxing.

Menurut dia, sebelum suatu sistem AI diterapkan secara masif, harus melalui proses uji coba dalam kondisi terbatas serta terkontrol terlebih dahulu baru bisa disatukan dengan jaringan yang lebih besar.

“Saya rasa sangat vital hal tersebut. AI perlu melewati tahap ini terlebih dahulu. Dalam proses ini, kita dapat mengamati seberapa baik sistem mematuhi aturan, bagaimana langkah-langkah pengurangan risiko dilakukan, serta apakah ia sesuai dengan kasus pemakaian yang diusulkan melalui serangkaian uji coba,” jelas Nezar pada keterangan hari Minggu (3/5/2025).

Nezar mengatakan bahwa selama tahap sandboxing, semua pihak yang terlibat dapat mengevaluasi beberapa aspek teknis serta etika, seperti kesiapan operasional dan implikasinya bagi publik.

Dia memberikan contoh tentang langkah-langkah yang diterapkan di China dan dapat melewati negara-negara berkembang lainnya dengan melaksanakan sandboxing lebih awal pada tingkat dalam negeri.

“Sebelum menjangkau pasaran global, mereka terlebih dahulu menguji pasar dalam negeri, sehingga tahap pengujian ini telah dilakukan di negara mereka sendiri terlebih dahulu,” imbuhnya.

Nezar mengingatkan tentang hambatan tambahan pada implementasi Model Agentic AI, yang dapat menentukan keputusannya secara mandiri tanpa bantuan dari manusia lain.

Menurutnya, hal ini adalah risiko yang tidak bisa dihindari dalam pengembangan teknologi mutakhir. Khususnya dalam konteks kesehatan, risiko AI bukan hanya teknis, tetapi juga sosial dan etis.

“AI di sektor kesehatan tantangannya besar sekali. Disinformasi misalnya, itu sektor kesehatan adalah yang tertinggi kedua setelah politik. Belum lagi ada bias dengan kepentingan komersial. Bisa saja muncul rekomendasi medis yang tidak pernah melewati uji klinis,” ucap Nezar.

Karenanya, Nezar Patria mengutamakan pengembangan kecerdasan buatan di bidang kesehatan yang didasarkan pada data lokal yang sudah disaring dan diperiksa oleh pakar dalam negeri.

“Dengan pendekatan ini, Indonesia bisa membangun sistem AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aman, etis, dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular