Jakarta, IDN Times –
Saat ini publik digegerkan oleh kehadiran aplikasi bernama World. Para penggunanya diklaim akan mendapatkan uang dalam nominal yang variatif.
Akan tetapi, dana yang disediakan oleh World bukanlah tanpa syarat. Pengguna diharuskan untuk mendaftarkan sidik jari mereka terlebih dahulu guna memperoleh hadiahnya.
Salah satu lokasi yang ramai terjadi di kawasan Narogong, Bekasi, Jawa Barat. Dalam sejumlah unggahan yang beredar di media sosial terlihat warga mengantre.
1. Warga khawatirkan keamanan data pengguna
Sejumlah pengguna media sosial mengingatkan agar tak mudah terpancing dengan iming-iming uang sebagai imbalan untuk foto retina. Sebab, dikhawatirkan data pribadi warga digunakan untuk hal yang belum diketahui dampak baik atau buruknya.
“Jangan jual data biometrik cuma buat Rp800 ribu,” tulis pengguna X bernama Heri**ryana.
“Masa iya, demi duit receh lo rela kasih data biometrik lo ke perusahaan asing?” lanjutnya.
2. Kegiatan World di Indonesia akan dihentikan sementara
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan aplikasi World saat ini belum memiliki izin operasional dan berisiko. Oleh karena itu, kegiatannya akan dihentikan sementara.
“Oleh karena bersifat riskan dan belum ada persetujuan resmi dari pihak manapun, kita bekerjasama dengan kepolisian untuk meminta penundaan aktivitasnya,” katanya.
3. Aplikasi World dibangun oleh Alex Blania dan Sam Altman
World adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Tools for Humanity. Beberapa fiturnya meliputi dompet kripto Worldcoin, World ID, serta World App.
World App dikembangkan oleh Alex Blania dan Sam Altman pada bulan Juli tahun 2023 yang lalu.
