Jumat, Desember 5, 2025
BerandahistoryIlmuwan Cina Buat Lensa Kontak Penglihatan Malam

Ilmuwan Cina Buat Lensa Kontak Penglihatan Malam


ZONA GADGET

– Bayangkan bisa melihat dalam gelap total tanpa bantuan alat berat seperti kacamata night-vision. Kini, para ilmuwan menghadirkan terobosan baru: lensa kontak pintar yang memungkinkan pemakainya melihat dalam spektrum inframerah — bahkan ketika mata mereka tertutup.

Lensa kontak canggih ini dikembangkan oleh tim ilmuwan dari University of Science and Technology of China, dan dipublikasikan pada 22 Mei di jurnal

Cell Press

. Tidak seperti kacamata
night-vision
tradisional yang besar dan memerlukan sumber daya listrik, lensa ini bekerja sepenuhnya tanpa baterai.

“Lensa ini membuka potensi perangkat
wearable non-invasif
yang dapat memberi manusia penglihatan super,” kata Tian Xue, ahli saraf dan penulis utama studi ini. “Aplikasinya sangat luas, mulai dari keamanan, penyelamatan, enkripsi informasi, hingga anti-pemalsuan.”

Rahasia di Balik Lensa: Nanopartikel dan Cahaya Inframerah

Kekuatan lensa ini terletak pada penggunaan nanopartikel khusus yang disisipkan ke dalam bahan polimer fleksibel dan tidak beracun — bahan yang biasa digunakan untuk lensa kontak lunak.

Nanopartikel ini terdiri dari kombinasi sodium gadolinium fluoride dengan ytterbium, erbium, dan emas. Fungsinya? Menyerap cahaya inframerah di rentang panjang gelombang 800 hingga 1600 nanometer, lalu mengubahnya menjadi cahaya tampak di kisaran 380 hingga 750 nanometer — spektrum yang bisa dilihat oleh mata manusia.

Uji Coba: Dari Tikus ke Manusia

Dalam eksperimen awal, tikus yang memakai lensa ini menunjukkan respons yang menarik: mereka memilih tempat gelap ketimbang yang diterangi cahaya inframerah. Tikus tanpa lensa tidak menunjukkan preferensi ini. Selain itu, pupil tikus bereaksi terhadap cahaya inframerah, dan hasil pemindaian otak menunjukkan aktivitas di pusat pemrosesan visual mereka.

Kemudian, uji coba berlanjut ke manusia. Hasilnya luar biasa. Para partisipan mampu melihat cahaya inframerah yang berkedip dan bahkan dapat menentukan arahnya. Yang mengejutkan, kemampuan ini meningkat ketika mata mereka ditutup.

“Tanpa lensa kontak, subjek tidak bisa melihat apa pun. Tapi setelah mengenakannya, mereka bisa melihat kedipan cahaya inframerah dengan jelas,” jelas Xue. “Menariknya, saat mata ditutup, justru kemampuan mendeteksi kedipan itu meningkat. Cahaya inframerah lebih efektif menembus kelopak mata dibanding cahaya tampak, sehingga mengurangi gangguan.”

Harapan Baru untuk Orang Buta Warna

Tim peneliti juga mencoba mengganti nanopartikel pada lensa untuk memetakan bagian tertentu dari spektrum inframerah ke warna biru, hijau, dan merah. Modifikasi ini bisa membantu orang dengan buta warna.

“Dengan mengubah cahaya merah yang tidak terlihat menjadi cahaya hijau, misalnya, teknologi ini bisa membuat hal-hal yang tadinya tak terlihat jadi tampak bagi orang dengan buta warna,” ujar Xue.

Meski inovatif, lensa ini masih memiliki keterbatasan. Saat ini, lensa hanya bisa menangkap cahaya dari sumber LED yang sangat terang. Untuk bisa digunakan secara luas, sensitivitasnya harus ditingkatkan agar bisa merespons cahaya inframerah dengan intensitas rendah.

Selain itu, karena posisi lensa sangat dekat dengan retina, kemampuannya menangkap detail halus menjadi terbatas. Untuk mengatasi hal ini, para ilmuwan juga mengembangkan sistem kaca mata wearable untuk memperjelas tampilan.

Meski begitu, teknologi ini menunjukkan bahwa masa depan penglihatan manusia tidak lagi terbatas pada spektrum cahaya alami. Dengan lensa super-vision ini, kita tidak hanya bisa melihat dalam gelap — kita bisa “melihat” hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terlihat oleh mata manusia.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular