JAKARTA, Zona Gadget
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan bahwa Kemenkomdigi telah memanggil para pengurus WorldID dan Worldcoin terkait dengan kontroversialnya pemeriksaan irisan mata yang dilakukan dengan menggunakan teknologi biometrik.
Aplikasi itu dikabarkan menyalahi aturan tentang penyelenggaraan sistem elektronik.
“Jadi kemarin kita sudah memanggil WorldID, Worldcoin,” kata Meutya di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (8/5/2025).
Meskipun begitu, Meutya tidak mau mengungkapkan hasil dari pemanggilan itu.
Dia mengatakan bahwa kesimpulan dari pertemuan tersebut akan diumumkan oleh dirigen yang bertanggung jawab secara langsung atas permasalahan tersebut.
“Lengkapnya disampaikan oleh orang yang paham dengan Pak Dirjen yang bertanggung jawab atas pengawasan digital. Beliau juga akan hadir dalam konferensi pers esok hari,” jelas Meutya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah secara resmi mencabut lisensi operasional WorldID dan WorldCoin pada hari Minggu tanggal 4 Mei 2025.
Meutya menggarisbawahi bahwa dia akan menghentikan secara permanen aktivitas layanan WorldID dan Worldcoin jika perusahaan gagal memberikan klarifikasi yang cukup.
“Bila sebenarnya tak dapat diperjelas, maka hal ini kami hentikan,” katanya.
Meutya pun menyebutkan terdapat dua sebab yang membuat departemennya menangguhkan pelayanan WorldID dan Worldcoin.
Alasannya pertama, menurutnya, departemennya menghentikan pelayanan WorldID dan Worldcoin karena ada kekhawatiran di kalangan publik.
Alasan berikutnya, lanjut Meutya, kedua layanan digital besutan CEO OpenAI Sam Altman itu belum mengantongi izin dari kementeriannya.
Atas dasar itulah akhirnya Kemenkomdigi mengambil langkah pembekuan layanan sementara.
“Maka sekarang mari kita tahan dulu sambil mengevaluasi penjelasan yang mereka berikan,” ujar Meutya.
