Jumat, Desember 5, 2025
BerandaBeritaPria Muda 25 Tahun Terjebak dalam "Sindrom Kepala Menunduk" Akibat Ketagihan Gadget

Pria Muda 25 Tahun Terjebak dalam “Sindrom Kepala Menunduk” Akibat Ketagihan Gadget


PR JABAR

– Pria asal Jepang berumur 25 tahun yang selalu memandangi ponselnya sehingga tak bisa lagi mengangkat kepalanya secara mandiri dinyatakan menderita ‘ sindrom kepala terkulai ‘.

Laporan kasus unik yang dirilis sejumlah tahun lampau di jurnal kedokteran JOS Case Reports mendetailkan dampak gangguan akibar posisi kepalanya tertunduk selama berjam-jam secara berturut-turut.

Seorang pasien pria asal Jepang berumur 25 tahun, yang biasanya banyak waktu luangnya digunakan untuk memainkan telepon genggamnya, kini menghadapi masalah serius. Ia memiliki benjolan besar di area belakang leher yang semakin membengkak, sehingga membuatnya tak bisa lagi menegakkan kepala hanya dengan menggunakan otot pada lehernya.

Sebelum mendapatkan perawatan medis, laporan menyatakan bahwa pria itu merasakan sakit di lehernya yang parah serta menghadapi kesulitan saat menelan makanan, hal ini membuat bobot tubuhnya anjlok secara signifikan.

Pada akhirnya, lehernya terasa sangat lelah dikarenakan posisi tubuh yang salah hingga dia tak mampu lagi untuk menaikkan kepalanya, demikian dilaporkan oleh Oddity Central pada tanggal 16 Mei 2025.

Dokter dari Jepang melaporkan bahwa si pasien pada awalnya merupakan seorang anak dengan tingkat aktivitas yang cukup tinggi, namun segala sesuatunya berubah saat memasuki usia remaja. Pada periode ini, dia menjadi korban “penganiayaan parah” di lingkungan sekolah sehingga membuatnya harus meninggalkan pendidikan formal. Sejak itu, kebanyakan waktunya habis untuk diam di kamarnya sendiri sambil asyik menggunakan telepon genggam.

Menghabiskan waktu berjam-jam sambil menundukkan leher ke arah ponsel sehingga membentuk benjolan besar di area belakang lehernya.

Pemindaian mengungkapkan adanya perubahan bentuk pada tulang leher bagian bawah serta dislokasinya, sementara itu juga ditemukan ada pembentukan jaringan parut di area tulang punggung atas karena sudah ‘terlalu lama’ berada dalam posisi tertarik tersebut.

Pada awalnya, dokter berusaha menyembuhkan luka di kepala pasien yang jatuh menggunakan kerah, namun ketika pasien merasakan kesemutan di lehernya, mereka kemudian mempertimbangkan pilihan pengobatan alternatif.

Dengan melalui berbagai tahap operasi bedah, tim medis menyingkirkan bagian dari tulang belakang yang bengkok serta jaringan parut sebelum menyuntikkan sekrup dan batangan logam ke dalam area leher mereka guna meningkatkan posisi badannya.

Setengah tahun usai menerima tindakan bedah pada lehernya, pasien sudah bisa mengangkat kepala dengan lancar serta menahan posisinya secara tepat.

Peristiwa serupa pun diamati saat pemeriksaan rutin selanjutnya, satu tahun pasca operasi. Dokter mengambil contoh ekstrim tersebut untuk memberi peringatan tentang risiko overuse smartphone, khusunya bagi remaja dan pemuda.

Sindrom kepala tertunduk merupakan suatu keadaan kesehatan jarang terjadi yang umumnya berhubungan dengan masalah neuromuskular, namun juga bisa dipicu oleh anomali struktur tulang punggung akibat mempertahankan posisi leher ditekuk secara abnormal selama periode cukup lama. ***

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular