Jumat, Desember 5, 2025
BerandabusinessPersaingan Semakin Ketat, Bisakah 5G Dorong Pertumbuhan Pendapatan Telkom (TLKM)?

Persaingan Semakin Ketat, Bisakah 5G Dorong Pertumbuhan Pendapatan Telkom (TLKM)?

ZONA GADGET, JAKARTA — Ruang pertumbuhan PT

Telkom

Indonesia (Persero) Tbk. (

TLKM

Dinilai tetap cukup signifikan di tengah perlambatan kemampuan pembelian serta persaingan yang semakin sengit, terutama di wilayah timur Indonesia. Teknologi

5G

dinamakan sebagai salah satu area untuk mendorong perkembangan.

Berikut adalah informasinya: Seiring dengan perluasan jangkauan bisnis Indosat ke wilayah timur Indonesia, perusahaan telekomunikasi ini melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 9,1% secara tahunan pada tahun 2024, sehingga totalnya mencapai Rp55,8 triliun. Di sisi lain, Telkom, yang telah lama aktif dalam industri tersebut, mengumumkan bahwa mereka mendapatkan pendapatan senilai Rp150 triliun atau hanya bertambah 0,5% dibandingkan periode sebelumnya pada tahun 2024. Walaupun kenaikan persentase terlihat sangat minimal, jumlah absolut dari pendapatan Telkom masih nyaris tiga kali lebih besar daripada milik Indosat.

Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika dari Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), menyebut bahwa ada potensi besar bagi Telkom untuk meningkatkan pendapatannya di tahun ini.

Strategi ekspansi cakupan jaringan, usul Sigit, perlu dibarengi dengan upaya efisiensi infrastruktur seperti penggunaan infrastruktur bersama.

Telkom juga harus menggerakkan strategi yang berada di luar sekedar layanan konektivitas, seperti pembangunan ekosistem digital, guna menambah nilai pada bisnis perusahaannya.

“Selain itu, strategi adopsi teknologi baru seperti 5G juga selain berpotensi memberi sumber pemasukan baru dengan munculnya berbagai use-case baru yang lebh inovatif, juga bisa menjadi competitive advantage penting dalam persaingan industri,” kata Sigit kepada Bisnis, Kamis (22/5/2025).

Berdasarkan catatan internet Telkom,  pada Mei 2025 penetrasi 5G telah mencapai 9%. Telkom melalui anak usahanya di bidang seluler, Telkomsel, telah mengoperasikan 2.500 base transceiver station (BTS) 5G yang tersebar di lebih dari 50 kota.

“Jadi upaya efisiensi opex+capex, yang dibarengi dengan strategi digital yang beyond connectivity dan ekspansi 5G agaknya imperatif,” kata Sigit

Telkom Solution

Pada bagian korporasi, Reni Yustiani dari Divisi Pemasaran Perusahaan dan Manajemen Wilayah Telkom mengatakan bahwa Telkom mendukung solusi Telkom yang menitikberatkan pada Connectivity+, keamanan cyber, serta tiga bidang Kecerdasan Buatan (AI).

Connectivity+ adalah solusi layanan konektivitas berteknologi tinggi dan berkelanjutan yang dibuat secara eksklusif untuk mendukung keperluan transmisi data dalam skala usaha. Solusi ini diperkuat dengan jaringan infrastruktur Telkom yang ekstensif dan handal, menjamin kinerja koneksi yang prima di setiap bagian dari tanah air.

Sementara itu layanan AI Telkom mencakup AI for Document Processing, AI for Contact Center, hingga AI for Recruitment, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan sekaligus mengoptimalkan pengalaman pelanggan.

Di samping ketiga produk itu, Telkom Solution juga menawarkan jasa Data Center dan Cloud Service, Digital App Service, serta Mobile Service.

“Solusi itu bisa mengakselerasi transformasi digital bagi para pemain bisnis,” terang Reni.

Buyback Saham Telkom

Sebaliknya, Telkom sedang berada pada rute untuk melakukan pembelian kembali sahamnya dari pasar terbuka (buyback) dengan nilai sebesar Rp3 triliun lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

VP Investor Relations Telkom Octavius Oky Prakarsa menyebut bahwa program Buyback lewat RUPS menawarkan fleksibilitas dalam hal durasi implementasinya. Perusahaan pun telah memikirkan dengan hati-hati tentang dinamika situasi pasar saat ini.

“Komitmen kami adalah mengonfirmasikan penggunaan dana dengan cara yang efisien,” ungkap Oky.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mengatakan buyback Telkom menandakan manajemen yakin dengan prospek bisnis, dan valuasi perusahaan pada masa yang akan datang.

“Dengan harga yang berkisar antara 2.320 sampai 2.880, sebenarnya ini adalah momen yang tepat bagi TLKM untuk melaksanakan pembelian kembali sahamnya. Dengan begitu, tentunya akan memiliki dampak positif dalam jangka pendek,” ujar Nicodemus.

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular