Zona Gadget,
JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (
Komdigi
) berkolaborasi dengan PT
Indosat
PT Telekomunikasi Selular (ISAT) akan mengumumkan pembukaan AI Experience Center (AIEC) di Papua. Hal ini menjadikannya sebagai pusat ketiga milik Indosat setelah sebelumnya hadir di Jakarta dan Solo.
Indosat mendirikan AIEC di Papua dalam kerja sama bersama beberapa perusahaan internasional seperti Huawei dan Wadhwani. Perusahaan-perusahaan ini akan menerapkan standar optimal penggunaan kecerdasan buatan dari skala global dan mengenalkannya kepada Indonesia.
AIEC sendiri adalah sebuah gedung yang memuat berbagai contoh penggunaan kecerdasan buatan. Struktur ini mencerminkan janji Indosat untuk mendistribusikan teknologi secara merata serta usaha mereka menjadikan Indonesia sebagai salah satu aktor utama dalam bidang kecerdasan buatan global.
AIEC akan menjadi pusat pelatihan talenta AI di Indonesia. Di sana akan digelar berbagai pelatihan dasar mengenai AI, hingga melakukan uji coba penggunaan AI.
Kalangan pelajar, aparatur sipil negara, hingga masyarakat luas dapat mempelajari AI di AICE. Harapannya setelah mengikuti pelatihan, dapat meningkatkan produktivitas serta membuka peluang baru.
AI Experience Center Indosat juga mendapatkan dukungan dari GPU Merdeka, yang merupakan hardware khusus untuk operasional AI. GPU Merdeka ini dirancang serta diposisikan di dalam negeri, dikelola oleh perusahaan asli Indonesia, diciptakan melalui bakat lokal, dengan tujuan memajukan sektor teknologi nasional.
Di bulan Agustus 2024, Indosat mengumumkan pembukaan pusat pengalaman kecerdasan buatan (AI) di Solo. Ini sesuai dengan janji Indosat dalam mendukung visi besar mereka yaitu memperkuat Indonesia. Pusat baru ini diluncurkan perdana di kawasan Solo Technopark dan dirancang sebagai ruang yang dipersenjatai dengan teknologi terkini berkat dukungan jaringan 5G serta
kecerdasan buatan (AI)
.
AI mempunyai kemampuan luar biasa dalam menyelesaikan bermacam-masalah perbedaan yang dialami oleh jaringan pendidikan dunia.
Mengutip Laporan World Economic Forum (WEF), Sabtu (17/5/2025), AI dapat menjembatani jurang teknologi dan finansial, serta menciptakan pendekatan pembelajaran yang lebih personal.
Guru-guru di seluruh penjuru dunia juga sudah mulai menerapkan kecerdasan buatan, melalui sejumlah program uji coba yang berhasil serta implementasi besar-besaran yang sedang dilaksanakan.
Di Korea Selatan, Kementerian Pendidikan Korea Selatan berencana memperkenalkan buku teks digital berbasis AI di sekolah dasar dan menengah.
Langkah ini bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan pendidikan, ketergantungan pada pendidikan swasta, dan budaya pendidikan yang sangat kompetitif.
Pada saat bersamaan, Kementerian Pendidikan di Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan program baru dengan tujuan untuk memperbaiki prestasi belajar para pelajar serta kemampuan berpikir analitis menggunakan metode pendidikan pribadi yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI).
Pemerintah Brasil menjalankan Program Letrus untuk meningkatkan tingkat literasi di sekolah menengah pertama dan atas dengan bantuan AI, khususnya menargetkan perbedaan kinerja antara siswa berpenghasilan rendah dan tinggi.

