WARTA LOMBOK —
Kehadiran ide rumah pintar membawa janji kenyamanan serta efisiensi berkat fitur otomatisasinya.
Dengan alat canggih seperti thermostats cerdas dan lampu yang bisa diatur secara otomatis, pemakaiannya memungkinkan untuk mengendalikan hunian mereka dari lokasi berjauhan, sehingga menambah tingkat kenyamanan serta menjadikannya lebih hemat energi.
Tetapi, apakah teknologi sungguh-sungguh membuat hidup kita lebih mudah setiap hari?
Rumah cerdas memberdayakan Anda untuk memiliki otoritas yang lebih tinggi dalam manajemen konsumsi daya listrik, sekaligus melakukan otomatisasi tugas-tugas semacam menyetel temperatur, menerangi atau meredam cahaya, membuka serta menutup gorden jendela, dan menyesuaikan sistem penyiraman tanaman sesuai dengan kondisi iklim.
Di samping itu, teknologi rumah pintar bisa memperkuat keamanan lewat sistem pemantauan dan sensor yang bisa diikuti perkembangannya secara langsung via gadget.
Meski demikian, terdapat ketidaknyamanan berkaitan dengan keamanan cyber. Piranti yang belum di-upgrade bisa membuka kesempatan bagi pihak tak bertanggung jawab untuk memasuki sistem jaringan tempat tinggal Anda.
Dilansir dari
The Times
– Berbagai peralatan yang tersambung ke jaringan seperti televisi cerdas hingga pembuat toast bisa berubah menjadi ‘perangkat zombie’. Mereka mungkin tampak bekerja dengan normal namun sebenarnya sudah tak mendapat dukungan lagi dan rentan diserang oleh para perusak.
Walaupun begitu, keuntungan dari smart home dalam aspek kenyamanan dan efisiensi energi masih sangat besar, terlebih lagi jika digunakan secara bijaksana dan aman.
Dengan pemikiran yang matang, rumah pintar bisa berubah menjadi suatu bentuk investasi yang akan memperbaiki standar kehidupan, selama penghuninya tetap sadar tentang kemungkinan bahaya yang ada. ***

