Zona Gadget
– Teknologi pemindai sidik jari masih menjadi andalan utama dalam menjaga keamanan ponsel. Saat ini, ada dua jenis utama yang digunakan: sensor kapasitif dan sensor ultrasonik.
Sensor kapasitif merupakan teknologi yang lebih dulu hadir dan sudah terbukti andal. Teknologi ini bekerja dengan membaca alur sidik jari berdasarkan muatan listrik yang disentuh oleh jari pengguna.
Fitur unggul dari sensor kapasitif adalah kecepatannya yang cepat. Segera setelah jarimu menyentuh sensor, perangkat akan segera aktif. Di samping itu, sensor ini pun sangat presisi dan hampir mustahil untuk dibohongi dengan menggunakan foto jari tangan saja.
Namun, sensor ini masih bisa dibobol jika ada tiruan 3D sidik jari yang sangat mirip. Meski kasus seperti ini jarang terjadi, tetap menjadi catatan bagi perusahaan atau pengguna yang menyimpan data penting di ponselnya.
Sebaliknya, sensor ultrasonik merupakan teknologi terkini dengan tingkat kemajuan yang lebih baik. Teknologi ini memanfaatkan gelombang bunyi guna menghasilkan peta tiga dimensi dari pola jari pengguna tersebut.
Dengan pendekatan ini, sidik jari dibaca lebih dalam, termasuk lekukan dan tekstur kulit yang tidak terlihat di permukaan. Hasilnya, tingkat keamanan menjadi lebih tinggi karena pemalsuan jadi jauh lebih sulit.
Selain aman, sensor ultrasonik juga lebih nyaman karena tertanam langsung di dalam layar. Pengguna cukup menyentuh bagian tertentu dari layar untuk membuka kunci, tanpa butuh tombol fisik.
Meski sedikit lebih lambat dibanding sensor kapasitif, teknologi ultrasonik menawarkan kombinasi keamanan dan kemudahan yang sangat cocok untuk penggunaan bisnis maupun pribadi.
Jika harus memilih, pengguna yang sangat peduli keamanan sebaiknya mempertimbangkan ponsel dengan sensor ultrasonik. Namun, sensor kapasitif masih tetap layak digunakan jika pengguna mengutamakan kecepatan dan efisiensi.