JAKARTA, ZONA GADGET
– Educational Testing Service (ETS) bersama dengan mitranya yang sah di Indonesia, yaitu International Test Center (ITC), memperkenalkan tes kemampuan berbahasa Inggris TOEIC Link di Jakarta pada hari Kamis tanggal 22 Mei 2025.
TOEIC Link dipersembahkan oleh ETS dan ETC untuk memenuhi permintaan pasar terkait dengan peningkatan proses perekrutan dan pembangunan tenaga kerja yang lebih cepat, tepat, dan efektif.
Program penilaian bahasa Inggeris secara online versi terkini itu menyatukan teknologi kecerdasan buatan (AI).
artificial intelligence
/AI) untuk pemantauan ujian berbasis teknologi, mengatasi hambatan di lingkungan pekerjaan kontemporer dan cepat berkembang.
Ratnesh Jha, Global General Manager Produk Institusional ETS, menyebutkan bahwa Indonesia adalah pasar yang sungguh penting secara strategis.
Dengan sekitar 50 persen penduduk di antara umur 20 sampai 39 tahun serta jumlah keseluruhan populasi yang melebihi 270 juta orang, keahlian dalam bahasa Inggris sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan meningkatkan kompetitivitas negara ini.
“Indonesia merupakan negeri dengan jumlah pemuda yang banyak serta enerjik. Keterampilan dalam bahasa Inggris amat diperlukan sebagai sarana untuk meningkatkan pertumbuhan dan keunggulan bersaing,” ungkapnya saat diwawancarai oleh ZONA GADGET pada hari Kamis, 22 Mei 2025.
Berikut adalah penjelasan: TOEIC Link mewarisi posisinya dari TOEIC, ujian yang sudah beroperasi hingga lebih dari 45 tahun dan menjadi standar internasional untuk menilai keterampilan bahasa Inggris dalam konteks profesional.
Lebih dari 136 juta orang di berbagai belahan dunia sudah menguji kemampuan bahasa Inggris mereka melalui ujian TOEIC.
Peluncuran program TOEIC Link sudah dikerjakan sebagai bagian dari kerja sama global yang mencakup lebih dari 120 negara. Ini melibatkan ribuan lembaga pendidikan serta perusahaan di seluruh penjuru dunia seperti Jepang, Vietnam, Prancis, Meksiko, dan tidak lupa juga di Indonesia.
Ratnesh menyatakan bahwa TOEIC tidak hanya merupakan ujian Bahasa Inggris biasa, tetapi juga sebagai satu-satunya tes yang mengaitkan lingkungan pendidikan dengan persyaratan di tempat kerja.
“TOEIC Link merupakan wujud komitmen ETS dalam menghadapi masa depan generasi muda melalui penyediaan tes yang lebih moderen dan efisien,” jelasnya.
Integrasikan AI
Direktur Eksekutif ETS Pushkar Saran mengatakan bahwa salah satu inovasi kunci dari TOEIC Link adalah penerapan teknologi kecerdasan buatan.
Teknologi itu bukan saja mengurangi waktu tes hingga kira-kira 75 menit dari biasanya yang dapat mencapai tiga jam, tetapi juga bertindak sebagai pengawas ujian online (AI Proctor).
“AI Proktor menjamin keselamatan dan kejujuran ujian melalui pemantauan gerakan mata, tangan, suara, serta sekeliling peserta secara otomatis,” ungkap Pushkar.
Fungsi itu dianggap penting untuk negeri seperti Indonesia yang mempunyai area geografis yang luas serta bervariasi, sehingga inspeksi manual menjadi tugas yang hampir mustahil dilaksanakan.
Lebih jauh lagi, menurut Pushkar, salah satu kelebihan TOEIC Link adalah cepatnya penyerahan hasil ujiannya.
Fasilitas itu sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi tahap perekrutan dan seleksi calon pegawai di seluruh jenis lembaga.
“Setelah peserta menyelesaikan ujian, hasilnya secara instan terlihat dalam hitungan detik,” katanya.
Dukung kebutuhan dunia kerja
Dalam kesempatan serupa, Chief Executive Officer (CEO) ITC Jenny Lee menyatakan bahwa TOEIC Link memiliki kelebihan dalam memenuhi tuntutan industri kerja yang kian menginginkan evaluasi bahasa Inggris yang efisien, tepat sasaran, serta fleksibel.
Skor TOEIC Link telah dikalibrasi secara menyeluruh sesuai dengan patokan internasional Common European Framework of Reference (CEFR). Skala tersebut berkisar antara 0 sampai 25 dan menggambarkan tingkat keterampilan Bahasa Inggris mulai dari A1 hingga C1.
“Meski skalanya berbeda dari TOEIC standar yang berkisar antara 0 sampai 990, kedua ujian tersebut sebenarnya mengukur tingkat kemampuan yang sama,” terang Jenny.
Jenny menyebutkan bahwa TOEIC Link datang dengan fitur modul yang membolehkan perusahaan untuk menilai kemampuan.
listening, reading, speaking,
dan
writing
terpisah atau ter integrasi berdasarkan kebutuhan khusus.
Hasil uji coba pun cepat serta bisa dipercaya, skor untuk modul tersebut.
speaking
dan
writing
berkumpul selama 48 jam. Di sisi lain, temuan
listening
dan
reading
dapat diperoleh secara langsung.
“Keadaan tersebut mendukung pengambilan keputusan yang efisien dan akurat baik pada tahap pemilihan maupun peningkatan kapabilitas karyawan,” terang Jenny.
Empat modul utama
Berikut adalah penjelasannya: TOEIC Link memiliki empat bagian inti yang menilai keterampilan berbahasa Inggris untuk tujuan kerja serta kebutuhan sehari-hari, yakni
speaking, writing, listening,
dan
reading
.
Modul
speaking
mengevaluasi pengucapan, kesopanan, serta keterampilan berkomunikasi secara verbal, sedangkan modul
writing
menilai grammer, vocabulari, serta kecakapan dalam merangkai tulisan professional.
Kemudian, modul
listening
mengevaluasi kemampuan memahami bahasa Inggris secara verbal. Demikian pula dengan modul tersebut.
reading
mengukur kemampuan memahami dan menafsirkan teks tertulis secara komprehensif.
Peluncuran TOEIC Link di Indonesia menjadi langkah strategis ETS dan ITC untuk memperkuat standar pengukuran kemampuan Bahasa Inggris di tengah perkembangan teknologi dan kebutuhan dunia kerja yang semakin mengglobal.
Melalui inovasi serta metode terkini ini, ETS mengharapkan bahwa TOEIC Link bisa bertindak sebagai alat pendorong perubahan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris masyarakat Indonesia ke level internasional lebih cepat. Ini pada gilirannya akan membantu dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kompetitif nasional di tengah revolusi digital saat ini.
TOEIC Link menawarkan tes modular dan fleksibel dengan pendekatan personalisasi berbasis teknologi sehingga hasil tes memberikan gambaran kemampuan individu yang lebih tepat dan relevan bagi kebutuhan pendidikan maupun profesional.

