ZONA GADGET, PEKANBARU
– Ratusan gagasan brilian generasi muda Indonesia lahir di acara Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 6 pada tahun 2024/2025. Setelah melalui proses seleksi ketat dengan lebih dari 10.000 pendaftar, perusahaan Samsung Electronics Indonesia secara resmi mengumumkan enam kelompok sebagai juara yang sukses merancang aplikasi praktis menggunakan Teknologi Internet of Things (IoT) serta Kecerdasan Buatan (AI).
Proses pembelajaran dalam program teknologi ini mencakup sejumlah kemampuan esensial termasuk penulisan kode, pemrograman, serta penerapan kecerdasan buatan dan internet things. Seleksi yang kompetitif dimulai dengan fase pendidikan, bimbingan profesional, sampai presentasi projek akhir telah menetapkan 10 kelompok sebagai calon finalis dari dua golongan peserta: sekolah lanjutan atas/madrasah aliyah tingkat pertama dan perguruan tinggi (diploma III, diploma IV, sarjana). Kemudian, untuk setiap jenis peserta tersebut akan ditentukan tiga regu juara utama yang hasilnya dirilis pada tanggal 28 Mei 2025.
Tim Rarevolution dari BINUS University meraih posisi pertama dalam kelompok universitas. Mereka mempersembahkan PawPal, yaitu mainan edukatif cerdas yang menggunakan teknologi AI dan IoT untuk mendampingi anak-usia 4 hingga 8 tahun dalam proses pembelajaran serta aktivitas bermain mereka secara interaktif tanpa harus melihat layar. “Tujuan kami adalah membuat PawPal sebagai alternatif yang menyenangkan guna membantu pengurangan waktu layar pada anak-anak,” ungkap Angeline Rachel, anggota representasi tim tersebut.
Dalam kategori yang serupa, tim pertama dari STI Pekanbaru mencuri perhatian lewat pengembangan EduKit AIoT ESP32. Perangkat ini dirancang untuk mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah menggunakan teknologi yang mudah dipahami, biaya terjangkau, serta efisien. Menurut Rahsya Benova Akbar, “Tujuan kami adalah agar alat tersebut dapat diterapkan di berbagai sekolah, bahkan hingga wilayah-wilayah tertinggal.”
Penilaian proses ini dijalankan oleh komite juri yang berasal dari sejumlah lembaga, termasuk Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Samsung R&D Institute Indonesia, serta Hacktivate. Peserta akan dievaluasi dengan mempertimbangkan aspek uniknya ide, nilai manfaat, tingkat kenyamanan dalam pemakaian, tampilan produk, sampai strategi perkembangannya kedepannya.
Dr. Arie Wibowo Khurniawan dari Direktorat SMK Kemendikbudristek memberikan penghargaan besar terhadap program tersebut. “SIC menjadi tempat bagi generasi muda untuk tumbuh sebagai orang yang tidak hanya ahli dalam bidang teknis, tetapi juga prihatin akan masalah sosial serta memiliki tekad memajukan negara,” katanya.
Banu Afwan Pribadi dari Samsung R&D Institute Indonesia menyatakan hal senada. Dia menjelaskan bahwa SIC mendukung partisipan dalam pengembangan pemecahan masalah serta kerja sama tim. “Kamilah yakin remaja di Indonesia bisa menciptakan teknologi yang memberi manfaat kepada publik,” ujarnya.
Samsung menginginkan kolaborasi di antara sektor industri dan pemerintahan untuk mendorong program SIC agar tetap menjadi wadah pembelajaran serta pertumbuhan bakat digital di Indonesia. “Kami merasa sangat bangga karena SIC telah menciptakan banyak ide brilian dengan dampak riil,” ungkap Bagus Erlangga, Kepala Pemasaran Korporat dari Samsung Electronics Indonesia.
Sebagai wujud apresiasi, ketiga tim terpilih dalam setiap kategori akan menerima hadiah berupa produk Samsung dengan nilai keseluruhan mencapai Rp 200 juta serta sertifikat resmi dari Samsung Electronics Indonesia. Diharapkan pula bahwa SIC dapat secara kontinu menghasilkan bakal pemimpin bangsa yang mahir dalam bidang teknologi dan siap untuk membantu pembangunan negara kita menjadi lebih maju. (ZONA GADGET/Alexander)
