Zona Gadget,
JAKARTA – Deputi Menteri Komunikasi dan Digital Negara, Nezar Patria, mengungkapkan bahwa adanya AI Experience Center merupakan bukti konkret dari janji pemerintah untuk mendukung penyebaran wawasan tentang teknologi ini di seluruh negeri.
kecerdasan buatan
atau
Artificial Intelligence
(AI) di
Indonesia
, utamanya wilayah timur.
Adapun, PT Indosat Tbk. (ISAT) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (
Komdigi
) mendirikan pusat eksperimen AI di Bumi Cendrawasih.
“Merupakan titik penting dalam petualangan kami mencapai Indonesia yang semakin digital dan berkesempatan sama bagi semua,” ujar Nezar di awal pidatonya saat acara Kitorang Bisa AI, menurut kutipan dari YouTube Indosat Ooredoo Hutchison, Rabu (21/5/2025).
Pada tahun lalu, Nezar menyatakan bahwa Indonesia sudah menuntaskan Readiness Assessment Methodology (RAM) terkait teknologi AI yang berasal dari UNESCO.
Komisi Digital menunjukkan bahwa minimal ada tiga temuan penting dari laporan akhir RAM UNESCO. Yang pertama adalah ketimpangan dalam infrastruktur digital di tanah air. Temuan kedua berkaitan dengan adanya jurang digital, sementara itu pada poin terakhir dibahas tentang perlunya meningkatkan investasi dan riset seputar kecerdasan buatan.
Nezar menyebutkan bahwa laporan dari UNESCO sangat bermanfaat bagi pemerintah dalam melaksanakan berbagai tindakan strategis guna menangani masalah tersebut.
“Pemerintah mencoba mengatasi problem yang disebutkan tadi. Itu sesungguhnya landskap konektivitas kita tidaklah terlalu buruk,” ungkapnya.

Dia menyebutkan bahwa tingkat koneksi di Indonesia sudah mencapai 79,5% dari seluruh populasi sebanyak 287 juta jiwa yang ada.
Menurut dia, tingkat penggunaan internet sebanyak itu juga disokong oleh jangkauan koneksi yang telah meliputi lebih dari 95% area permukiman di Indonesia. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa masih terdapat variasi pada aspek kemampuan kecepatan serta faktor-faktor lainnya.
Dia berharap kehadiran AI Experience Center bisa memicu munculnya bakat-bakat digital baru di Papua. Menurut dia, ini sangat penting karena Papua dikenal memiliki sumber daya alam yang besar.
“Semangat Kitorang Bisa AI yang kita usung hari ini adalah semangat untuk memberdayakan masyarakat Papua agar menjadi bagian aktif dari revolusi kecerdasan buatan,” tuturnya.

