Priangan Insider –
Di tengah tren motor bergaya klasik yang semakin digandrungi, dua nama mencuat sebagai pilihan menarik: Benelli Motobi 200 Evo dan Yamaha XSR155. Keduanya hadir sebagai alternatif bagi para pencinta roda dua yang ingin tampil beda dari motor-motor mainstream seperti skutik, sport, atau fairing.
Dengan harga di kisaran Rp37 jutaan, keduanya menawarkan gaya retro yang memikat. Namun, mana yang lebih layak dipinang?
Desain: Tradisional dengan Dua Gaya Berbeda
Dari segi desain, Benelli Motobi 200 Evo memiliki ciri khas gaya cruiser yang kuat. Dengan stang lebarnya dan postur duduk yang rendah serta telapak kaki di depan, pengendaranya akan merasakan seperti membonceng sepeda motor ikonik dari Amerika.
Lampu depan berbentuk bundar, panel kontrol dengan gaya klasik yang diperbaharui, ditambah desain eksterior tanpa sudut menciptakan tampilannya. Bangku luas bagi supir dirancang lebih rendah, sedangkan bangku penumpang memiliki posisi agak tinggi tetapi masih terasa nyaman. Elemen kontemporer tersaji melalui pengereman cakram pada kedua rodanya dan menggunakan lampu LED efisien energi.
Menariknya, lampu sein di Motobi 200 Evo dipisahkan untuk sisi kiri dan kanan, yang bisa membuat pengemudi baru merasa asing. Secara umum, tampilannya mirip dengan Honda Rebel 300, tetapi harganya jauh lebih murah.
Berbeda dengan itu, Yamaha XSR155 hadir dengan desain Sport Heritage yang menggabungkan unsur-unsur klasik dan kontemporer. Headlamp bundar nan ikonis mencerminkan estetika retro, tangki berbentuk bulat dengan garis tegas menambah sisi maskulin sepeda motor ini, serta adanya elemen undercowl berwarna hitam di bagian bawah mesin semakin mendefinisikan penampilannya sebagai kombinasi antara elegansi masa lalu dan teknologi saat ini.
Model Jok bertipe tuck and roll dengan garis-garis tajam, lampu belakang bundar sederhana, ditambah knalpot besar menjadikan XSR155 terlihat gagah. Stylenya semakin ramping karena tidak adanya pelindung udara di bagian bawah tangki, tapi desainnya masih tetap memukau berkat elemen-elemen yang dirancang dengan hati-hati.
Dimensi dan Kaki-Kaki: Cruiser Vs Sport Heritage
Dari segi dimensi, Motobi 200 Evo punya tubuh bongsor khas cruiser: panjang 2.140 mm, lebar 800 mm, dan tinggi 1.050 mm. Ground clearance-nya 150 mm dengan sumbu roda panjang, mendukung kenyamanan berkendara santai.
Suspensi depan yang menggunakan sistem telescopic serta suspensi belakang bertipe ganda dengan tabung menjadikan perjalanan terasa lebih lembut. Ukuran roda depan adalah 17 inci, sedangkan roda belakang berdiameter 15 inci, keduanya telah dilengkapi dengan rem cakram.
Sebaliknya, Yamaha XSR155 mengadopsi rangka Delta Box yang sudah dikenal akan kekuatannya. Ukurannya lebih compact dengan panjang total mencapai 2.000 mm, lebar sebesar 805 mm, tinggi hingga 1.080 mm, serta memiliki ground clearance 170 mm. Sistem suspensinya menggunakan fork upside-down di bagian depan dan monoshock pada bagian belakang bersama swingarm bertipe banana untuk menjaga stabilitas dan manuverabilitas. Kedua motor ini dilengkapi roda ukuran 17 inci dengan ban dual-purpose tanpa inner tube, ideal untuk menempuh beragam jenis jalanan.
Kinerja Mesin: Daya Saing Antara Kapasitas dan Kemampuan Maksimum
Secara teoritis, Benelli Motobi 200 Evo dilengkapi dengan mesin berkapasitas 197 cc SOHC single cylinder yang menghasilkan tenaga sebesar 12,7 dk pada putaran 7.500 rpm dan torsi maksimum 13,9 Nm pada kecepatan 6.000 rpm. Meskipun sistem pengabutannya cukup canggih, motor ini hanya disematkan gearbox manual 5 percekat. Daya tampung tangki bensinnya mampu menampung hingga 11,8 liter.
Pada saat bersamaan, Yamaha XSR155 dengan mesin berkapasitas lebih rendah (155 cc) malahan dapat memproduksi daya yang lebih tinggi: mencapai 19 hp pada putaran 10.000 rpm serta torsinya sebesar 14,6 Nm di putaran 8.500 rpm. Kinerja tersebut diperkuat oleh sistem pendinginan cairan, gearbox manual enam percepatan, dan rasio kompresi mesin 11,6:1. Meskipun volume silinder lebih kecil, tenaganya terbilang sangat kuat.
Fitur dan Teknologi: Si Klasik yang Modern
Dalam hal fitur, keduanya menampilkan campuran gaya retro dan teknologi kekinian. Motobi 200 Evo menawarkan speedometer digital biru yang memuat informasi lengkap, rem cakram, lampu LED, serta kick starter dan elektrik starter. Namun, fiturnya cenderung terbatas untuk motor di kelas ini.
Berbeda dengan itu, Yamaha XSR155 memiliki panel instrumen digital penuh, serta Daytime Running Light (DRL) yang berbentuk setengah lingkaran dan menggunakan lampu utama jenis LED. Tampilan panelnya terlihat elegan dengan adanya tutup melingkar bergaya klasik; namun di dalamnya tersedia informasi lengkap seperti speedometer, tachometer grafis batang, indikator bahan bakar, bahkan penunjuk posisi perseneling. Fitur teknologi tersebut memudahkan para pengemudi untuk mengakses data penting ketika sedang berkendara.
Harga dan Kesimpulan: Mana Pilihan Anda?
Baik Benelli Motobi 200 Evo maupun Yamaha XSR155 ditawarkan dengan harga sekitar Rp37 jutaan. Keduanya jelas punya daya tarik masing-masing. Motobi 200 Evo cocok untuk mereka yang ingin tampil beda dengan motor bergaya cruiser, sementara XSR155 jadi pilihan tepat bagi yang menginginkan motor klasik dari merek besar dengan performa mesin lebih bertenaga.
Pilihan ada di tangan Anda: apakah ingin tampil retro ala cruiser dengan postur santai, atau mengandalkan performa sport heritage dari Yamaha? Yang pasti, kedua motor ini siap menemani gaya berkendara klasik Anda di jalanan.(***)

