ZONA GADGET.CO.ID – JAKARTA
. Performa PT Indosat Tbk (صندVMLINUX
ISAT
) atau Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) diperkirakan akan meningkat bersamaan dengan peluang kenaikan
Average Revenue Per User
(ARPU) dan perluasan segmen
Business to Business
(B2B).
Analisis Riset Equity dari BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, percaya bahwa ISAT mempunyai potensi untuk menyeimbangkan beban jangka pendek dengan cara merangsang pertumbuhan dalam sektor layanan seluler.
ISAT mengestimasi bahwa paket awal seharga Rp 35.000 dengan kuota 3GB dapat meningkatkan frekuensi pengisian ulang serta mendukung personalisasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan, efeknya diharapkan mulai terlihat pada Juni 2025.
Di samping itu, proyek AlaaS IOH bertujuan untuk meraup penghasilan senilai US$ 35 juta pada semester dua tahun 2025. Setelah itu, diperkirakan akan mendapatkan pendapatan sekitar US$ 65 juta setiap tahun mulai tahun 2026 dengan tujuan membentuk aliran pemasukan yang konsisten.
“Dan efisiensi
operational expenditure
(yang berkesinambungan), bahkan ketika menghadapi situasi ekonomi makro yanglemah,” catatnya dalam laporan yang diterbitkan pada tanggal 2 Mei 2025.
Analis Riset Pasar Modal dari Indo Premier Sekuritas, Aurelia Barus dan Belva Monica mengatakan bahwa penambahan ISAT sebagai operasi dengan tingkat pengembalian data terendah di antara kompetitornya akan mendukung pertumbuhan keuntungan per pelanggan secara signifikan.
“Implementasi perluasan pasar B2B ke dalam sektor usaha dengan marjin profit lebih besar dan kenaikan pendapatan dari layanan berkaitan dengan GPU bisa menjadi elemen penggerak lain yang mungkin memperbesar keuntungan,” ungkapnya.
Selanjutnya, Indo Premier Sekuritas memberikan saran untuk membeli saham ISAT dengan tujuan mencapai harga sebesar Rp 2.155 per lembar saham. Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas juga mengusulkan pembelian saham ISAT tetapi dengan harapan harga bisa naik hingga ke tingkat Rp 3.200 per saham.
