PR JABAR
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024 pada tanggal 27 Mei 2025. Salah satu poin utama yang akan dibahas dalam rapat ini adalah terkait rencana perubahan susunan dewandirektur dan juga anggota dewan komisaris.
Mendekati rapat RUPST itu, persaingan untuk posisi Direktur Utama Telkom semakin memanas. Beberapa kandidat yang diprediksi tepat untuk mengemban tugas memimpin perusahaan milik negara di sektor layanan telekomunikasi dan jaringannya mulai muncul.
Menurut berita terkini, beberapa nama sedang dipertimbangkan sebagai calon Direktur Utama Telkom. Diantara mereka adalah Ririek Adriansyah, pemegang jabatan saat ini, yang diyakin memiliki kapabilitas untuk memimpin perusahaan tersebut lagi dan disebut-sebut sebagai pilihan “Telkom 1”.
Pengamat ekonomi dari Direktur Eksekutif Nasional Institut, Riyanda Barmawi menilai, Ririek layak kembali memimpin Telkom karena kepemimpinanya cukup banyak menorehkan berbagai macam prestasi di perusahaan telekomunikasi milik negara itu. Bahkan, tak sedikit prestasi dunia pun dicetak Telkom di bawah kendali Ririek.
” baik itu dari segi internal ataupun eksternal , dia telah menerima beragam penghargaan . Ini tentunya merupakan aset yang signifikan untuk Pak Ririek sebagai incumbent calon Direktur Utama Telkom di masa depan, menurut pendapatku ia pantas mengambil alih kepemimpinan Telkom lagi, ” ungkap Riyanda pada hari Minggu, tanggal 18 Mei 2025.
Dia menambahkan bahwa portofolio Ririek sangat baik karena bebas dari berbagai masalah negatif atau tuntutan hukum. “Jika memang ada, kemungkinan besar hal tersebut hanya merupakan upaya perang psikologis yang disebarkan oleh kelompok-kelompok yang tidak senang dengan kepemimpinan Pak Ririek,” katanya.
Selema kepemimpinan Ririek Adriansyah, Riyanda membeberkan sejumlah prestasi Telkom Indonesia. Salah satunya, meraih predikat ‘Forbes 2023 World’s Best Employer’ atau perusahaan terbaik dunia.
Ririek sukses menjaga kedudukan Telkom secara beruntun selama tiga tahun. Prestasi tersebut merupakan pencapaian istimewa untuk Telkom, mengingat ada 265 perusahaan lainnya yang tidak masuk dalam daftar Forbes World’s Best Employer.
Telkom juga berhasil menempati peringkat 421 dunia dan peringkat 8 dunia dalam kategori industri telecommunication & services. Dengan keberhasilan tersebut Telkom mengungguli perusahaan telekomunikasi lainnya, seperti KT Korea, Vodafone UK, Nokia Finland, Kapsch Austria, Singtel Singapore, dan NTT Jepang.
Berkat perannya dalam memimpin Telkom, pada Agustus 2020, Ririek Adriansyah dianugerahi Bintang Jasa Nararya dan penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Penganugerahan itu tak lepas dari pencapaian Telkom Group dalam mewujudkan kedaulatan negara melalui telekomunikasi dengan menghadirkan layanan fixed dan seluler secara masif di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
“Bahkan, Frost & Sullivan Asia-Pasifik menobatkan Telkom sebagai ‘2019 Indonesia IoT Services Provider of the Year’,” ujar Riyanda.
Ketika itu, Telkom Group secara total mendapatkan empat penghargaan dalam ajang tersebut yakni 2019 Indonesia IoT Services Provider of the Year untuk Telkom Indonesia, 2019 Indonesia Data Center Services Provider of the Year untuk Telkomsigma serta dua penghargaan untuk Telkomsel yaitu 2019 Indonesia Telecom Services Provider of the Year dan 2019 Indonesia Mobile Data Services Provider of the Year.
Selain itu, menurut Riyanda, Ririek Adriansyah juga bisa dikatakan sebagai pribadi yang mudah bergaul dengan berbagai stakeholder. Termasuk ketika bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam rangka acara Digiland.
“Kita tahu pak Pram itu salah satu elit di PDIP. Itu artinya pertemuan tersebut menandakan bahwa sosok pak Ririek cukup flexible dan komunikatif dalam bergaul dengan berbagai kalangan. Sosok semacam inilah yang dibutuhkan Telkom, saya kira. Karena Telkom adalah perusahaan besar yang tentunya memerlukan berbagai dukungan dari berbagai pihak termasuk dukungan dari unsur partai politik,” ungkapnya.
Tak hanya itu, ungkap Riyanda, Telkom di bawah kepemimpinan Ririek Adriansyah juga banyak melakukan berbagai macam terobosan yang cukup fundamental.
“Misal seperti penyediaan jaringan 5 G, perluasan jaringan untuk daerah 3 T (tertinggal, terdepan, terluar). Berbagai langkah investasi yang cukup berhasil yang dilakukan Telkom dan anak usahanya. Tentu, itu bukan perkara mudah dalam menorehkan berbagai macam keberhasilan kalau tidak ditopang oleh leadership yang kuat,” tandasnya.
Dia menekankan pula bahwa beragam posisi yang telah disandangi Ririek Adriansyah di grup Telkom adalah aset berharga untuk membimbing Telkom menuju masa depan. Terlebih lagi, Ririek memiliki pengalaman selama lima tahun sebagai Direktur Utama Telkomsel dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Telkom dengan tambahan setahun periode kepemimpinannya.
“Itu menandakan bahwa perpanjangan masa jabatan pak Ririek mengindikasikan adanya trust yang cukup tinggi dari para pemegang saham. Saya kira, pak Ririek layak untuk melanjutkan kepemimpinan di Telkom,” tandas Riyanda.***
