ZONA GADGET
– Berdasarkan data terkini yang disajikan oleh perusahaan penelitian Customer Intelligence Research Partners (CIRP), Apple tetap menjadi merk
smartphone
Dengan “tingkat kesetiaan pelanggan tertinggi” dalam bidang ini. Ini berarti para pemakai iPhone tetap bertahan dengan merk tersebut.
Persentase kesetiaan pelanggan iPhone selalu tetap di atas 85%, lebih tinggi dibandingkan dengan merk ponsel lainnya. Angka maksimum dalam hal kepercayaan konsumen kepada Apple muncul pada tahun 2023 dengan rincian sebesar 94%.
Akan tetapi, selama dua tahun belakangan ini, tingkat kesetiaan tersebut perlahan-lahan mulai merosot. Sesuai dengan laporan paling baru dari CIRP, pada kuartal yang berakhir pada Maret 2024, indeks kecenderungan konsumen kepada produk iPhone turun menjadi sebesar 89%.
Ini berarti bahwa selama dua tahun terakhir ini, sejumlah pemakai iPhone telah memutuskan untuk bermigrasi ke merk ponsel yang lain.
KompasTekno
dari AppleInsider, Senin (26/5/2025), penurunan ini bisa menjadi tanda peringatan penting untuk Apple.
Riset CIRP sendiri membandingkan angka loyalitas Apple dengan merek ponsel Samung. Pada periode yang sama, yakni tahun 2025, tingkat loyalitas pengguna Samsung justru tercatat mengalami kenaikan hingga berhasil menyentuh angka 76 persen.
Adapun kenaikan pada tingkat loyalitas pengguna Samsung ini cukup menjadi sorotan karena mengalami lonjakan yang cukup signifikan.
Berdasarkan informasi dari CIRP, tingkat kesetiaan konsumen untuk produk Samsung pada tahun 2021 berada di posisi 68%. Pada tahun-tahun selanjutnya, angkanya mengalami kenaikan hingga mencapai 69% di 2022 dan 73% di 2023, namun ada penurunan halus menjadi 72% di tahun 2024.
Selanjutnya, di tahun tersebut, derajat kesetiaan terhadap Samsung mulai meningkat dan meroket hingga mencapai 76%. Kenaikan ini diyakini berhubungan dengan penurunan setia kepada Apple, dimana sebagian konsumennya beralih ke brand Samsung, salah satunya disebabkan oleh perbedaan harga.
Perangkat Apple yang kerap dibanderol dengan harga yang lumayan fantastis, disebut menajdi salah satu alasan mengapa pengguna Apple mulai beralih ke perangkat merek lain yang lebih terjangkau.
Misalnya saja, iPhone 16 Pro dibanderol dengan harga mulai dari 999 dolar AS atau kisaran 16,2 juta rupiah. Dalam waktu mendatang, kemungkinan besar ketika Apple meluncurkan versi ponsel terbarunya, harganya dapat naik lebih tinggi lagi.
Selain itu, dengan adanya situasi ekonomi global yang tidak stabil, pengguna Apple diperkirakan lebih memprioritaskan kebutuhan lain apalagi jika mengeluarkan uang hanya untuk membeli perangkat
handphone
dengan banderol harga yang lumayan besar.
Samsung jadi opsi
smartphone
pertama
Dihimpun
KompasTekno
dari
Apple Insider
, meningkatknya angka loyalitas pengguna Samsung ini juga diperkirakan terjadi karena dipengaruhi oleh kondisi pasar.
Pasalnya, sejak perusahaan LG mundur dari pasar
smartphone
Di Amerika Serikat tahun 2021, opsi untuk ponsel Android mulai berkurang.
Dengan pilihan yang makin terbatas inilah yang akhirnya membuat Samsung menjadi merek “default” alias opsi paling pertama bagi pengguna Android saat akan membeli atau mengganti perangkat ponsel mereka.
Selain itu, dengan kehadiran seri Galaxy A yang menyasar pengguna dari segmen kelas menengah, serta banderol harga yang lebih terjangkau, diperkirakan semakin menambah daya tarik Samsung di mata pengguna.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa laporan hasil penelitian dari institusi CIRP tersebut belum menyertakan detail lengkap, misalnya tentang berapa banyak partisipan yang terlibat dalam survei ataupun informasi lainnya.
margin of error
dari survei tersebut.
Bisa jadi, data tentang tingkat kesetiaan pelanggan kepada merek Apple dan Samsung itu hanya merupakan perbedaan dalam statistik semata, tidak mencerminkan dengan tepat situasi sebenarnya di pasaran.
