Jumat, Desember 5, 2025
BerandacardiologyKelebihan Unik Ring Jantung Bioadaptor Berbahan Lentur

Kelebihan Unik Ring Jantung Bioadaptor Berbahan Lentur


ZONA GADGET

Stent jantung atau cincin jantung sudah menjadi metode utama untuk menangani aterosklerosis, yang merupakan pengerutan pada pembuluh darah coroner disebabkan oleh pengendapan plak.

Akan tetapi, tantangan seperti restenosis (pengerasan pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan lagi) serta batasan pada kelenturan stent konvensional telah memacu inovasi baru, termasuk di antaranya adalah bioadaptor dengan desain fleksibel.

Teknologi ini dinilai mampu mendekati cara kerja pembuluh darah alami, memberikan harapan baru bagi pasien PJK untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih efektif dan tahan lama.

Pada kebanyakan kasus, stent jantung dibuat dari logam biasa atau logam yang dilapisi dengan obat-obatan dan bertindak sebagai dukungan tetap di dalam pembuluh darah.

Walaupun berhasil melebarkan vena yang tersumbat, stent ini seolah mengekang arteri, mencegah pergerakan normal seperti putaran dan denyut nadi. Ini bisa menghalangi penyembuhan baik pada pembuluh darah dan juga meningkatkan peluang masalah kesehatan di masa depan, misalnya restenosis atau trombosis.

Bioadaptor, seperti DynamX Bioadaptor buatan Elixir Medical, diciptakan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh stent konvensional.

Alat ini dirancang dengan konstruksi bahan logam lentur yang pada awalnya dipelihara oleh lapisan polimer biodegradable. Sekitar enam bulan kemudian, lapisan tersebut terurai, menyebabkan struktur logam dapat meregang dan menyesuaikan dengan pergerakan normal arteri.

Satu dari rumah sakit yang sudah menerapkan teknologi tersebut adalah Rumah Sakit Medistra di Jakarta.

Prof. Teguh Santoso, SpJP(K), dokter spesialis jantung intervensi di rumah sakit itu, sudah menerapkan Bioadaptor pada beberapa prosedur angioplasti koroner yang dilakukannya.

“Berbeda dengan stent konvensional, Bioadaptor dirancang agar dapat mengikuti pergerakan alami pembuluh darah. Ia menopang saat dibutuhkan, lalu memberikan ruang bagi pembuluh darah untuk kembali bergerak secara fisiologis,” jelas Prof. Teguh dalam wawancara bersama media beberapa waktu lalu.

Oleh karena sifat bahan yang fleksibel dan dapat menyesuaikan diri, penggunaan cincin jantung ini memiliki potensi untuk menghindari kemungkinan penyumbatan ulang pada pembuluh darah.

“Ketika menggunakan stent konvensional, risikonya untuk terjadinya rekursi atau penyempitan lagi adalah sekitar 2-4 persen setiap tahunnya. Namun jika dihitung selama bertahun-tahun, jumlah tersebut semakin meningkat. Terlebih apabila penderita memiliki kondisi medis lain yang menyertainya, pastilah sangat mengganggu bila hal ini kembali terjadi,” jelas Prof Teguh.


Risiko penyempitan kembali

Risiko penyempitan kembali bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari faktor pemasangan stent yang kurang presisi atau malposisi, serta penyakit kronis yang diidap oleh pasien.

Pasien dengan penyakit kolesterol, hipertensi, dan juga diabetes melitus, merupakan yang paling beresiko mengalami penyempitan. Faktor gaya hidup tidak sehat, seperti merokok dan kegemukan juga bisa memperburuk.

Walaupun harga Bioadaptor lebih mahal daripada stent konvensional, namun penerapannya dianggap memiliki keuntungan tersendiri.

lebih hemat waktu secara berkelanjutan. Pasien bisa terbebas dari tindakan repetitif dan

komplikasi kronis.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular