Jumat, Desember 5, 2025
BerandaBeritaSiapa yang Menciptakan Kode QR? Kenalan dengan Profil dan Sejarahnya di Indonesia

Siapa yang Menciptakan Kode QR? Kenalan dengan Profil dan Sejarahnya di Indonesia

Siapakah di antara kita yang kini rutin menggunakan metode pembayaran melalui QRIS ketika berbelanja? Sistem ini dikenalkan oleh Bank Indonesia sebagai sistem pembayaran digital dengan teknologi kode QR atau Quick Response Code.

Secara fundamental, QR Code merupakan suatu jenis barcode dua dimensi yang dapat menampung ragam data mulai dari teks, link web, foto, sampai digit numerik. Kode ini terbaca melalui kamera smartphone dan akan memandu pemakainya menuju konten yang tersimpan didalamnya.

QR Code telah diterapkan secara luas di berbagai belahan dunia saat ini. Tetapi, apakah Anda tahu bahwa teknologi QR Code sebenarnya sudah ada lebih dari 30 tahun yang lalu? Lagipula, siapa pencipta QR Code serta bagaimana cerita perjalanannya sampai hari ini? Simak penjabaran lengkapnya di biringin sini!

1. Penemu dari kode QR adalah siapa?

Kode Respon Cepat atau QR Code dikembangkan oleh Masahiro Hara, seorang teknisi dari Jepang. Kode ini diprakarsai oleh Hara pada tahun 1994 saat dia sedang bekerja untuk DENSO Wave, sebuah firma penghasil alat-alat penandaan otomotif. Pada masa tersebut, umurnya baru mencapai 35 tahun.

Sebelum teknologi QR Code ditemukan, dunia telah mengenal berbagai metode lainnya.
barcode
atau kode batang yang bentuknya terdiri dari garis-garis vertikal dengan ketebalan dan jarak yang berbeda-beda. Umumnya,
barcode
dipakai untuk memvalidasi suatu produk atau data tambahan dengan cara otomatis.

Nah, QR Code adalah versi pengembangan dari
barcode
. Sebab
barcode
sifatnya terbatas, yaitu hanya bisa menyimpan sekitar 20 digit data. Sementara QR Code bisa menyimpan ribuan karakter.

2. Awal mula penemuan QR Code

Dilansir situs resminya, DENSO Wave memang berfokus dalam pengembangan teknologi identifikasi otomatis. Pada 1980, sistem kode batang atau
barcode
memang sudah banyak digunakan di berbagai industri.

Lalu, pada 1990, terjadi peralihan dari produksi massal satu jenis produk ke produksi yang lebih fleksibel dan membutuhkan kontrol produksi yang lebih rinci. Alhasil, teknologi
barcode
harus dikembangkan.

Masahiro Hara mengatakan bahwa teknologi
barcode
harus dikembangkan untuk kebutuhan industri yang makin dinamis. Kapasitas penyimpanan data dari
barcode
pun harus ikut ditingkatkan.

Pada tahun 1992, Hara berpartisipasi dalam mengembangkan proyek tersebut.
barcode
Dan Teknologi Pengenalan Karakter Optik (OCR). Dia ditugaskan untuk menciptakan teknologi tersebut.
barcode
agar bisa membaca data secara lebih cepat.

Saat itu,
barcode
hanya mampu menyimpan 20 karakter alfabet. Sementara para pekerja harus memindai sekitar 1.000
barcode
per hari, sehingga hal ini membuat pekerjaan mereka menjadi kurang efisien.

Berdasarkan laporan dari situs resmi DENSO Wave, Hara pada waktu tersebut menyatakan tekadnya untuk menciptakan
compact code
yang mampu menampung lebih banyak data, mencakup huruf kanji dan kana dengan kecepatan yang lebih tinggi.

3. Diproduksi hanya oleh tiga individu saja

Masahiro Hara juga mengawali projek pengembangan kode QR. Kelompok yang menangani teknologi tersebut diketuai oleh Hara dengan kehadiran hanya dua anggota dalam timnya.

Pada waktu itu, Hara serta timnya berencana untuk menciptakan suatu teknologi yang mampu memindai data dalam format dua dimensi, yakni baik secara horizontal maupun vertikal (2D). Untuk tujuan ini, mereka merancang sebuah sistem penanda lokasi yang dipasang di ketiga pojok setiap kode; kotak kecil ditempatkan di setiap sudut persegi pada struktur QR Code.

Akan tetapi, proses pembuatan pola itu sendiri terhambat oleh masalah di mana sistem gagal untuk mengenali pola dengan tepat. Untuk mencapai ketepatan, pola pendeteksian lokasi perlu mempunyai ciri khas atau bentuk yang berbeda dari yang lainnya.

Hara dan tim setelah itu melaksanakan penelitian tentang perbandingan antara area putih dan hitam dalam foto serta tulisan yang ada di berbagai benda seperti majalah, flyer, kemasan kotak, dan beberapa dokumen lain. Mereka akhirnya menemukan bahwa proporsi yang pas adalah 1:1:3:1:1.

Pengembangan QR Code yang dilakukan oleh Masahiro Hara bersama timnya berlangsung selama kira-kira satu setengah tahun. Akhirnya, QR Code mampu menampung hingga sekitar 7.000 digit numerik, 4.000 karakter alphanumeric, serta 1.800 karakter kanji. Selain itu, QR Code dapat dibaca dengan kecepatan sepuluh kali lipat lebih tinggi daripada jenis kode lainnya, seperti barcode biasa.
barcode.

4. Mulai populer dan dipakai di seluruh dunia

Seiring waktu, QR Code makin populer dan digunakan di berbagai industri. Ada beberapa keunggulan yang dimiliki QR Code.

Pertama, kode QR itu tahan terhadap noda atau kerusakan. Ini sangat berarti untuk sektor manufaktur yang sering kali dipengaruhi oleh kotoran menempel pada permukaannya.
produk
. Walaupun kondisi QR Code kotor, biasanya masih bisa terbaca secara akurat dengan fitur
error correction
.

Kedua, QR Code lebih sederhana untuk divisualkan. Cetakan ini dapat dikenali dari beragam sudut dengan memakai smartphone atau perangkat khusus.

Itulah penjelasan tentang siapa penemu QR Code dan bagaimana sejarah perkembangannya.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular