Zona GadgetJAKARTA –
Wakil
Presiden
Republik
Indonesia,
Gibran
Rakabuming
Raka,
menyatakan
kehadiran
QRIS (
Quick
Response
Code
Indonesian
Standard
)
menjadi
bukti
nyata
Indonesia
tidak
hanya
sebagai
konsumen,
tetapi
juga
produsen
teknologi
digital
yang
diakui
dunia.
“
QRIS
bukan
hanya
jago
kandang,
tapi
sudah
bisa
digunakan
di
Thailand,
Malaysia,
Singapura,
dan
sebentar
lagi
di
Jepang
dan
Korea
Selatan,”
ujar
Gibran
dalam
video
resmi
yang
diunggah
Sekretariat
Wapres,
Minggu (18/5/2025).
QRIS,
yang
dikembangkan
oleh
Bank
Indonesia (
BI)
bersama
Asosiasi
Sistem
Pembayaran
Indonesia (
ASPI),
menurut
Wapres,
telah
menunjukkan
kemandirian
dan
kemampuan
Indonesia
dalam
menjaga
kedaulatan
finansial
di
tengah
arus
globalisasi
ekonomi
digital.
Ia
juga
mengutip
pernyataan
Presiden
Prabowo
Subianto
yang
menegaskan
bahwa
industri
keuangan
adalah
garda
terdepan
dalam
menjaga
kedaulatan
bangsa.
”
Seperti
yang
telah
ditegaskan
oleh
Bapak
Presiden
Prabowo,
bahwa
industri
keuangan
merupakan
garda
terdepan
dan
benteng
dalam
menjaga
kedaulatan
sebuah
bangsa,
dan
QRIS
merupakan
bagian
dari
ekosistem
industri
keuangan
kita,”
tegas
Gibran.
Lebih
lanjut,
Gibran
menekankan
bahwa
kehadiran
QRIS
telah
mempercepat
inklusi
keuangan
nasional,
terutama
bagi
pelaku
UMKM.
QRIS
menjadi
solusi
pembayaran
praktis
tanpa
ketergantungan
pada
uang
tunai,
kartu
debit/
kredit,
maupun
mesin
EDC.
“
QRIS
memberi
akses
lebih
luas,
lebih
efisien,
dan
memberdayakan
ekonomi
rakyat.
Ini
bukti
bahwa
teknologi
buatan
Indonesia
mampu
bersaing
dan
menjawab
tantangan
zaman,”
tambahnya.
QRIS
kini
menjadi
simbol
transformasi
digital
di
sektor
keuangan
dan
wujud
nyata
kemandirian
Indonesia
dalam
menciptakan
solusi
berbasis
teknologi
yang
mendunia.
“QRIS bukan saja menyederhanakan proses untuk para pembeli, tetapi juga menguntungkan pedagang kaki lima, bisnis rumah tangga, serta Usaha Mikro Kecil Menengah,” katanya.
Vice Presiden juga menyebutkan bahwa 93% pedagang yang menggunakan QRIS saat ini merupakan bagian dari sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menunjukkan penyebaran penerimaan teknologi digital dalam lingkup bisnis skala kecil tersebut.
Dia juga menggarisbawahi kepentingan mensupport teknologi dalam negeri untuk mewujudkan perekonomian yang lebih inklusif dan mandiri. ***

