Jumat, Desember 5, 2025
BerandacultureChairlift di Candi Borobudur: Inovasi Aksesibel untuk Menjelajahi Situs Warisan Dunia

Chairlift di Candi Borobudur: Inovasi Aksesibel untuk Menjelajahi Situs Warisan Dunia

KABAR SLEMAN – Instalasi penerbangan ditempatkan di Candi Borobudur pernah menjadi bahan perdebatan dan salah tafsir sebagai eskalator. Akan tetapi, Menteri Budaya Fadli Zon memperjelas kalau yang terpasang sebenarnya merupakan sebuah kursi angkat atau chairlift.
chairlift
, merupakan suatu solusi aksesibilitas yang sudah diterapkan di berbagai situs warisan dunia guna mendukung para pengunjung terutama penyandang disabilitas atau individu dengan keterbatasan fisik.

“Kereta layang ini bersifat inklusif. Banyak tempat warisan dunia sudah mengimplementasikan fasilitas semacam itu,” jelas Fadli Zon dalam pernyataan resmi yang diterbitkan pada hari Senin, 26 Mei 2025.

Instalasi lift kursi ditempatkan di Borobudur guna memfasilitasi kedatangan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto serta Presiden Perancis Emmanuel Macron menuju puncak struktur berundakan dengan kemiringan tajam tersebut.

Tetapi apakah Anda tahu bahwa Borobudur tidaklah sendirian sebagai tempat bersejarah yang memanfaatkan teknologi tersebut? Banyak situs warisan budaya global lainnya sudah terlebih dahulu mengimplementasikannya.

Apa Itu Chairlift dan Mengapa Digunakan di Situs Bersejarah?

Chairlift adalah alat bantu naik berupa kursi terbuka yang bergerak melalui jalur tertentu, biasanya pada medan yang curam atau tinggi. Teknologi ini sangat populer di kawasan pegunungan, resort ski, dan kini mulai banyak digunakan di situs warisan dunia.

Chairlift menjadi ikon dari pariwisata yang ramah bagi semua orang, membantu seluruh kelompok seperti lanjut usia, individu dengan disabilitas, ataupun turis asing untuk masih dapat merasakan pesona alam serta warisan historis tanpa perlu khawatir tentang hambatan fisik.

1. Tembuk Besar Cina – Lagu Chairlift Terkenal Digunakan untuk Mencapai Puncak Tembok

Satu kasus populer mengenai aplikasi chairlift pada tempat sejarah ialah Tembok Besar Tiongkok. Tempat bersejarah besar tersebut dilengkapi dengan jalur pendakian yang sangat melelahkan, dan tak seluruh tamu mampu melintasinya hanya dengan berjalan kaki.

Sebagai solusi, tersedia beberapa moda transportasi, termasuk kursi gantung atau chairlift. Chairlift di sini berkapasitas dua orang dan dapat digunakan oleh pengunjung dari berbagai usia, dari anak-anak hingga lansia.

Namun, ada juga anjuran medis yang perlu diperhatikan: wisatawan dengan riwayat penyakit jantung atau tekanan darah tinggi sebaiknya tidak menggunakan chairlift karena sifatnya yang terbuka dan bergerak di ketinggian.

Harga sekali jalan menggunakan chairlift di Tembok China berkisar antara 100–120 yuan Tiongkok atau setara Rp 220.000–Rp 290.000. Meskipun berbayar, pengalaman naik chairlift sambil melihat panorama luar biasa dari atas tembok adalah salah satu daya tarik tersendiri yang membuat wisatawan semakin terkesan.

2. Parthenon di Acropolis Athena – Teknologi Ramah Semua Orang di Jantin dari Yunani Kuno

Parthenon adalah bangunan kuno megah yang berdiri di Acropolis, titik tertinggi kota Athena, Yunani. Situs ini adalah simbol kemegahan arsitektur Yunani kuno dan telah ditetapkan sebagai warisan dunia UNESCO.

Memperhatikan medan yang curam dan bergelombang, pihak lokal sudah mempersiapkan fasilitas lift khusus untuk para tamu dengan kebutuhan istimewa, misalnya mereka dengan disabilitas atau turis tua.

Namun, berbeda dengan chairlift yang terbuka, lift di Parthenon berbentuk tertutup dan vertikal. Aksesnya juga terbatas: hanya tersedia Selasa hingga Minggu pukul 07.00–11.00 waktu setempat, dan penggunaannya memerlukan reservasi terlebih dahulu karena kapasitasnya yang terbatas.

Fasilitas ini merupakan bukti nyata bahwa situs bersejarah dapat tetap ramah terhadap semua pengunjung, asalkan dilengkapi dengan teknologi yang tepat dan dirancang tanpa merusak nilai historis.

Bagaimana dengan Kapel Sistina? Benarkah Ada Chairlift?

Menteri Fadli Zon sempat menyebut Kapel Sistina di Italia sebagai salah satu situs warisan dunia yang memiliki chairlift. Namun, berdasarkan informasi dari laman resmi Museum Vatikan, tidak ditemukan bukti adanya chairlift di sana.

Sebaliknya, museum menawarkan kursi roda gratis dan mengizinkan penggunaan skuter serta kursi roda listrik. Namun demikian, pemanfaatan peralatan pendukung ini terbatas di sejumlah area lantai dalam ruangan yang sempit dan memiliki anak tangga kemiringan tinggi.

Walaupun tidak mengandalkan chairlift, museum yang inklusif masih diberlakukan di Museum Vatikan, dengan penyediaan fasilitas yang ramah terhadap difabel sejauh kemungkinan arsitekturnya membolehkannya.

Kontroversi mengenai instalasi chairlift di Candi Borobudur membuktikan betapa krusialnya pengetahuan masyarakat tentang ide pelestarian yang menyeluruh. Chairlift tidaklah menjadi alat merusak, tetapi justru sebagai metode bersahabat dengan lingkungan agar sejarah dapat dinikmati oleh setiap lapisan masyarakat, tanpa ada kecualian.

Apabila proses instalasi mengikuti pedoman konservasi, misalnya menggunakan jalur sementara terbuat dari kayu serta alas spesial yang tidak merugikan bangunan bersejarah, maka seharusnya tidak ada hal lain untuk dikuatirkan.

Justru melalui pendekatan yang bersifat inklusif ini, warisan budaya bisa dinikmati, dipandang tinggi, serta teringat oleh berbagai lapisan masyarakat.

Candi Borobudur tidak menjadi yang pertamakali, juga tentu saja bukan yang terakhirkali, untuk menerapkan teknologi aksesibilitas layaknya chairlift. Mulai dari Tembok Besar Cina sampai ke Acropolis Athena, seluruh dunia sudah memulai perjalanan menuju pariwisata sejarah yang lebih ramah, inklusif, serta menunjukkan rasa hormat kepada setiap lapisan masyarakat.

Sebagai negara yang kaya akan sejarah tak terbayangkan, Indonesia pantas merasa bangga dan cerdas saat menyajikan teknologi yang meningkatkan jangkauan tanpa harus menyingkirkan peninggalan leluhurnya. ***

zonagadget
zonagadgethttps://www.zonagadget.co.id/
Berikan ilmu yang kamu punya, niscaya kamu akan mendapatkan yang lebih
RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

New Post

Most Popular