Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceMata Pintar: Ray-Ban AI Uji Fitur Kenali Wajah pada Kacamata Cerdas

Mata Pintar: Ray-Ban AI Uji Fitur Kenali Wajah pada Kacamata Cerdas


Warta Bulukumba

– Dalam suatu kafe yang penuh sesak, terdapat individu yang memakai kacamata berbentuk klasik bernada gelap. Awalnya tampak seperti hal biasa saja. Namun di belakang lensanya, teknologi tengah aktif bekerja. Wajah orang-orang disekitarnya diam-diam telah dianalisis, diketahui identitas mereka, semua ini dilakukan tanpa adanya kesadaran dari para pengguna tersebut. Sekarang mata manusia sudah menjadi teman bagi kecerdasan buatan. Inilah tujuan masa depan yang akan dicapai oleh perusahaan Meta.

Dilansir dari
Gadgets 360
Pada hari Kamis, Meta dikabarkan sedang mengerjakan fitur pengenal wajah (face recognition) untuk kacamata cerdasnya yang bernama Ray-Ban Meta AI. Teknologi baru ini dirancang agar para pemakainya dapat mendeteksi individu di lingkungan sekitar mereka cukup dengan melihat sekilas saja.

Fitur deteksi wajah diketahui menggunakan teknologi dalamnya yang dikenal sebagai “super sensing,” yang memanfaatkan kecerdasan buatan real-time (Live AI). Apabila diluncurkan, hal ini mungkin akan menjadi salah satu gerakan paling polemik bagi Meta sejak penjualan perangkat mereka yang dapat dipakai.

Pilihan, meski tak sepenuhnya lepas dari keterikatan.

Meta menyebut fitur ini bersifat opsional. Artinya, pengguna kacamata bisa memilih untuk mengaktifkannya atau tidak. Tapi ada satu catatan besar: orang-orang yang wajahnya dipindai tidak punya pilihan untuk menolak.

Hingga saat ini, Ray-Ban Meta AI memang sudah dilengkapi lampu LED sebagai indikator kamera saat digunakan. Namun belum jelas apakah akan ada sinyal serupa saat fitur pengenalan wajah aktif. Lebih mencemaskan lagi, Meta dilaporkan tengah mempertimbangkan opsi untuk menonaktifkan indikator itu ketika teknologi face recognition digunakan.

Artinya, wajah Anda bisa dikenali tanpa sepengetahuan Anda.

Dari percobaan para mahasiswa Harvard hingga potensi global

Tanda dari kemampuan tersebut telah pernah terlihat sebelumnya. Pada tahun lalu, dua orang pelajar di universitas Harvard mengembangkan sebuah sistem yang disebut I-XRAY. Sistem ini merupakan gabungan antara kacamata cerdas buatan Meta, model bahasa berukuran besar atau LLMs, teknologi pengenalan wajah, serta basis data umum.

Pada demonstrasinya, para siswa dapat mengenali wajah teman satu kelasnya secara instan: nama, posisi, serta informasi pribadi lainnya akan tampil di layar mini dari kacamata tersebut.

Meski I-XRAY tak pernah dirilis ke publik, keberhasilannya menunjukkan bahwa teknologi itu sudah bisa dijalankan dan sekarang Meta seolah siap membawanya ke skala global.

Privasi vs inovasi: Siapa yang menang?

Langkah Meta memicu perdebatan besar: di satu sisi, teknologi ini memungkinkan pengalaman interaksi yang lebih personal dan futuristik.

Di sisi lain, muncul kekhawatiran besar soal pelanggaran privasi, penyalahgunaan data, dan pengawasan tanpa izin.

belum jelas kapan fitur tersebut akan dirilis untuk umum. Tetapi satu hal yang pasti: babak baru dalam interaksi sosial digital tengah dimulai—dan kita semua terlibat di dalamnya, apakah kita mau atau tidak. ***

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular