Zona Gadget
– Petualangan bisnis dapat dimulai dari lokasi yang tidak terduga. Sebagai contoh, kisah yang dihadapi oleh sepasang suami isteri bernama Agus T Santosa dan Elva Fahrima, pencipta merek fashion Apikmen.
Apikmen adalah UMKM didukung oleh Pertamina yang telah berhasil merambah pasaran ekspornya sampai ke Dubai dan Sydney.
Dibentuk tahun 2011, Apikmen dimulai dari minat personal Agus akan warisan budaya Indonesia, lebih spesifik lagi mengenai motif batik.
Pada awalnya, kemeja batik yang memiliki motif menarik itu hanya dipakai untuk kebutuhan pribadinya saja. Akan tetapi, respon baik dari para kolega kerjanya membuat sepasang suami istri ini berinisiatif mendirikan bisnis fashion mereka sendiri.
Agus yang tidak memiliki dasar dalam dunia fashion atau modal keuangan yang cukup, mulai merintis bisnisnya berdasarkan pengalamannya sehari-hari ketika melihat sebuah gerai batik di area mal handphone di Jakarta Selatan.
“Toko batik yang terletak di antara pusat ponsel tersebut berhasil menarik minat saya. Saya sempat bertukar pikiran dengan sang pemilik, dan ternyata dia mengajukan tawaran untuk menjual produk batik saya secara kemitraan,” ungkap Agus dalam rilis persnya pada hari Senin (19/5/2025).
Dari sini muncullah istilah Apikmen—terinspirasi dari kata “apik” yang artinya baik dalam bahasa Jawa dan “men” yang mengacu pada laki-laki—merek ini terkenal melalui rancangan kemeja batik untuk pria yang menonjolkan gaya berani danunik.
Tahun 2012 menjadi tonggak penting saat Apikmen lolos kurasi Indonesia Fashion Week, yang membuka jalan ke berbagai pameran nasional serta kerja sama strategis dengan sejumlah gerai dan platform
e-commerce
, seperti Zalora.
Tahun 2019, Apikmen menjadi mitra kontraktor bagi Pertamina.
Saat pandemi terjadi di tahun 2020, Apikmen menyesuaikan diri secara cepat dengan bekerja sama erat dengan para pengrajin partner mereka. Mereka menghadirkan desain batik bernuansa “Corona” serta mulai membuat masker bertekstur batik. Kedua produk ini menerima sambutan hangat baik dari pembeli umum hingga organisasi yang membutuhkannya.
Perjalanan Apikmen semakin kuat saat ia terpilih menjadi Juara kelas Go Digital dalam program Akademi UKM Pertamina tahun 2024.
Mereka menerima bantuan dalam bentuk teknologi yaitu
container workshop
yang meningkatkan kapasitas produksi dan kinerja operasional.
Saat ini, Apikmen tidak hanya bertahan, melainkan juga berkembang. Perusahaan tersebut memperluas lini produksinya dengan menghadirkan sandal khusus umrah serta sandal hotel dari bahan bernuansa alami, yang semakin mendapatkan popularitas di pasaran Timur Tengah dan Australia.
Dalam dua pameran di Jeddah. produk sandal Apikmen menarik perhatian pembeli internasional.
Sementara itu, produk scarf batik warna alam mendapat sambutan positif saat tampil dalam pameran di Sydney, Australia, membuka peluang baru untuk ekspansi pasar.
“Produk kami menunjukkan potensi ekspor yang kuat. Melalui berbagai dukungan Pertamina—dari pelatihan, pendanaan, pameran seperti Inacraft, SMEXPO, hingga Dubai Expo—kami makin siap menembus pasar global,” ujar Agus.
VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menyatakan, Pertamina berkomitmen mendukung UMKM Indonesia agar naik kelas dan mampu bersaing di pasar global.
Kisah Apikmen menunjukkan bahwa dengan semangat inovasi, keberanian bertransformasi, dan dukungan program seperti UMK Academy, UMKM lokal tidak hanya mampu bertahan, tetapi berkembang dan menembus pasar global.
“Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan Apikmen dan terus mendorong kemajuan UMKM Indonesia sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Dengan UMK Academy, Pertamina juga mendukung semangat Asta Cita dari Kabinet Prabowo-Gibran, terutama poin ketiganya yaitu membentuk lapangan pekerjaan berkelas, mempromosikan wirausaha, serta meningkatkan sektor industri kreatif.
Peran Apikmen sebagai bukti menunjukkan bahwa memperkuat segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tidak hanya memberikan dampak pada ekonomi setempat, namun juga menghasilkan sumbangan yang signifikan di dalam jaringan nilai dunia.
Pertamina, sebagai pionir di sektor transisi energi, bertekad membantu mencapai tujuan Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060. Perusahaan ini terus mengembangkan berbagai program yang secara langsung memengaruhi pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Semua usaha itu konsisten dengan implementasi
environmental, social, and governance
(ESG) melalui semua unit usaha dan operasional milik Pertamina.

