Jumat, Desember 5, 2025
Berandamobile technologySambung-Sambung Layar: Alasan Nongkrong Kini Berubah Jadi Scroll HP

Sambung-Sambung Layar: Alasan Nongkrong Kini Berubah Jadi Scroll HP


Zona Gadget

Pernahkah kau merasakan saat berkumpul bersama teman-temanmu secara langsung tetapi mereka tiba-tiba asyik dengan ponsel masing-masing? Tak seorang pun berbicara; hanya bunyi notifikasi dan jari-jemari yang menggeser-layar saja. Meskipun tujuan pertemuan adalah untuk bercengkerama, saling memperbarui informasi, atau sekedar tertawa bersama. Namun apa yang terjadi malah menjadi seperti “bergabung namun setiap orang dalam dunianya sendiri”.

Phenomenon ini memang tidak lagi asing, tetapi semakin kerap ditemui. Baik di kafe, taman, hingga meja makan, banyak momen sosial berubah menjadi waktu bersama-sama men-scroll layar ponsel. Ini bukan disebabkan oleh ketidaktahanan untuk saling bertatap, melainkan mungkin akibat mode interaksi digital sudah menjadi rutinitas harian kita. Terkadang merasa lebih mudah dan nyaman membuka aplikasi seperti TikTok secara bersamaan dibanding mengawali percakapan yang bisa saja membuat suasana canggung.

Ironisnya, meski ingin berinteraksi, banyak orang lebih memilih tenggelam dalam layar ponsel mereka. Dari sekadar berkumpul bersama teman-teman, saat ini sering kali menjadi kesempatan untuk mengunggah status atau membuat cerita di Instagram. Lantas, hal tersebut bisa disimpulkan sebagai penurunan mutu interaksi antara sesama manusia? Ataukah ini adalah wujud baru dari keterhubungan pada era digital seperti sekarang?

Sebenarnya, nongkrong sambil main HP nggak selalu negatif. Kadang, kita memang pengen share konten lucu, cari ide ngobrol, atau nonton video bareng. Masalahnya muncul ketika HP jadi pelarian karena kita nggak tahu harus ngomong apa. Obrolan yang tadinya bisa ngalir, jadi kaku karena semua sibuk nyari hiburan sendiri.

Terdapat juga aspek kebiasaan yang mempengaruhi hal ini. Sering kali kita sudah biasa melakukan banyak tugas sekaligus seperti berbicara sambil mengecek pesan pekerjaan, menggulir timeline, atau hanya melihat notifikasi-notifikasi baru. Rasa takut ketinggalan informasi (FOMA – Fear Of Missing Out) pun membuat kita merasa perlu selalu update dan siap setiap saat, meski sedang berkumpul dengan teman-teman. Hal tersebut pada akhirnya menjadikan waktu bersama sebagai kesempatan untuk menyegarkan diri sendiri daripada benar-benar bertukar pikiran secara sosial.

Namun jangan keliru, masih ada pula orang-orang yang menyadari hal ini dan perlahan-lahan memulihkan esensinya. Mereka bisa dimulai dengan membuat regulasi seperti “tanpa hp saat makan” atau bermain papan agar percakapan menjadi lebih menarik. Yang terpenting adalah tidak membanned penggunaan hp, tetapi mencapai keseimbangan di antara kehidupan digital dan nyata.

Karena, tidak semua perasaan dapat dinyatakan melalui direct message atau emoji. Terkadang, sebuah senyuman langsung atau tertawa bersama memiliki dampak penyembuhan yang lebih besar daripada seratus likes dalam story. Bertemu secara fisik adalah tentang membagi energi, berbagi cerita tanpa henti, serta menciptakan kenangan bersama-sama, bukannya hanya menampilkan isi yang telah dipilih dengan cermat.

Jadi, selanjutnya kalau ngumpul sama teman-teman, cobalah dengan disengaja letakkan hpmu terlebih dahulu. Perhatikan lingkungan sekeliling dan mulailah mengobrol tentang hal-hal ringan, atau lebih baik lagi, dengarkan cerita mereka. Mungkin saja saat-saat tersebut malah menjadi titik tertinggi dalam harimu. Sebab hubungan yang paling berarti tidak berasal dari jaringan Wi-Fi, melainkan timbul dari percakapan empat mata antara sesama manusia.

Berkumpul namun justru sibuk menggenggam ponsel? Artikel ini akan membahas alasan di balik kian dominannya interaksi digital dibandingkan percakapan langsung saat ini. ***

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular