Jumat, Desember 5, 2025
Berandaartificial intelligenceDominasi AI atau Ketinggalan: Panggilan CEO Nvidia dalam Zaman Ekonomi Digital

Dominasi AI atau Ketinggalan: Panggilan CEO Nvidia dalam Zaman Ekonomi Digital


Zona Gadget

— CEO Nvidia, Jensen Huang menekankan pemahamannya mengenai pentingnya memegang kendali atas teknologi kecerdasan buatan atau
artificial intelligence
(AI) untuk kalangan pemuda jaman sekarang.

Menurut Huang, tidak masalah jika orang tersebut berprofesi dalam bidang apapun atau menggeluti disiplin ilmu manakah, penggunaan kecerdasan buatan (AI) akan jadi faktor penting agar bisa bekerja dengan lebih efisien di masa yang akan datang.

“Hal pertama yang akan saya pelajari jika saya menjadi mahasiswa saat ini adalah AI,” ujar Huang dalam episode Huge Conversations bersama Cleo Abram, dikutip dari
CNBC,
Minggu (18/5/2025).

Ia menyebutkan sejumlah alat AI generatif seperti ChatGPT, Gemini Pro, dan Grok sebagai teknologi yang seharusnya dipelajari dan dimanfaatkan.

Huang menekankan pentingnya keterampilan dalam berinteraksi dengan AI, yang menurutnya mirip dengan kemampuan mengajukan pertanyaan yang tepat.


Prompting
AI bagaikan sebuah karya seni. Kita tak boleh seenaknya saja mengajukan permintaan. Agar AI dapat berperan sebagai asisten, diperlukan pengetahuan serta kesadaran dalam merumuskannya menjadi pertanyaan atau instruksi,” katanya.

Misalnya, Huang mengatakan bahwa apabila seseorang ditanyai, “Bisakah Anda menceritakan tentang bisnis Anda?”, respons yang diberikan cenderung membuat bingung lantaran pertanyaan tersebut sangat luas dan tidak spesifik.

Tetapi, apabila pertanyaannya lebih terperinci, misalnya “Dapatkah Anda menjelaskan tahapan awal untuk mengawali usaha ritel daring?”, maka jawaban yang diberikan akan menjadi lebih tegas dan bermanfaat.

Hal serupa berlaku saat menggunakan AI. Kelly Daniel, direktur prompt AI di Lazarus AI, menyarankan untuk memperlakukan chatbot seperti anak cerdas yang ingin membantu, tetapi belum memiliki cukup konteks atau pengalaman.

“Anak ini ingin menyenangkan Anda dan melakukan yang Anda minta, tapi ia tidak tahu semua yang Anda ketahui tentang tugas atau bisnis Anda,” tulis Daniel.

Ia menyarankan agar pengguna menyusun perintah secara ringkas, jelas, dan sistematis. Instruksi yang dibagi dalam poin-poin atau langkah-langkah akan lebih mudah dipahami oleh model AI.

Termasuk contoh hasil yang diinginkan juga akan membantu memperjelas maksud perintah.

Menurut Daniel, contoh prompt yang bagus terlihat seperti berikut:

Saya memerlukan sebuah sambutan penting untuk pertemuan tahunan perusahaan kami. Saya mengharapkan sambutan ini memiliki nada yang mirip dengan gaya Bill Gates pada masa pendirian Microsoft. Berikut adalah poin-poin yang harus ada:

Memberikan ucapan selamat kepada tim untuk prestasi yang dicapai pada triwulan awal tahun ini.

Mencermati pertumbuhan dalam taktik pemasaran serta kanal komunikasi korporat

“Memperkenalkan target produktivitas baru dan memotivasi karyawan untuk mencapainya”

Pandangan Huang muncul di tengah data yang menunjukkan rendahnya penggunaan AI oleh generasi muda di Amerika Serikat.

Laporan tahun 2024 dari Harvard Graduate School of Education, Common Sense Media, dan Hopelab mencatat bahwa hanya 11 persen remaja berusia 14 hingga 22 tahun yang menggunakan AI generatif satu hingga dua kali per minggu.

Padahal, laporan Work Change 2025 dari LinkedIn memperkirakan bahwa 70 persen keterampilan dalam sebagian besar pekerjaan akan berubah akibat teknologi ini pada tahun 2030.

Huang menekankan bahwa kemampuan menyusun perintah AI — dan kebiasaan mengajukan pertanyaan yang baik — akan menjadi keterampilan penting yang relevan untuk waktu lama.

Maka dari itu, dia mengajak siswa dan mahasiswa agar terbiasa memanfaatkan teknologi tersebut sejak usia muda.

“Apabila saya seorang mahasiswa saat ini, tidak peduli apakah dalam bidang matematika, sains, kimia, atau biologi — tanpa memandang disiplin ilmu ataupun profesi yang dipilih — saya pasti akan menanyakan kepada diri sendiri, ‘Bagaimana cara saya dapat mengaplikasikan kecerdasan buatan (AI) agar pekerjaan menjadi lebih efisien?'” katanya dengan tegas.

Sumber: https://www.cnbc.com/2025/05/17/jensen-huang-how-id-use-ai-to-do-my-job-better-if-i-were-a-student-today.html

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular